Laykha Fitriani Az Zahra (@A05-LAYKHA)
ABSTRAK
Pada artikel ini akan
membahas tentang pengertian dari manajemen itu sendiri, dan membahas lebih dalam
tentang siklus hidup proyek yang memiliki 5 tahapan untuk menggambarkan sebuah
proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk
dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. Lalu adanya pengelolaan suatu proyek itu
sendiri, dan perencanaan & penjadwalan proyek. Manajemen proyek adalah ilmu
yang berkaitan dengan sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai suatu target
dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sesuai dengan
batasan waktu yang telah ditentukan. Peranan manajemen proyek dalam suatu
pelaksanaan proyek konstruksi sangatlah penting, mengingat proses pelaksanaan
proyek konstruksi ini bersifat dinamis. Hal ini dilatarbelakangi dengan selalu
berubahnya kebutuhan sumber daya, baik jenis maupun jumlah yang dibutuhkan.
Kata kunci: Manajamen proyek, tahapan,
perencanaan, penjadwalan, pengelolaan.
PENDAHULUAN
Pengertian
Proyek merupakan suatu
kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan
terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri
atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam
mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk
mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas
yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga
dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan. Menurut Larson
yang diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:3-4), menjelaskan tujuan
utama proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan. Disamping kemiripan,
karakteristik dari sebuah proyek membantu membedakan proyek tersebut dari yang
lainnya dalam organisasi.
Manajemen proyek (Project
Management) adalah suatu rangkaian aktivitas yang didalamnya terdiri dari
kegiatan perencanaan, penjadwalan dan pengendalian proyek yang terdiri dari
beberapa aktivitas/kegiatan. Manajemen proyek dapat diterapkan pada jenis
proyek apapun, dan dipakai secara luas untuk menyelesaikan proyek yang besar
dan kompleks. Fokus utama manajemen proyek adalah pencapaian tujuan akhir
proyek dengan segala batasan yang ada, waktu, dan dana yang tersedia. Tujuan
utamanya adalah membantu manajemen dalam menyusun penjadwalan (schedule) suatu
proyek, menentukan total waktu yang digunakan dalam menyelesaikan suatu proyek,
menentukan aktivitas/kegiatan yang perlu didahulukan, dan menentukan biaya yang
diperlukan dalam menyelesaikan suatu proyek. Semuanya diarahkan pada sasaran
yang telah ditetapkan dan berlangsung terus-menerus dengan berjalannya waktu.
Manajemen proyek tidak
lagi menjadi manajemen yang diperlukan secara khusus. Dalam bisnis, manajemen
proyek sudah menjadi cara standar dan telah menjadi bagian umum karena semakin
banyaknya usaha perusahaan yang digarap sebagai proyek. Kepentingan dan peran
proyek di masa mendatang akan semakin memberikan kontribusi bagi arah strategis
perusahaan
Siklus Hidup Proyek
Siklus hidup proyek
merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan sebuah proyek
direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk dikerjakan
hingga tujuan akhir proyek tercapai. Terdapat tahapan kegiatan utama yang
dilakukan dalam siklus hidup proyek yaitu (Dimyati & Nurjaman, 2014:16-17):
1) Tahap
Inisiasi
Tahap inisiasi
proyek merupakan tahap awal kegiatan proyek sejak sebuah proyek disepakati
untuk dikerjakan. Pada tahap ini, permasalahan yang ingin diselesaikan akan
diidentifikasi. Beberapa pilihan solusi untuk menyelesaikan permasalahan juga
didefinisikan. Sebuah studi kelayakan dapat dilakukan untuk memilih sebuah
solusi yang memiliki kemungkinan terbesar untuk direkomendasikan sebagai solusi
terbaik dalam menyelesaikan permasalahan. Ketika sebuah solusi telah
ditetapkan, maka seorang manajer proyek akan ditunjuk sehingga tim proyek dapat
dibentuk.
2) Tahap
Perencanaan
Ketika ruang
lingkup proyek telah ditetapkan dan tim proyek terbentuk, maka aktivitas proyek
mulai memasuki tahap perencanaan. Pada tahap ini, dokumen perencanaan akan
disusun secara terperinci sebagai panduan bagi tim proyek selama kegiatan
proyek berlangsung. Adapun aktivitas yang akan dilakukan pada tahap ini adalah
membuat dokumentasi project plan, resource plan, financial plan, risk plan, acceptance
plan, communication plan, procurement plan, contract supplier dan perform phare
review.
