Luthfia Hamidah (@A19-LUTHFIA)
ABSTRAK
Manajemen proyek adalah
manajemen yang diterapkan pada suatu proyek untuk mencapai suatu hasil
tertentu, atau, manajemen proyek adalah suatu ilmu dan seni untuk mengadakan
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pengarahan (directing),
pengoordinasian (coordinating), dan mengadakan pengawasan (controlling)
terhadap orang dan barang untuk mencapai tujuan tertentu dari suatu proyek.
Dengan pengertian tersebut jelaslah bahwa semua fungsi manajemen harus dipakai
untuk mengelola suatu proyek, agar tujuan yang diinginkan oleh proyek tersebut
dapat tercapai dengan lancar.
KATA KUNCI : Manajemen,
Proyek, Industri
PENDAHULUAN
Lingkungan organisasi adalah
semua elemen di dalam maupun di luar organisasi yang dapat mempengaruhi
sebagian atau keseluruhan suatu organisasi. Terdapat dua jenis klasifikasi
lingkungan yakni lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Lingkungan
internal yang berpengaruh langsung dalam organisasi meliputi karyawan/pegawai
organisasi dalam, serta pimpinan manajer. Lingkungan eksternal dibagi dua yaitu
yang berpengaruh langsung dan tidak langsung. Contoh lingkungan eksternal yang
berpengaruh langsung adalah organisasi pesaing, pemasok komunitas lokal,
konsumer, NGO dan lainnya. Sedangkan untuk contoh lingkungan eksternal yang
tidak berpengaruh langsung adalah kondisi politik, ekonomi dan sosial.
Menurut Ricky W.Griffin,
manajemen adalah sebuah proses perencanaan, organisasi koordinasi, dan kontrol
pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Secara umum,
manajemen dapat diartikan sebagai sebuah seni dalam ilmu dan pengorganisasian
yang terdiri dari menyusun rencana, membangun organisasi dan
pengorganisasiannya, hingga pengendalian dan pengawasan.
Proyek Merupakan upaya
sementara yang dilakukan dalam suatu industri untuk menciptakan sebuah produk,
layanan, atau hasil yang unik. Sebuah proyek bersifat sementara karena memiliki
awal dan akhir waktu yang pas, dan karenanya menentukan lingkup dan sumber
daya.
Ini berarti bahwa suatu proyek
bukanlah suatu kegiatan rutin yang dilakukan terus menerus, melainkan hanya
menyangkut suatu jangka waktu tertentu saja. Misalnya proyek penggantian
mesin-mesin lama dengan mesin baru dari sebuah perusahaan tekstil. Proyek ini
merupakan suatu kegiatan khusus yang sangat berbeda dengan kegiatan rutin yang
dijalankan, yang berupa memproduksi tekstil dan kemudian memasarkannya.
Pengertian manajemen proyek
adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan
mutu dengan tujuan tercapainya proyek tersebut secara efisien dan efektif.
Usaha pengerjaan yang di maksud di atas meliputi proses Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengaturan), dan Controlling (Pengendalian). Tujuan dari adanya
manajemen proyek ini adalah menyelesaikan tugas tepat waktu, menjaga kuaitas,
manajemen anggaran, memaksimalkan potensi tim.
PERMASALAHAN
Perubahan – perubahan yang
terjadi pada lingkungan sangat dinamis dan kadang – kadang pengaruhnya pada
manajemen tidak dapat diperkirakan terlebih dahulu. Karenanya manajemen
dituntut untuk bersikap tanggap dan adaptif, selalu mengikuti dan menyesuaikan
diri dengan keadaan lingkungan.
PEMBAHASAN
Beberapa pengaruh lingkungan
eksternal yang turut mempengaruhi para manajer atau manajemen dalam praktik
(diadopsi dari Robbins dan Coulter, 2002: 40-41), khususnya manajemen proyek
sekarang ini, antara lain:
a.
Globalisasi;
Tantangan
globalisasi terhadap praktik manajemen proyek ini membuahkan peluang untuk
mengadakan proyek yang berhasil dan berdaya guna baik bagi sasaran proyek
(publik) itu sendiri maupun terhadap lingkungan dan kelestarian planet bumi. Oleh
sebab itu, dalam beberapa kesempatan, dalam pengadaan dan pelaksanaan proyek,
pihak pemrakarsa proyek berupaya mengajak masyarakat sekitar proyek untuk
menjaga kelestarian lingkungan hidup. Misalnya pembuatan lubang-lubang biopori
pada proyek-proyek perumahan, yang dilakukan oleh pemrakarsa proyek dan
masyarakat setempat, agar terjaga volume dan kelestarian air tanah.
b.
Beragamnya
Angkatan Kerja;
Salah satu
tantangan bagi manajer proyek di era revolusi teknologi informasi saat ini,
adalah beranekaragamnya angkatan kerja dalam proyek, terutama adanya fakta
angkatan kerja yang berbeda umur, berbeda suku bangsa atau ras, berbeda gender
atau jenis kelamin atau berbeda jenjang pendidikan, yang ternyata harus bekerja
sama dalam satu proyek. Beraneka- ragamnya angkatan kerja dalam proyek menjadi
tantangan bagi manajer untuk mengakomodasi atau mewadahi keberagaman angkatan
tersebut dengan menyatukan para anak buahnya yang berbeda gaya hidupnya,
kebutuhan keluarganya dan gaya kerjanya tersebut dalam satu kerja proyek.
c.
Kewirausahaan;
Kewirausahaan
(entrepreneurship) diartikan sebagai proses di mana individu ataupun kelompok
menggunakan usaha yang terorganisasi dan memakai sarana untuk meraih kesempatan
dalam menciptakan nilai dan menumbuhkan pemenuhan hasrat serta kebutuhan
melalui keunikan dan inovasi tanpa memperhatikan jumlah sumber daya yang dimiliki.
