Project pada umumnya baik dalam skala besar, sedang
maupun kecil biasanya akan terdapat empat fase utama berikut (masing-masing
dengan agenda tugas dan masalah sendiri): inisiasi, perencanaan, implementasi,
dan penutupan. Secara keseluruhan, fase-fase ini mewakili jalur yang diambil
proyek dari awal hingga akhir dan umumnya disebut sebagai “siklus hidup” proyek.
Proyek
Konstruksi menurut Soeharto (1995), kegiatan proyek dapat diartikan sebagai
suatu kegiatan sementara yang berlangsung dalam jangka waktu terbatas, dengan
alokasi sumber dana tertentu dan dimaksudkan untuk melaksanakan tugas dan
sasaran yang telah digariskan dengan tegas.
1. Tahap Inisiasi
Tahap inisiasi proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuahproyek disepakati untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingindiselesaikan akan diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikanpermasalahan juga didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untukmemilih sebuah solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untukdirekomendasikan sebagai solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah ditetapkan, maka seorang manajer proyek akanditunjuk sehingga tim proyek dapat dibentuk.
2. Tahap Perencanaan
Ketika ruang lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, makaaktivitas proyek mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumenperencanaan akan disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyekselama kegiatan proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan padatahap ini adalah membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare review.
3. Tahap Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siapuntuk memasuki tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, tujuanproyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalamdokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembanganberlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau danmengontrol penyelesaian fisik proyek sebagai hasil akhir proyek.
4. Tahap Penutupan
Tahap ini merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek (deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepadapelanggan, kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan danmemberikan laporan kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatanproyek telah selesai dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahapini yaitu melakukan post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selamakegiatan proyek berlangsung sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yangakan datang.
5. Organisasi proyek
Tahap ini merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup(penyelesaian). Meskipun demikian, tidak semua proyek akan melalui setiap 11tahap, artinya proyek dapat dihentikan sebelum mencapai penyelesaian. Beberapaproyek tidak mengikuti perencanaan terstruktur atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui langkah 2, 3, dan 4 beberapa kali.
Tahapan tersebut merupakan parameter penting bagi penyelenggaraan proyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran proyek. Manajemen proyek dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai. Suatu proyek memerlukan penjadwalan (scheduling), yaitu pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan tiap-tiap pekerjaan, dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada.
https://opentextbc.ca/projectmanagement/chapter/chapter-3-the-project-life-cycle-phases-project-
Dimyati,
Hamdan dan Nurjaman Kadar, 2014, Manajemen Proyek : CV Pustaka Setia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.