3) Tahap
Eksekusi (Pelaksanaan proyek)
Dengan definisi
proyek yang jelas dan terperinci, maka aktivitas proyek siap untuk memasuki
tahap eksekusi atau pelaksanaan proyek. Pada tahap ini, deliverables atau
tujuan proyek secara fisik akan dibangun. Seluruh aktivitas yang terdapat dalam
dokumentasi project plan akan dieksekusi. Sementara kegiatan pengembangan
berlangsung, beberapa proses manajemen perlu dilakukan guna memantau dan
mengontrol penyelesaian deliverables sebagai hasil akhir proyek.
4) Tahap
Penutupan
Tahap ini
merupakan akhir dari aktivitas proyek. Pada tahap ini, hasil akhir proyek
(deliverables project) beserta dokumentasinya diserahkan kepada pelanggan,
kontak dengan supplier diakhiri, tim proyek dibubarkan dan memberikan laporan
kepada semua stakeholder yang menyatakan bahwa kegiatan proyek telah selesai
dilaksanakan. Langkah akhir yang perlu dilakukan pada tahap ini yaitu melakukan
post implementation review untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek dan
mencatat setiap pelajaran yang diperoleh selama kegiatan proyek berlangsung
sebagai pelajaran untuk proyek-proyek dimasa yang akan datang.
5) Organisasi
proyek
Tahap ini
merupakan tahapan sebuah proyek sebelum kemudian ditutup (penyelesaian).
Meskipun demikian, tidak semua proyek akan melalui setiap tahap, artinya proyek
dapat dihentikan sebelum mencapai penyelesaian. Beberapa proyek tidak mengikuti
perencanaan terstruktur atau proses pemantauan. Beberapa proyek akan melalui
langkah 2, 3, dan 4 beberapa kali.
Tahapan tersebut merupakan parameter
penting bagi penyelenggaraanproyek yang sering diasosiasikan sebagai sasaran
proyek. Manajemen proyek dikatakan baik jika sasaran tersebut tercapai. Suatu
proyek memerlukan penjadwalan (scheduling), yaitu pengalokasian waktu yang
tersedia untuk melaksanakan tiap-tiap pekerjaan, dalam rangka menyelesaikan
suatu proyek hingga tercapai optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang
ada.
Pengelolaan Proyek
Pengelolaan diartikan
sebagai rangkaian pekerjaan atau usaha yang dilakukan oleh sekelompok orang
untuk melakukan serangkaian kerja dalam mencapai tujuan tertentu. Wardoyo yang
diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:56), mendefinisikan pengelolaan
adalah rangkaian kegiatan yang berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Harsoyo yang yang
diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:57), mendefinisikan pengertian
pengelolaan, sebagai berikut: Pengelolaan berasal dari kata “kelola” mengandung
arti serangkaian usaha yang bertujuan menggali dan memanfaatkan segala potensi
yang dimiliki secara secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan tertentu
yang telah direncanakan sebelumnya.
Dari pengertian tersebut
dapat disimpulkan bahwa pengelolaan adalah suatu rangkain kegiatan yang
berintikan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan, dan pengawasan yang
bertujuan menggali dan memanfaatkan sumber daya yang dimiliki secara efektif
untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditentukan.
Perencanaan dan Penjadwalan Proyek
Perencanaan suatu proyek
mensyaratkan bahwa tujuan proyek harus dinyatakan dengan jelas sehingga manajer
dan timnya mengetahui apa yang diinginkannya. Perencanaan proyek dimaksudkan
untuk menjembatani antara sasaran yang akan diraih dengan keadaan pada saat
awal (Herjanto, 2007:353). Penjadwalan proyek meliputi pengurutan dan pembagian
waktu untuk seluruh kegiatan proyek. Pada penjadwalan orang, uang, dan bahan
dihubungkan untuk kegiatan khusus dan menghubungkan masing-masing kegiatan satu
dengan yang lainnya. Penjadwalan merupakan suatu fase yang menterjemahkan suatu
perencanaan ke dalam suatu diagram-diagram yang sesuai dengan skala waktu.
