ABSTRAK
Manajemen
proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan
rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang ulang dan berorientasi ke
proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak
dianggap suatu proyek. Manaejemen proyek adalah suatu cara mengelola,
mengarahkan dan mengkoordinasikan sumberdaya (Manusia/Material) disaat mulainya
sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh
biaya, waktu dan kualitas untuk mencapai kepuasan. Pengelola dalam proyek
disebut proyek manager(PM), proyek manager bertanggung jawab untuk mengatur dan
mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standar
kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya bertanggung jawab untuk selalu
berkomunikasi dengan tim, atasan(Owner) dan pelanggan(User). Maksudnya manajer
harus harus mampu memberikan contoh teknik, mampus mengambil keputusan yang
tepat dan pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada
atasan.
KATA
KUNCI : Manajemen, Fungsi, Aspek, Tujuan
ABSTRACT
Project
management is an effort to plan, organize, direct, supervise and supervise
activities in time according to a set schedule and budget. A routine work
usually takes place continuously, iteratively and process-oriented. As a
continuous process, routine work is not considered a project. Management is a
way of managing, directing and activating resources (Human/Material) when
starting a project until the end to achieve a goal, which is limited by cost,
time and quality to achieve satisfaction. The manager in the project is called
the project manager (PM), the manager is responsible for organizing and
supervising all project implementation activities, to comply with quality, cost
and time standards. And of course responsible for always communicating with the
team, boss (Owner) and customers (User). What is meant by managers must be able
to provide examples of techniques, be able to take the right decisions and
leaders who can provide information in the form of reports to superiors.
KEYWORDS :
Management, Functions, Aspects, Objectives
PENDAHULUAN
Secara sederhana Manajemen adalah aktifitas
yang dilakukan oleh seorang, orang tersebut kita sebut sebagai Manajer. Namun,
praktik dan pengertian formalnya tidak sesederhana itu, perhatikan lingkungan
sekitar kita, untuk tiap proses pembangunan pekerjaan konstruksi disekitar
kita, atau di pertokoan dan kantor atau cabang penghasil barang/jasa, terdapat
aktifitas terkoordinir yang menyatukan pekerja, pimpinan entah disebut sebagai
bos, kasubag, mandor, juragan, atau apapun, tak lupa juga terdapat peralatan untuk
bekerja, dalam manajemen juga ada aktifitas yang bersifat administratif, ada
aktifitas harian, kemudian tempat untuk pusat aktifitas maupun cabang dengan
identitas dan hal lainnya secara fisik.
Proyek adalah rangkaian kegiatan bersifat
khusus untuk mencapai tujuan yang memberikan hasil yang bersifat khusus. Karena
sifat yang serba khusus itu mengakibatkan seuatu yang dihasilkan tersebut perlu
tercapai, dalam hal ini jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka rangkaian
kegiatan itu juga dihentikan, dan dalam jangka waktu pendek kegiatan ini tidak
dilakukan lagi (potensi mangkrak eksis dalam konteks ini), dengan demikian
disisi lain maka proyek bukan suatu kegiatan yang rutin dilakukan secara
berkala dan berulang. Nurhayati (2010:4)
menjelaskan bahwa sebuah proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas
yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting
dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus
diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.
PEMBAHASAN
Manajemen proyek
merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola suatu proyek. Dalam konsep manajemen, diasumsikan bahwa
sumber daya manajemen sangat terbatas. Secara umum, sumber daya manajemen terdiri dari material, sumber
daya manusia, modal uang, metode kerja, pasar,
dan sebagainya. Keterbatasan sumber daya di atas meski bisa menjadi kendala,
namun bukan berarti tidak bisa
dihindari. Keterbatasan sumber daya tersebut dapat diefisienkan penggunaannya melalui
prinsip-prinsip manajemen. Prinsip-
prinsip manajemen inilah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan proyek secara
efektif dan efisien. Kerzner (1982) memberikan definisi
manajemen proyek adalah merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran
jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek
menggunakan pendekatan sistem dan hierarki
baik vertikal maupun
horizontal.
Berdasar
definisi di atas, konsep manajemen proyek konsep manajemen proyek mencakup
beberapa hal sebagai berikut. Pertama, menggunakan prinsip manajemen dengan dukungan sumber daya
perusahaan, kedua, untuk mencapai
tujuan jangka pendek yang telah digariskan, ketiga, menggunakan pendekatan sistem, keempat, mempunyai arus kegiatan secara vertikal
dan horizontal.
Di sisi lain, suatu proyek merupakan
suatu kegiatan yang insidental (tidak rutin), sehingga jarang
dilakukan, bahkan dapat merupakan sesuatu yang
baru yang berbeda dengan apa yang secara rutin terbiasa dilakukan. Akibatnya
diperlukan kehati-hatian serta kecermatan yang matang dalam
menangani proyek tersebut.
Ini berarti manajemen
proyek memegang peranan
yang penting agar proyek dapat terlaksana dengan baik. Suatu proyek
selalu memiliki spesifikasi dan ciri-ciri tersendiri, dengan perbedaan pada masing-masing proyek tersebut, maka akan berbeda
pula cara pengelolaannya, hal ini menunjukkan bahwa
manajemen proyek merupakan pemegang peranan
yang cukup penting.
Aspek-aspek Dalam Manajemen Proyek
Dalam
manajemen proyek, hal yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai
dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai
masalah dalam manajemen proyek serta membutuhkan penanganan yang cermat adalah
sebagai berikut (Dimyati & Nurjaman, 2014:24-25): •
·
Keuangan
Masalah ini berkaitan dengan
pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Keuangan dapat berasal dari modal sendiri
atau pinjaman dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.
