Halaman

07 September 2022

ASPEK, FUNGSI DAN TUJUAN DALAM MANAJEMEN PROYEK


 Oleh : Ryan Setya Rama (@A09-RYAN)

ABSTRAK

Manajemen proyek merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasi dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang ulang dan berorientasi ke proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak dianggap suatu proyek. Manaejemen proyek adalah suatu cara mengelola, mengarahkan dan mengkoordinasikan sumberdaya (Manusia/Material) disaat mulainya sebuah proyek hingga akhir untuk mencapai suatu tujuan, yang dibatasi oleh biaya, waktu dan kualitas untuk mencapai kepuasan. Pengelola dalam proyek disebut proyek manager(PM), proyek manager bertanggung jawab untuk mengatur dan mengawasi semua kegiatan pelaksanaan proyek, agar sesuai dengan standar kualitas, biaya dan waktu. Dan tentunya bertanggung jawab untuk selalu berkomunikasi dengan tim, atasan(Owner) dan pelanggan(User). Maksudnya manajer harus harus mampu memberikan contoh teknik, mampus mengambil keputusan yang tepat dan pemimpin yang dapat memberikan informasi berupa laporan kepada atasan.

KATA KUNCI : Manajemen, Fungsi, Aspek, Tujuan

ABSTRACT

Project management is an effort to plan, organize, direct, supervise and supervise activities in time according to a set schedule and budget. A routine work usually takes place continuously, iteratively and process-oriented. As a continuous process, routine work is not considered a project. Management is a way of managing, directing and activating resources (Human/Material) when starting a project until the end to achieve a goal, which is limited by cost, time and quality to achieve satisfaction. The manager in the project is called the project manager (PM), the manager is responsible for organizing and supervising all project implementation activities, to comply with quality, cost and time standards. And of course responsible for always communicating with the team, boss (Owner) and customers (User). What is meant by managers must be able to provide examples of techniques, be able to take the right decisions and leaders who can provide information in the form of reports to superiors.

KEYWORDS : Management, Functions, Aspects, Objectives

PENDAHULUAN

Secara sederhana Manajemen adalah aktifitas yang dilakukan oleh seorang, orang tersebut kita sebut sebagai Manajer. Namun, praktik dan pengertian formalnya tidak sesederhana itu, perhatikan lingkungan sekitar kita, untuk tiap proses pembangunan pekerjaan konstruksi disekitar kita, atau di pertokoan dan kantor atau cabang penghasil barang/jasa, terdapat aktifitas terkoordinir yang menyatukan pekerja, pimpinan entah disebut sebagai bos, kasubag, mandor, juragan, atau apapun, tak lupa juga terdapat peralatan untuk bekerja, dalam manajemen juga ada aktifitas yang bersifat administratif, ada aktifitas harian, kemudian tempat untuk pusat aktifitas maupun cabang dengan identitas dan hal lainnya secara fisik.

Proyek adalah rangkaian kegiatan bersifat khusus untuk mencapai tujuan yang memberikan hasil yang bersifat khusus. Karena sifat yang serba khusus itu mengakibatkan seuatu yang dihasilkan tersebut perlu tercapai, dalam hal ini jika tujuan tersebut tidak tercapai, maka rangkaian kegiatan itu juga dihentikan, dan dalam jangka waktu pendek kegiatan ini tidak dilakukan lagi (potensi mangkrak eksis dalam konteks ini), dengan demikian disisi lain maka proyek bukan suatu kegiatan yang rutin dilakukan secara berkala dan berulang. Nurhayati (2010:4) menjelaskan bahwa sebuah proyek dapat diartikan sebagai upaya atau aktivitas yang diorganisasikan untuk mencapai tujuan, sasaran dan harapan-harapan penting dengan menggunakan anggaran dana serta sumber daya yang tersedia, yang harus diselesaikan dalam jangka waktu tertentu.

PEMBAHASAN

Manajemen proyek merupakan aplikasi dari prinsip-prinsip manajemen dalam mengelola suatu proyek. Dalam konsep manajemen, diasumsikan bahwa sumber daya manajemen sangat terbatas. Secara umum, sumber daya manajemen terdiri dari material, sumber daya manusia, modal uang, metode kerja, pasar, dan sebagainya. Keterbatasan sumber daya di atas meski bisa menjadi kendala, namun bukan berarti tidak bisa dihindari. Keterbatasan sumber daya tersebut dapat diefisienkan penggunaannya melalui prinsip-prinsip manajemen. Prinsip- prinsip manajemen inilah yang dapat digunakan untuk mencapai tujuan proyek secara efektif dan efisien. Kerzner (1982) memberikan definisi manajemen proyek adalah merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh, manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki baik vertikal maupun horizontal.

