Oleh : Nur Qalby Nabila Haswadi (@A18-NABILA)
Estimasi biaya
Estimasi biaya adalah suatu perhitungan biaya yang diperkirakan dapat memenuhi kebutuhan dalam menyelesaikan suatu pekerjaan pada sebuah proyek konstruksi. Dalam melakukan estimasi diperlukan keterampilan teknis seorang estimator seperti metode apa yang harus digunakan, berapa lama waktu yang diperlukan, sehingga biaya yang sudah diestimasikan tidak berbeda jauh dengan pelaksanaannya. Perencanaan yang baik adalah perencanaan yang selesai dengan waktu yang telah ditentukan. Maka dalam suatu perencanaan perlu adalah suatu estimasi waktu agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai.
Perkiraan biaya atau estimasi biaya adalah seni memperkirakan (the art of approximating) kemungkinan jumlah biaya yang diperlukan untuk suatu kegiatanyang didasarkan atas informasi yang tersedia pada waktu itu (Soeharto, 1997). Estimasi biaya dibagi menjadi dua, yaitu :
1) Estimasi biaya konseptual
Estimasi biaya konseptual adalah estimasi biaya berdasarkan konsep bangunan yang akan dibangun. Estimasi biaya konseptual ini bisa disebut juga sebagai perkiraan biaya pendahuluan yang di mana dalam tahap ini semua aspek yang berkaitan dengan rencana investasi dikembangkan, dikaji dan disaring untuk sampai pada suatu laporan yang dapat dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan untuk tahap berikutnya.
2) Estimasi biaya detail
Estimasi biaya detail adalah estimasi biaya berdasarkan perhitungan secara detail terhadap kuantitas dan biaya satuan tiap komponen bangunan sehingga diperoleh biaya total yang lebih akurat.
Metode Metode Estimasi Biaya Proyek
Untuk melakukan estimasi biaya terdapat beberapa cara atau metode, sesuai dengan informasi yang tersedia atau tahapan konstruksi. Menurut Michael D. Dell’Isola, metode estimasi biaya dapat dibagai menjadi empat kategori utama, yaitu :
1. Metode Harga Unit
Satuan Metode harga unit satuan dapat juga dikategorikan menjadi pembagian empat kategori utama:
a) Metode Akomodasi.
Metode ini pada dasarnya merupakan metode dengan perhitungan kalkulasi dari biaya yang diperlukan dalam membangun suatu fasilitas berdasarkan major measure dari fasilitas tersebut.
b) Metode Meter Kubik.
Metode ini tidak biasa digunakan pada sistem estimasi biaya, kecuali untuk konstruksi yang identik dengan volume, seperti misalnya gudang penyimpanan. Berdasarkan sifat dari pengukurannya, metode meter kubik akan bersifat sensitif terhadap volume dari konstruksi dan varian yang mempengaruhinya.
c) Metode Meter Persegi.
Metode biaya per meter persegi merupakan metode yang paling sering digunakan di Amerika. Metode ini sangat sering digunakan baik pada proyek pemerintah maupun swasta. Meskipun efektif, metode meter persegi sangat bergantung pada bagaimana pengukuran bagi biaya per meter persegi tersebut dibuat pertama kalinya.
d) Metode Area Fungsional.
Metode area fungsional adalah metode estimasi biaya berdasarkan luas area dengan fungsi tertentu. Area fungsional ditentukan sesuai dengan ruang dengan masing-masing kegunaannya pada suatu bangunan. Kelebihan metode ini dari metode meter persegi ialah variasinya terletak pada ruang sehingga estimasi dapat lebih sesuai.
2. Metode Cost-Modelling dan Parametrik
Metode ini mengutilisasi model yang telah terdeterminasi dari proyek sebelumnya dan menggunakannya untuk memprediksi biaya proyek yang akan dibangun. Pendekatan ini biasanya diaplikasikan pada proyek yang berulang dengan tipe yang serupa atau mirip lalu mereplikasi anilisa teoritis dan expectation-nya pada proyek yang diinginkan. Pada prosesnyafasilitas statistik 15 dapat dimanfaatkan sebagai alat prediksi dan asesmen cost terutama pada sistem konstruksi yang rumit, seperti piping atau proses komponen. Namun pendekatan ini memiliki aplikasi yang paling sedikit di dunia konstruksi.
3. Metode Survey Kuantitas
Metode survey kuantitas biasanya digunakan saat detail desain secara terinci tersedia dan estimator diharuskan untuk menghitungcost keseluruhan proyekatau paling tidak komponen utamanya. Pricing dapat terdiri dari unit price seluruh bangunan, atau juga termsuk labor, material dan alat. Tingkatan dari detail estimasi ialah individual unit pada tiap pekerjaan, agar dapat diketahui bagaimana pekerjaan akan dilangsungkan.
Tool dan Teknik Estimasi Biaya
1. Pendekatan atas-bawah : menggunakan harga riil proyek sejenis yang sebelumnya pernah dikerjakan untuk perkiraan biaya yang baru.
2. Pendekatan bawah-atas : menaksir materi pekerjaan secara rinci dan menjumlahkan secara keseluruhan untuk menentukan biaya total proyek.
3. Pendekatan parametrrik : membuat perkiraan biaya proyek dengan menggunakan model matematika berdasarkan variabel atau karakteristik proyek.
Tujuan Estimasi Biaya
1. Sebagai dasar dalam pembuatan anggaran proyek
2. Pengalokasian estinmasi biaya setiap resource yang dibutuhkan oleh setiap work item
3. Untuk memonitor progress, dengan membandingkan anggaran biaya, biaya estimasi dengan biaya actual di lapangan
4. Untuk membuat suatu database biaya yang dapat digunakana untuk estimasi-estimasi berikutnya
DAFTAR PUSTAKA
I. Soeharto, Manajemen Proyek : dari Konseptual sampai Operasional. Jakarta : Erlangga, (1957).
Sobat Sipil. 2022. [Biaya] Estimasi Biaya. Dalam: https://youtu.be/4nhkgDjuru0
Modul 7 Manajemen Proyek Industri. 2022. MANAJEMEN BIAYA PROYEK. Universitas Mercu Buana. JAKARTA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.