Oleh: Shazfa Zakirah Yasmeenah (@A13-SHAZFA)
Abstrak:
Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan manajemen proyek. Karena itulah untuk mencapai tujuan, manajemen harus membuat langkah-langkah proaktif dalam melakukan perencanaan yang komprehensif agar sasaran dan tujuan dapat dicapai. Selain memiliki beberapa manfaat, penjadwala proyek juga memiliki kompleksitas yang akan dipengaruhi oleh beberapa faktor. Penjadwalan Proyek juga memiliki beberpa metode yang digunakan untuk mengelolah waktu dan sumberdaya proyek.
Kata Kunci: Penjadwalan, Penjadwalan Proyek, Metode Penjadwalan
Abstract:
Planning is one of the vital functions in project management activities. Therefore, to achieve the goals, management must make proactive steps in carrying out comprehensive planning so that the goals and objectives can be achieved. In addition to having several benefits, project scheduling also has a complexity that will be influenced by several factors. Project Scheduling also has several methods used to manage project time and resources.
Keywords: Scheduling, Project Scheduling, Scheduling Method
PENDAHULUAN
Semakin berkembangnya peradaban manusia, pembangunan semakin kompleks dan dengan skala yang lebih besar yang melibatkan penggunaan bahan, tenaga kerja, dan teknologi yang semakin canggih. Proyek pada umumnya memiliki batas waktu, artinya proyek harus diselesaikan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Proyek berjalan dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan kontrak dengan mengalokasikan berbagai sumber daya untuk menghasilkan produk sesuai permintaan dengan spesifikasi sesuai kontrak.
Sebuah proyek konstruksi dengan segala sifat dan karakteristiknya, mempunyai hubungan antar aktivitas yang kompleks dan ketergantungan yang tinggi terhadap kondisi internal dan ekternal sehingga durasi aktivitas mempunyai tingkat ketidakpastian yang tinggi(Soeharto,1995:21). Dipandang dari karakteristik durasi aktivitasnya, masing-masing metoda mempunyai asumsi yang berbeda. Gantt Chart, CPM, dan PDM mengasumsikan durasi aktivitas bersifat pasti sementara PERT dan GERT tidak pasti (Oberlender,2000:18).
Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek. Penjadwalan atau scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hinggah tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
PEMBAHASAN
Penjadwalan (Soeharto,1995:86) adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.
Menurut Somantri (2009) Suatu penjadwalan proyek (time schedule) dibuat untuk menentukan jangka waktu suatu proyek dari mulainya suatu proyek sampai proyek tersebut selesai. Dalam pembuatan penjadwalan proyek dapat digunakan pendekatan gantt. Menurut Gantt yang dikutip Heizer dan Render (2001) dalam Somantri (2005), mengatakan bahwa Gantt Chart (diagram gantt) dapat membantu manajer dalam beberapa hal, diantaranya:
- Merencanakan semua kegiatan.
- Perhitungan penyelesaian pesanan.
- Pencatatan perkiraan waktu.
- Pengembangan seluruhan jangka waktu proyek.
Secara umum penjadwalan mempunyai manfaat-manfaat seperti berikut .
- Memberikan pedoman terhadap unit pekerjaan/kegiatan mengenai batas-batas waktu untuk mulai dan akhir dari masing-masing tugas.
- Memberikan sarana bagi manajemen untuk koordinasi secara sistematis dan realistis dalam penentuan alokasi prioritas terhadap sumber daya dan waktu.
- Memberikan sarana untuk menilai kemajuan pekerjaan.
- Menghindari pemkaian sumber daya yang berlebihan, dengan harapan proyek dapat selesai sebelum waktu yang ditetapkan.
- Memberikan kepastian waktu pelaksanaan pekerjaan.
- Merupakan sarana pentng dalam pengendalan proyek.
- Sasaran dan tujuan proyek.
- Keterkaitan dengan proyek lain agar terintegrasi dengan master schedule.
- Dana yang diperlukan dan dana yang tersedia.
- Waktu yang diperlukan, waktu yang tersedia, serta perkiraan waktu yang hilang dan hari-hari libur.
- Susunan dan jumlah kegiatan proyek serta keterkaitan di antaranya.
- Kerja lembur dan pembagian shift kerja untuk mempercepat proyek.
- Sumber daya yang diperlukan dan sumber daya yang tersedia.
- Keahlian tenaga kerja dan kecepatan mengerjakan tugas.
Menurut Pardede (2014), metode yang digunakan dalam melakukan penjadwalan antara lain:
• Bagan Balok (Barchart)
Menurut Husen (2008), barchart ditemukan oleh Gantt dan Fredick W. Taylor dalam bentuk bagan balok, dengan panjang balok sebagai representasi dari durasi setiap kegiatan. Format bagan balok informatif, mudah dibaca dan efektif untuk komunikasi serta dapat dibuat dengan mudah dan sederhana.
• Kurva S (Hanumm Curve)
Menurut Husen (2008), kurva S adalah sebuah grafik yang dikembangkan oleh Warren T. Hanumm atas dasar pengamatan terhadap sejumlah besar proyek sejak awal hingga akhir proyek. Kurva S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh kegiatan proyek. Visualisasi kurva S dapat memberikan informasi mengenai kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana. Dari sinilah diketahui apakah ada keterlambatan atau percepatan jadwal proyek.
• Metode Penjadwalan Linier (Diagram Vektor)
Menurut Husen (2008), metode ini biasanya sangat efektif dipakai untuk proyek dengan jumlah kegiatan relatif sedikit dan banyak digunakan untuk penjadwalan dengan kegiatan yang berulang seperti pada proyek konstruksi jalan raya, runway Bandar udara, terowongan/tunnel atau proyek industri manufaktur
• Metode CPM (Critical Path Method)
Menurut Husen (2008), metode CPM (critical path method) diperkenalkan pada tahun 50-an oleh tim perusahaan Du-Pont dan Rand Corporation untuk mengembangkan sistem kontrol manajemen. Metode ini dikembangkan untuk mengendalikan sejumlah besar kegiatan yang memiliki ketergantungan yang kompleks. Metode ini relative lebih sulit, hubungan antar kegiatan jelas, dan dapat memperlihatkan kegiatan kritis. Dari informasi network planning, monitoring serta tindakan koreksi kemudian dapat dilakukan, yakni dengan memperbarui jadwal. Akan tetapi, metode ini perlu dikombinasikan dengan metode lainnya.
• Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique)
Menurut Ervianto (2004), PERT (Program Evaluation and Review Technique) dikembangkan sejak tahun 1958 oleh US Navy dalam proyek pengembangan Polaris Missile System. Teknik ini mampu mereduksi waktu selama dua tahun dalam pengembangan sistem senjata tersebut dan sejak itu mulai digunakan secara luas
KESIMPULAN & SARAN
- Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek.
- Beberapa metode yang digunakan dalam penjadwala meliputi, Bagan Balok (Barchart), Kurva S (Hanumm Curve), Metode Penjadwalan Linier (Diagram Vektor), Metode CPM (Critical Path Method), Metode PERT (Program Evaluation and Review Technique.
REFERENSI
Modul 6 Manajemen Proyek. 2022. Penjadwalan Proyek.
Husen, Abrar. 2012. Manajemen proyek . Dalam : https://farmysetiawan.wordpress.com/2012/04/07/penjadwalan-proyek/
Suparno. PERENCANAAN DAN PENJADWALAN PROYEK PADA PEMBANGUNAN GEDUNG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.