Berdasar definisi di atas, konsep manajemen proyek konsep manajemen proyek mencakup beberapa hal sebagai berikut. Pertama, menggunakan prinsip manajemen dengan dukungan sumber daya perusahaan, kedua, untuk mencapai tujuan jangka pendek yang telah digariskan, ketiga, menggunakan pendekatan sistem, keempat, mempunyai arus kegiatan secara vertikal dan horizontal.

Di sisi lain, suatu proyek merupakan suatu kegiatan yang insidental (tidak rutin), sehingga jarang dilakukan, bahkan dapat merupakan sesuatu yang baru yang berbeda dengan apa yang secara rutin terbiasa dilakukan. Akibatnya diperlukan kehati-hatian serta kecermatan yang matang dalam menangani proyek tersebut. Ini berarti manajemen proyek memegang peranan yang penting agar proyek dapat terlaksana dengan baik. Suatu proyek selalu memiliki spesifikasi dan ciri-ciri tersendiri, dengan perbedaan pada masing-masing proyek tersebut, maka akan berbeda pula cara pengelolaannya, hal ini menunjukkan bahwa manajemen proyek merupakan pemegang peranan yang cukup penting.

Aspek-aspek Dalam Manajemen Proyek

Dalam manajemen proyek, hal yang perlu dipertimbangkan agar output proyek sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi berbagai masalah dalam manajemen proyek serta membutuhkan penanganan yang cermat adalah sebagai berikut (Dimyati & Nurjaman, 2014:24-25): •

·       Keuangan

Masalah ini berkaitan dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Keuangan dapat berasal dari modal sendiri atau pinjaman dari bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka panjang.

·       Anggaran biaya

Masalah ini berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung. Perencanaan yang matang dan terperinci akan memudahkan proses pengendalian biaya sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan.

·       Manajemen Sumber Daya Manusia

Masalah ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung yang berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan SDM didasarkan atas organisasi proyek yang dibentuk sebelumnya dengan melakukan langkah-langkah, proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja, deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM, serta penjelasan tentang sasaran dan tujuan proyek.

·       Manajemen Produksi

Masalah ini berkaitan dengan hasil akhir proyek. Hasil akhir proyek negatif apabila proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi, diperlukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM, meningkatkan efisiensi proses produksi dan kerja, serta meningkatkan kualitas produksi melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.

·       Harga

Masalah ini timbul karena kondisi eksternal dalam hal persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan, misalnya karena produk yang 19 dihasilkan membutuhkan biaya produksi yang lebih tinggi dan kalah bersaing dengan produk lain.

·       Efektivitas dan efisiensi

Masalah ini dapat merugikan apabila fungsi produk yang dihasilkan tidak terpenuhi atau tidak efektif atau faktor efisiensi tidak terpenuhi sehingga usaha produksi membutuhkan biaya besar.

·       Pemasaran

Masalah ini berkaitan dengan perkembangan faktor eksternal sehubungan dengan persaingan harga, strategi promosi, mutu produk, serta analisis pasar yang salah terhadap produksi yang dihasilkan.

·       Mutu

Masalah ini berkaitan dengan kualitas produk akhir yang akan meningkatkan daya saing serta memberikan kepuasan pelanggan.

·       Waktu

Masalah waktu dapat menimbulkan kerugian biaya apabila pengerjaan proyek lebih lambat dari yang direncanakan dan sebaliknya akan menguntungkan apabila dapat dipercepat.

 

Fungsi dan Tujuan Manajemen Proyek

Fungsi

Fungsi manajemen proyek sebagai suatu proses, manajemen mengenal urutan pelaksanaan yang logis, yang menggambarkan bahwa tindakan manajemen diarahkan pada pencapaian sasaran yang telah ditetapkan karena penetapan tujuan (sasaran) merupakan tindakan manajemen yang pertama, diikuti tindakan perencanaan (planning), organisasi (organizing) dan koordinasi (coordinating), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan dan pengendalian (controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan efektif. (Dimyati & Nurjaman, 2014:27-30) Secara umum, fungsi manajemen dapat diuraikan sebagai berikut.