Keunikan dan inovasi menjadi wacana yang baru bagi hasil keluaran dari praktik
manajemen proyek yang dilakukan.
d.
Pengelolaan
Dalam Dunia Elektronik-Bisnis (E-Business);
Di dalam aktivitas
elektronik-bisnis (e-business) mengandung perdagangan secara elektronik
(e-commerce). Perdagangan secara elektronik (e-commerce) adalah salah satu
bentuk pertukaran bisnis atau transaksi bisnis yang saling berhubungan secara
elektronik. Misalnya, adanya penawaran transaksi bank melalui internet
(e-banking) seperti yang dilakukan oleh Bank Mandiri atau Bank BCA. Selain itu,
juga ada intranet. Intranet adalah suatu sistem komunikasi internal dalam
organisasi yang menggunakan teknologi internet dan hanya dapat diakses atau
diterima atau dilakukan oleh anggota organisasi itu sendiri.
e.
Kebutuhan
Untuk Inovasi Dan Fleksibilitas Organisasi;
Inovasi adalah
proses membawa ide-ide yang kreatif dan mewujudkannya menjadi barang, jasa atau
cara bekerja yang lebih berguna atau bermanfaat. Kreativitas adalah kemampuan
untuk mengombinasikan ide-ide secara unik atau khas sehingga membuat himpunan
atau kolaborasi ide yang luar biasa, yang tidak sama seperti yang telah ada
sebelumnya. Oleh sebab itu organisasi proyek yang inovatif ditandai dengan
ciri-ciri adanya kemampuan menyalurkan kreativitas ke dalam hasil atau keluaran
yang lebih berguna. Jika pimpinan organisasi proyek menyatakan ingin menjadikan
organisasi lebih kreatif maka hal itu diartikan sebagai upaya mendorong dan
memelihara inovasi.
f.
Manajemen
Kualitas;
Manajemen kualitas
menyeluruh atau total quality management (TQM) adalah suatu filsafat manajemen
yang didorong oleh kebutuhan para pelanggan, caranya dengan tetap fokus pada
perbaikan berkelanjutan dalam proses pekerjaan.
g.
Organisasi
Pembelajar (Learning Organization);
Organisasi
pembelajar (learning organization) diartikan sebagai suatu organisasi yang
telah membangun kapasitas untuk terus menerus belajar, beradaptasi dan berubah.
Saat ini, bagi manajemen proyek, wacana organisasi pembelajar (learning
organization) adalah suatu pendorong dan dasar untuk melaksanakan pekerjaan
proyek secara komprehensif dan saling kerja sama antar anggota organisasi
proyek, melalui kebiasaan untuk saling berbagi pengetahuan, pengalaman, keahlian
serta mencari cara terbaik dalam melakukan dan menyelesaikan
pekerjaan-pekerjaan proyek.
h.
Manajemen
Pengetahuan (Knowledge Management);
Manajemen
pengetahuan (knowledge management) adalah penanaman atau penguatan budaya
pembelajar dalam organisasi di mana anggota- anggota organisasi tersebut saling
mengumpulkan pengetahuan secara sistematis dan membagi pengetahuan tersebut
satu sama lain dalam organisasi sehingga dapat mencapai hasil yang lebih baik.
Manajemen pengetahuan menjadi dasar dari terlaksananya organisasi pembelajar.
i.
Spiritualitas
Tempat Kerja.
Spiritualitas
tempat kerja adalah pengenalan akan hakikat hidup yang bernilai dan kekayaan
nilai hidup tersebut ditandai dengan melakukan pekerjaan dan menghasilkan buah
kerja yang berarti bagi masyarakat. Spiritualitas tempat kerja mempengaruhi
manajemen proyek dalam hal motivasi, kepuasan kerja dan kualitas hasil kerja.
KESIMPULAN DAN SARAN
Terdapat kompleksitas dan
ketidakmungkinan untuk diprediksi. Kompleksitas yang mengacu kepada kekuatan
yang mempengaruhi organisasi misalnya jumlah kompetitor. Ketidakmungkinan
diprediksi adalah tingkat ketidakpastian kekuatan yang dapat mempengaruhi
organisasi. Terdapat empat tipe lingkungan yakni lingkungan tenang, lingkungan
bervariasi, lingkungan badai lokal dan lingkungan bergolak.
Alasan mengapa kita
menganalisis lingkungan yaitu untuk mengetahui dan meramalkan apa yang terjadi
besok, menyadari dan mengantisipasi resiko dari tindakan yang dilakukan
organisasi, untuk menganalisis faktor politik, sosial, ekonomi dan faktor
lainnya. Serta untuk mengatasi keadaan dengan lingkungan.
Dilihat dari sifat
lingkungannya, organisasi harus membaca dengan cepat kondisi lingkungan,
bekerjasama untuk mengendalikan lingkungan, merespon dan menyiapkan diri
mengahadapi lingkungan melalui pendidikan dan latihan serta organisasi bersedia
membuka diri.
DAFTAR PUSTAKA
Antoro, budi. 2020. “Pengertian
Manajemen Proyek beserta Contohnya”. https://tomps.id/ini-pengertian-manajemen-proyek-beserta-contohnya-kenal-lebih-dekat-yuk/
Adani, Muhammad Robith. 2021. “Hal
Tentang Manajemen Proyek yang Perlu Diketahui”. https://www.sekawanmedia.co.id/blog/manajemen-proyek/
Pujiyono, Bambang. “Modul 1:
Konsep Manajemen Proyek”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.