Estimasi
Pembiayaan Proyek (Pengertian, Tujuan, Fase Proyek, Metode)
1. Pengertian
Estimasi Biaya
Biaya adalah semua pengorbanan yang perlu dilakukan
untuk suatu proses produksi, yang dinyatakan dengan satuan uang menurut harga
pasar yang berlaku. Sedangkan Estimasi biaya merupakan sebuah prediksi terhadap
biaya yang akan dibutuhkan dari sebuah proyek berdasarkan data dan lingkup
proyek yang diberikan yang akan dilaksanakan pada sebuah lokasi dan waktu yang
telah ditetapkan. Seorang ahli yang bertugas menyusun estimasi biaya disebut Estimator
2. Tujuan
Estimasi Biaya
1. Sebagai dasar dalam pembuatan anggaran proyek.
2. Pengalokasian estimasi biaya setiap resource yang
dibutuhkan oleh setiap work item.
3. Untuk memonitor progress, dengan membandingkan anggaran
biaya, biaya estimasi dengan biaya aktual di lapangan.
4. Untuk membuat suatu database biaya yang dapat
digunakan untuk estimasi-estimasi berikutnya.
3. Estimasi
biaya muncul sepanjang proses konstruksi dimana masing-masing fase proyek
memerlukan metoda yang berbeda-beda. Keberhasilan atau kegagalan proyek
tergantung pada keakuratan estimasi biaya yang dibuat pada tiap fase proyek.
4. Fase
Proyek
1. Konsep
Proyek dari Owner
2. Penunjukan
Perencana atau Manager Konstruksi
3. Persiapan
Dokumen Kontrak
4. Sosialisasi
ke Kontraktor Peminat
5. Penyerahan
Proyek kepada Kontraktor
6. Penyelesaian
Proyek
5. Metode
Metode Estimasi
1. Feasibility
Estimate
Dibuat untuk menentukan layak
tidaknya suatu proyek untuk dibangun. Beberapa hal yang perlu diperhatikan
dalam feasibility estimates adalah:
1.
biaya konstruksi hanyalah salah satu bagian dari feasibility estimate.
2.
biaya-biaya lain yang harus dipertimbangkan, antara lain: lahan, desain, pajak,
modal, pemeliharaan dan perbaikan tiap tahun.
3.
pendapatan bersih juga perlu diperkirakan.
4.
pemilik dapat membuat keputusan berdasarkan analisis ekonomi.
2. Conceptual
Estimate
Estimasi ini biasanya mengalami
beberapa kali perbaikan sepanjang proses desain. Proses estimasi yang sederhana
diperlukan pada tahap ini, seperti:
1.
Functional Unit Price Estimate
2.
Unit Cost per Square Meter Estimate
3.
Unit Cost per Cubic Meter Estimate
4.
Factor Estimate
5.
System Estimate
3.
Detailed Estimate
detailed estimate atau yang biasa disebut Rencana
Anggaran Biaya (RAB). Estimasi ini disusun secara terperinci untuk mengajukan
penawaran.
4. Subcontractor
Detailed Estimate
Subkontraktor perlu menyusun estimasi biaya
untuk pekerjaan yang menjadi tanggung-jawabnya.
5. Change
Order Estimate
Perubahan-perubahan yang terjadi saat
belangsungnya proyek dan mengandung konsekuensi biaya yang perlu diperkirakan
sebelum perubahan pekerjaan disetujui.
6. Progress
Estimate
progress estimate dapat digunakan untuk
memastikan perkiraan keuntungan atau kerugian proyek.
Referensi:
Modul 7 Manajemen Proyek Industri. 2022. MANAJEMEN BIAYA PROYEK. Universitas Mercu Buana.
BestBas Indonesia. 2020. Teknik Industri | Materi
Kuliah #115 | Perkiraan Biaya Proyek | BestBas Indonesia. Dalam:
https://youtu.be/hf-GMLhAFUw
Sobat Sipil. 2022. [Biaya] Estimasi Biaya. Dalam:
https://youtu.be/4nhkgDjuru0
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.