Penjadwalan menentukan kapan aktivitas-aktivitas itu dimulai, ditunda, dan
diselesaikan. Penjadwalan proyek meliputi: pengurutan dan pembagian waktu untuk
seluruh kegiatan proyek. Pada tahap ini manajer memutuskan berapa lama tiap
kegiatan memerlukan waktu penyelesaian dan menghitung berapa banyak orang yang
diperlukan pada tiap tahap produksi (Heizer & Render, 2006:75).
Salah satu metode
penjadwalan pekerjaan untuk proyek khusus adalah dengan menggunakan diagram
Gantt (Gantt Charts) yang diberi nama sesuai dengan nama penemunya Henry Gantt.
Gantt Chart menggambarkan perkiraan waktu untuk setiap pekerjaan dalam proses
produksi (Madura, 2007:533). Pada saat digunakan dalam pembebanan diagram gantt
menunjukan waktu pembebanan dan waktu menganggur. Gantt Chart merupakan diagram
perencanaan yang digunakan untuk penjadwalan sumber daya dan alokasi waktu.
Gantt Chartadalah contoh teknik non-matematis yang banyak digunakan dan sangat
popular di kalangan para manajer karena sederhana dan mudah dibaca. Karakteristik
Gantt Chart, yaitu:
·
Gantt chart secara luas dikenal sebagai
alat fundamental dan mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk
memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktudimulai dan selesainya
tugas-tugas dan sub- sub tugas dari proyek.
·
Semakin banyak tugas-tugas dalam proyek
dan semakin penting urutan antara tugas-tugas maka semakin besar kecenderungan
dan keinginan untuk memodifikasi gantt chart.
·
Gantt chart membantu menjawab
pertanyaan-pertanyaan saat melihat kesempatan-kesempatan untuk membuat
perubahan terlebih dahulu terhadap kebutuhan.
Secara umum jadwal kegiatan mempunyai
manfaat-manfaat antara lain:
•
Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan
atau kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari
masing-masing tugas.
•
Memberikan sarana bagi manajemen untuk
koordinasi secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas
terhadap sumber daya dan waktu. Memberikan sarana untuk menilai kemajuan
pekerjaan.
•
Menghindari pemakaian sumber daya yang
berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
•
Memberikan kepastian waktu pelaksanaan
pekerjaan. Merupakan sarana penting dalam pengendalian proyek.
KESIMPULAN
Siklus
hidup proyek merupakan suatu metode yang digunakan untuk menggambarkan sebuah
proyek direncanakan, dikontrol, dan diawasi sejak proyek disepakati untuk
dikerjakan hingga tujuan akhir proyek tercapai. perlu adanya pengelolaan,
perencanaan, dan penjadwalan dalam sebuah proyek agar, proyek yang dikerjakan
berjalan sesuai dengan kenginan. Manajemen proyek yang baik akan membawa hasil
berupa pelaksanaan proyek yang tepat waktu dan sesuai rencana. Dengan adanya
manajemen proyek pada proyek Script Transportation Information System (STIS),
maka proyek ini dapat berjalan lancar tanpa adanya hambatan yang berarti.
Sejauh pelaksanaannya, proyek ini masih berjalan sesuai dengan waktu yang telah
direncanakan. Terdapat penundaan dalam penyelesaian aktivitas yang bukan berada
pada jalur kritis, sehingga jalannya proyek masih tetap sesuai dengan rencana
yang telah dibuat.
DAFTAR PUSTAKA
Ervianto, W. I. (2004). Teori-aplikasi manajemen
proyek konstruksi. Yogyakarta: Andi.
Hosaini, H., Hartoto, H., Alfiana, A., Sitindaon, C.
D., Saptaria, L., Rudi, R., ... & Kristiana, R. (2021). Manajemen proyek.
Modul
Perkuliahaan Mata Kuliah Manajemen Proyek Industri. Universitas Mercu Buana.
Jakarta.
Siswanto, A. B., & Salim, M. A.
(2019). Manajemen Proyek. CV. Pilar Nusantara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.