Struktur Organisasi
Dalam membentuk suatu organisasi,
perlu diketahui terlebih dahulu gambaran awal dari suatu organisasi tersebut.
Mempelajari struktur organisasi dapat mengetahui kemungkinan kegiatan-kegiatan
apa yang ada dalam suatu organisasi, karena didalam suatu organisasi tergambar
bagian-bagian (departemen) yang ada, nama dan posisi setiap personil, dimana
garis penghubung didalamnya juga menunjukan siapa atau bagian apa akan
bertanggung jawab terhadap apa dan kepada siapa (Gammahendra, F, dkk, 2014).
Struktur organisasi juga harus
terkait dengan lingkungan dimana organisasi itu berada/ beroperasi. Salah satu
indikator dari struktur organik adalah tingkat sentralisasi dalam pengambilan
keputusan. Ketika kebebasan dan tanggung jawab diberikan untuk pembuatan
keputusan maka ide-ide baru akan dilahirkan. Struktur organik ini bila
dipadukan dengan gaya kepemimpinan partisipatif, strategi dan budaya dipahami
sebagai preskripsi dalam mendorong inovasi organisasi. Struktur ini dapat
mempengaruhi kinerja karena adanya desentralisasi dalam pengambilan keputusan
(Juniarti, A. T., 2009).
Oleh sebab itu, sebuah struktur
organisasi akan sangat penting dalam membantu manajer dalam melakukan
pengambilan keputusan dan mengelola sumber daya yang ada untuk meningkatkan
kinerja perusahaan dengan menyelaraskan dengan visi, misi dan tujuan
organisasi.
Sistem Manajemen Mutu
Sistem manajemen mutu telah
dibangun sebagai satu kesatuan dari manajemen kualitas dimana kebanyakan
strukturnya menyesuaikan dengan standar yang terdapat dalam seri ISO 9000.
Dengan pemilihan struktur organisasi yang tepat yang selaras dengan ISO9000
maka dapat dilakukan penghematan biaya melalui pencegahan terjadinya kegagalan
sehingga kualitas dapat terjaga dengan baik. Penghematan biaya yang didapat
dari penerapan sistem manajemen mutu diperoleh dari tindakan pencegahan supaya
pekerjaan perbaikan karena kegagalan berkurang.
Sistem Manajemen Mutu telah
dibangun sebagai satu kesatuan dari manajemen kualitas dimana kebanyakan
strukturnya menyesuaikan dengan standar yang terdapat dalam seri ISO 9000.
Dengan pemilihan struktur organisasi yang tepat yang selaras dengan ISO9000
maka dapat dilakukan penghematan biaya melalui pencegahan terjadinya kegagalan
sehingga kualitas dapat terjaga dengan baik. Penghematan biaya yang didapat dari
penerapan sistem manajemen mutu diperoleh dari tindakan pencegahan supaya
pekerjaan perbaikan karena kegagalan berkurang.
Struktur Organisasi Manajemen Kualitas Pada Proyek
Struktur organisasi manajemen
kualitas pada proyek sangat tergantung pada jenis proyek yang ditangani. Pada
masingmasing proyek umumnya memiliki struktur organisasi yang berbeda-beda
mengingat sifat bangunan konstruksi yang unik sehingga sering kali struktur organisasi
proyek perlu menyesuaikan dengan kebutuhan di lapangan supaya struktur
organisasi yang ada lebih tepat dan efektif. Pada umumnya bagian manajemen yang
menangani manajemen kualitas di proyek disebut sebagai wakil proyek (project
reperesentative).
DAFATAR PUSTAKA
Asa, M. F. dkk. (2008). “Faktor-Faktor Kritis dalam Sistem Manajemen
Mutu (SMM) untuk Optimasi Profitabilitas dan Daya Saing Perusahaan Jasa
Konstruksi di Indonesia” Jurnal Teknik Sipil, Vol.15 No.3 Desember, ISSN
0853-2982.
Gammahendra, F, dkk. (2014). “Pengaruh Struktur Organisasi terhadap
Efektivitas Organisasi (Studi Pada Persepsi Pegawai Tetap Kantor Perwakilan
Bank Indonesia Kediri)”. Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 7 No. 2 Januari
2014.
Modul perkuliahan pekan 8. Manajemen Proyek Industri. Universitas Mercu Buana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.