·       Fungsi perencanaan (planning)

Pada umumnya perencanaan (planning) berupa tindakan pengambilan keputusan yang mengandung data dan informasi, ataupun fakta kegiatan yang akan dipilih dan akan dilakukan pada masa mendatang. Tindakan perencanaan proyek meliputi:

1.     Menetapkan tujuan dan sasaran proyek.

2.     Menganalisis kendala dan risiko yang mungkin terjadi untuk seluruh proyek ataupun perbagian dari rencana.

3.     Menetapkan penggunaan sumber daya.

4.     Menyusun rencana induk jangka panjang dan pendek.

5.     Menyumbangkan strategi dan prosedur operasi.

6.     Menyiapkan pendanaan serta standar kualitas yang diharapkan.

7.     Menentukan metode dan aspek-aspek teknik yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

·       Fungsi Organisasi (Organizing)

Pada umumnya fungsi organisasi adalah mempersatukan kumpulan kegiatan manusia, yang mempunyai pekerjaan masing-masing, saling berhubungansatu sama lain dengan tata cara tertentu dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mendukung tercapainya tujuan. Untuk menjalankan fungsi organisasi, diperlukan pengetahuan tentang berbagai tipe organisasi sehingga dapat dilakukan analisis terhadap penerapan jenis organisasi yang sesuai dengan proyek yang akan dijalankan. Tindakan organisasi, antara lain:

1.     Menetapkan daftar penugasan.

2.     Menyusun ruang lingkup kegiatan.

3.     Menyusun struktur kegiatan.

4.     Menyusun daftar personel organisasi beserta lingkup tugasnya.

·       Fungsi pelaksanaan (actuating)

Fungsi pelaksanaan adalah menyelaraskan seluruh anggota organisasi dalam kegiatan pelaksanaan, serta mengupayakan agar seluruh anggota organisasi dapat bekerja sama dalam pencapaian tujuan bersama. Tindakan pelaksanaan itu, antara lain:

1.     Mengorganisasikan pelaksanaan kegiatan.

2.     Mendistribusikan tugas, wewenang dan tanggung jawab.

3.     Memberikan pengarahan penugasan dan motivasi.

Fungsi pelaksanaan adalah menciptakan keseimbangan tugas, hak, dan kewajiban masing-masing bagian dalam organisasi dan mendorong tercapainya efisiensi serta kebersamaan dalam bekerja sama untuk tujuan bersama.

·       Fungsi pengendalian (controlling)

Fungsi pengendalian adalah mengukur kualitas penampilan dan penganalisisan serta pengevaluasian penampilan yang diikuti dengan tindakan perbaikan yang harus diambil terhadap penyimpangan yang terjadi (di luar batas toleransi). Tindakan pengendalian meliputi:

1.     Mengukur kualitas hasil membandingkan hasil terhadap standar kualitas.

2.     Mengevaluasi penyimpangan yang terjadi.

3.     Memberikan saran-saran perbaikan.

4.     Menyusun laporan kegiatan.

 

Tujuan

Tujuan Manajemen Proyek Tujuan pokok manajemen adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen sedemikian rupa sehingga diperoleh hasil optimum sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan serta penggunaan sumber daya yang efisien dan efektif. Untuk mencapai tujuan manajemen, perlu diusahakan pengawasan terhadap mutu, biaya, dan waktu. Oleh karena itu, dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya (cost control), dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control). Ketiga pengawasan ini dilakukan secara bersamaan. (Dimyati & Nurjaman, 2014:26)

KESIMPULAN

          Manajemen Proyek Definisi dari manajemen proyek yaitu penerapan ilmu pengetahuan,keahlian dan ketrampilan,cara teknis yang terbaik dan dengan sumber daya yang terbatas untuk mencapai sasaran yang telah ditentukan agar mendapatkan hasil yang optimal dalam hal kinerja,waktu,mutu dan keselamatan kerja.Dalam manajemen proyek,perlunya pengelolaan yang baik dan terarah karena suatu proyek memiliki keterbatasan sehingga tujuan akhir dari suatu proyek bisa tercapai.Yang perlu dikelola dalam area manajemen proyek yaitu biaya,mutu,waktu,kesehatan dan keselamatan kerja,sumberdaya,lingkungan,resiko dan sistem informasi.

DAFTAR PUSTAKA

https://osf.io/9mjxt/download

https://christiangamas.net/manajemen-dan-manajemen-proyek/

https://ftp.idu.ac.id/wp-content/uploads/ebook/ip/BUKU%20MANAJEMEN%20PROYEK/Manajemen_Proyek.pdf

http://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2014-1-00467-MN%20Bab2001.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manajemen Proyek (Kumpulan Video Semester Ganjil 22-23)

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK PENGEMBANGAN ORGANISASI PROYEK PEMBIAYAAN PROYEK RUANG LINGKUP ...