·
Anggaran biaya
Masalah ini berkaitan dengan
perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang
matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya sehingga biaya
yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan.
· Manajemen Sumber Daya Manusia
Masalah ini berkaitan dengan
kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar
tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan atas
organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan langkah-langkah,
proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi
wewenang dan tanggung jawab SDM, serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan
proyek.
· Manajemen Produksi
Masalah ini berkaitan dengan
hasil akhir proyek. Hasil akhir proyek negatif apabila proses perencanaan dan
pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, diperlukan berbagai
usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses
produksi dan kerja, serta meningkatkan kualitas produksi melalui jaminan mutu
dan pengendalian mutu.
· Harga
Masalah ini timbul karena
kondisi eksternal dalam hal persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan,
misalnya karena produk yang 19 dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang lebih
tinggi dan kalah bersaing dengan produk lain.
· Efektivitas dan efisiensi
Masalah ini dapat merugikan
apabila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi atau tidak efektif atau
faktor efisiensi tidak terpenuhi sehingga usaha produksi membutuhkan biaya
besar.
· Pemasaran
Masalah ini berkaitan dengan
perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi
promosi, mutu produk, serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang
dihasilkan.
· Mutu
Masalah ini berkaitan dengan
kualitas produk akhir yang akan meningkatkan daya saing serta memberikan
kepuasan pelanggan.
· Waktu
Masalah waktu dapat
menimbulkan kerugian biaya apabila pengerjaan proyek lebih lambat dari yang
direncanakan dan sebaliknya akan menguntungkan apabila dapat dipercepat.
Fungsi dan Tujuan Manajemen Proyek
Fungsi
Fungsi manajemen proyek sebagai suatu proses, manajemen mengenal
urutan pelaksanaan yang logis, yang menggambarkan bahwa tindakan manajemen
diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan karena penetapan tujuan
(sasaran) merupakan tindakan manajemen yang pertama, diikuti tindakan
perencanaan (planning), organisasi (organizing) dan koordinasi (coordinating),
pelaksanaan (actuating) dan pengawasan dan pengendalian (controlling) dengan
pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. (Dimyati
& Nurjaman, 2014:27-30) Secara umum, fungsi manajemen dapat diuraikan
sebagai berikut.
· Fungsi perencanaan (planning)
Pada umumnya perencanaan
(planning) berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data dan
informasi, ataupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada
masa mendatang. Tindakan perencanaan proyek meliputi:
1. Menetapkan tujuan dan sasaran
proyek.
2. Menganalisis kendala dan
risiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek ataupun perbagian dari
rencana.
3. Menetapkan penggunaan sumber
daya.
4. Menyusun rencana induk jangka
panjang dan pendek.
5. Menyumbangkan strategi dan
prosedur operasi.
6. Menyiapkan pendanaan serta
standar kualitas yang diharapkan.
7. Menentukan metode dan
aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.
· Fungsi Organisasi
(Organizing)
Pada umumnya fungsi
organisasi adalah mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai
pekerjaan masing-masing, saling berhubungansatu sama lain dengan tata cara
tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung
tercapainya tujuan. Untuk menjalankan fungsi organisasi, diperlukan pengetahuan
tentang berbagai tipe organisasi sehingga dapat dilakukan analisis terhadap
penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dijalankan.
Tindakan organisasi, antara lain:
1. Menetapkan daftar penugasan.
2. Menyusun ruang lingkup
kegiatan.
3. Menyusun struktur kegiatan.
4. Menyusun daftar personel
organisasi beserta lingkup tugasnya.
· Fungsi pelaksanaan
(actuating)
Fungsi pelaksanaan adalah
menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta
mengupayakan agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam
pencapaian tujuan bersama. Tindakan pelaksanaan itu, antara lain:
1. Mengorganisasikan pelaksanaan
kegiatan.
2. Mendistribusikan tugas,
wewenang dan tanggung jawab.
3. Memberikan pengarahan
penugasan dan motivasi.
Fungsi pelaksanaan adalah
menciptakan keseimbangan tugas, hak, dan kewajiban masing-masing bagian dalam
organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja
sama untuk tujuan bersama.
·
Fungsi pengendalian (controlling)
Fungsi pengendalian adalah
mengukur kualitas penampilan dan penganalisisan serta pengevaluasian penampilan
yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan
yang terjadi (di luar batas toleransi). Tindakan pengendalian meliputi:
1.
Mengukur kualitas hasil membandingkan hasil terhadap standar
kualitas.
2.
Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.
3.
Memberikan saran-saran perbaikan.
4.
Menyusun laporan kegiatan.
Tujuan
Tujuan
Manajemen Proyek Tujuan pokok manajemen adalah mengelola fungsi-fungsi
manajemen sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimum sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan serta penggunaan sumber daya yang efisien dan
efektif. Untuk mencapai tujuan manajemen, perlu diusahakan pengawasan terhadap
mutu, biaya, dan waktu. Oleh karena itu, dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu
(quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan waktu
pelaksanaan (time control). Ketiga pengawasan ini dilakukan secara bersamaan.
(Dimyati & Nurjaman, 2014:26)
KESIMPULAN
Manajemen Proyek Definisi dari manajemen proyek yaitu
penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik
dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah
ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan
keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek,perlunya pengelolaan yang baik dan
terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari
suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek
yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan
kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan sistem informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
https://christiangamas.net/manajemen-dan-manajemen-proyek/
https://ftp.idu.ac.id/wp-content/uploads/ebook/ip/BUKU%20MANAJEMEN%20PROYEK/Manajemen_Proyek.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.