Oleh : Luthfia Hamidah
ABSTRAK
Manajemen Inovasi adalah kombinasi dari manajemen dari proses inovasi dan manajemen perubahan. Hal ini mengacu pada produk, proses bisnis, dan inovasi organisasi. Manajemen inovasi terdiri dari serangkaian metode yang memungkinkan manajer dan insinyur untuk bekerja sama dengan kesamaan pemahaman mengenai proses dan tujuan. Manajemen inovasi memungkinkan organisasi untuk menanggapi peluang eksternal atau internal dan menggunakan kreativitas untuk memperkenalkan ide-ide, proses, atau produk.
PENDAHULUAN
Inovasi dapat diartikan sebagai proses dan/atau hasil pengembangan pemanfaatan/mobilisasi pengetahuan, keterampilan (termasuk keterampilan teknologi) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang dan/atau jasa), proses, dan/atau sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Proses inovasi dapat didorong atau ditarik melalui pembangunan. Yang mendorong proses ini didasarkan pada teknologi baru atau teknologi yang telah ada, dimana organisasi memiliki akses, dan mencoba untuk menemukan aplikasi yang menguntungkan.
Industri konstruksi pada dasarnya adalah industri kreatif. Terdapat banyak sekali elemen yang merupakan ruang terbuka untuk diinovasi. Hal ini karena tiap proyek terdiri atas sangat banyak item pekerjaan.
Item pekerjaan yg terdapat pada BQ proyek biasanya mencapai ratusan item pekerjaan yang biasanya masih bisa diuraikan menjadi sub-item pekerjaan. Dimana pada masing-masing item pekerjaan tersebut jika diurai terdapat aspek produk, metode pelaksanaan, dan manajemen pelaksanaan.
Item pekerjaan pile cap misalnya. Jika diuraikan dapat menjadi galian tanah, perataan tanah, lantai kerja, bekisting dinding, pemasangan tulangan, pengecoran, dan penimbunan tanah kembali. Lalu dari sisi produk jika diambil dari salah satu sub-itemnya adalah bekisting dinding pile cap yang bisa dari material bataco, bekisting kayu, bekisting sisa bobokan pancang, dll. Dari sisi metode pelaksanaan dapat berupa pengecoran bertahap (jika volume besar), pengecoran dengan bantuan pompa, pemasangan tulangan dengan full prefab atau sebagian prefab, prafab 2 bagian, dll.
PEMBAHASAN
Ada beberapa strategi yang disimpulkan berdasarkan pengalaman yang dihubungkan dengan aspek weakness industri konstruksi seperti yg telah dijelaskan pada tulisan sebelumnya, yaitu :
1. WAKTU KHUSUS – Di awal proyek (fase planning), harus disediakan waktu / sesi khusus dengan frekuensi yang memadai untuk diskusi terkait identifikasi masalah, dan ide2 problem solving. Hal ini karena, masa awal proyek adalah golden period dalam mencetuskan ide2 inovasi. Pada saat fase execution, hampir semua tim berada dalam load yang tinggi dimana mereka sudah terlalu sibuk untuk memikirkan inovasi.
2. RUANG LINGKUP INOVASI YG FOKUS – Memberikan fokus lingkup pekerjaan / masalah untuk dilakukan inovasi. Strategi fokus ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas ide karena terlalu banyak aspek / masalah untuk dipikirkan ide inovasi akan kurang efektif. Lebihbaik fokus pada aspek / masalah yang lebih sedikit namun dampak bersifat / berpotensi melingkupi pareto dari keseluruhan proyek.
3. KONVERSI TEKANAN MENJADI TANTANGAN – Pemimpin harus mendorong iklim inovasi dengan mengubah masalah menjadi tantangan. Melalui persepsi masalah adalah tantangan bagi tim, ternyata cukup efektif untuk meningkatkan produktifitas atas ide2 inovasi. Unsur tekanan / stress akan berubah menjadi spirit.
4. LEADERSHIP DG ROLE MODEL – Pemimpin juga harus memberikan contoh yang baik dengan memulai aktifitas inovasi dari dirinya sendiri. Perlu disadari bahwa inovasi pada dasarnya adalah suatu culture dan agent of culture adalah pimpinan. Sedangkan cara paling efektif untuk mempengaruhi tim bagi pemimpin adalah dengan memberi contoh.
5. SUASANA KONDUSIF – Membentuk iklim yang kondusif bagi inovasi terutama suasana pendukung kreatifitas. Hal ini dapat dilakukan dengan cara membentuk kesepakatan untuk selalu menghargai ide kreatif apapun dari tim, ruang kerja / kantor yang nyaman, dll. Contoh bagus dapat mencontoh bagaimana perusahaan google mendesign kantor yang kondusif bagi kreatifitas ide2 inovasi.
6. KOLABORASI – Pola Diskusi sebaiknya melibatkan sebanyak mungkin pihak / personil yang terkait. Hal ini sederhananya karena dua kepala lebih baik dari satu kepala. Kolaborasi juga bisa tidak terbatas dalam satu tim proyek karena terdapat beberapa proyek yang mungkin menghadapi masalah yang sama yang memerlukan inovasi. Sehingga kolaborasi akan lebih baik dilakukan lintas proyek
7. STRATEGI DISKUSI / BRAINSTORMING – Ada tiga strategi penting yaitu dimulai dengan edukasi teknik kreatifitas pada tim di awal proyek atau sebelum diskusi. Hal ini karena tiap orang memiliki kecenderungan menggunakan satu atau beberapa teknik kreatifitas tertentu saja. Padahal teknik kreatifitas sangat variatif. Kedua adalah Diskusi / brainstorming juga tidak boleh menjatuhkan semangat inovasi tim yang biasanya karena buru-buru “cut” pendapat anggota diskusi. Ketiga adalah dengan teknik provokasi. Teknik ini yaitu dengan mendapatkan beberapa solusi yang proven yang ada yang bersifat “menggugah” atau “menantang” anggota diskusi. Solusi proven dapat dicari dari banyak referensi dan sumber (buku, jurnal, informasi expert, internet,dll)
8. REWARD AND NO PUNISHMENT – Memberikan reward yang sesuai bagi personil dengan ide2 inovasi yang berkualitas. Contoh gampang adalah dengan membuat program di proyek “Best Innovator” dalam frekuensi waktu tertentu (tiap minggu atau tiap bulan). Reward sederhana ini penting sebagai bukti penghargaan pimpinan / manajemen atas effort lebih dari karyawan. Khusus untuk inovasi, sangat dilarang adalah suatu punishment atas kegagalan penerapan inovasi atau social punishment atas ide2 yg mungkin dianggap tidak bermutu.
KESIMPULAN
Pada akhirnya, inovasi bukanlah apa-apa tanpa eksekusi yang hebat itulah inti dari manajemen proyek. Namun, eksekusi yang hebat tidak akan menghasilkan hasil yang terbaik jika tidak didorong oleh strategi yang jelas dan kohesif. Strategi dan implementasi atau strategi dan manajemen proyek perlu bekerja sama secara erat dan perlu beradaptasi dengan cara yang terkoordinasi saat situasi berkembang.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_inovasi
https://wakool.id/blog/471-inovasi-untuk-hasil-yang-lebih-optimal---project-management-series
https://manajemenproyekindonesia.com/?p=3773
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.