Halaman

12 Oktober 2022

Kelebihan dan Kekurangan dalam Metode Penjadwalan Proyek Konstruksi

 


Luthfia Hamidah (@A19-Luthfia)

 

ABSTRAK

Jadwal merupakan salah satu parameter yang menjadi tolok ukur keberhasilan suatu proyek konstruksi, disamping anggaran dan mutu. Penjadwalan perlu diperhatikan dalam manajemen proyek untuk menentukan durasi maupun urutan kegiatan proyek, sehingga terbentuklah penjadwalan yang logis dan realistis. Pada umumnya, penjadwalan proyek monggunakan estimasi durasi yang pasti. Namun, banyak faktor ketidakpastian (uncertainty) sehingga durasi masing-masing kegiatan tidak dapat ditentukan dengan pasti.

KATA KUNCI : Penjadwalan, Penjadwalan Proyek, Konstruksi

 

PENDAHULUAN

Penjadwalan adalah kegiatan untuk menentukan waktu yang dibutuhkan dan urutan kegiatan serta menentukan waktu proyek dapat diselesaikan (Ervianto, 2002: 154). Penjadwalan adalah berfikir secara mendalam melalui berbagai persoalan-persoalan, menguji jalur-jalur yang logis, serta menyusun berbagai macam tugas yang menghasilkan suatu kegiatan lengkap, dan menuliskan bermacam-macam kegiatan dalam rangka yang logis dan rangkaian waktu yang tepat (Luthan dan Syafiriadi, 2006: 8).

Penjadwalan proyek merupakan salah satu elemen hasil perencanaan. Yang dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan material serta rencana durasi proyek dan progres waktu untuk menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail. Hal ini dimaksudkan untuk membantu pelaksanaan evaluasi proyek.

Penjadwalan yang direncanakan perlu disesuikan dengan tipe proyek konstruksi. Pada umumnya tipe proyek konstruksi berupa proyek dengan tipe sederhana, berulang (repetitive) dan proyek dengan kegiatan kompleks. Untuk itu penjadwalan perlu direncanakan menggunakan multi metode penjadwalan sesuai fungsi masing-masing metode dengan kelebihan dan kekurangannya agar memenuhi kebutuhan perencanaan jadwal yang efektif dan efisien.

 

PEMBAHASAN

Setiap metode penjadwalan proyek konstruksi memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing dalam penjadwalan proyek konstruksi, antara lain:

(1) Metode Bar Chart lebih sederhana, lebih mudah dimengerti dan dapat digunakan untuk semua jenis proyek konstruksi, tetapi tidak dapat menginvestigasi keterlambatan suatu kegiatan yang dapat mempengaruhi waktu penyelesaian proyek, tidak memungkinkan keseimbangan operasi dan tidak dapat memperkirakan probabiitas waktu penyelesaian proyek;

(2) Metode CPM dan PDM memiliki keandalan dalam menunjukan secara spesifik hubungan ketergantungan antar kegiatan dan menentukan lintasan kritis kegiatan proyek, tetapi tidak memungkinkan keseimbangan operasi dan tidak dapat memperkirakan probabilitas waktu penyelesaian proyek;

(3) Metode LoB, Time Chainage Diagram, LSM, RSM dan VPM lebih memungkinkan keseimbangan operasi sehingga setiap kegiatan dapat terus berlangsung, tetapi tidak dapat menunjukan secara spesifik hubungan ketergantungan antar kegiatan dan menentukan lintasan kritis kegiatan proyek, serta tidak dapat memperkirakan probabilitas waktu penyelesaian proyek;

(4) Metode PERT, PNET dan FLASH memiliki keunggulan dalam memperkirakan probabilitas waktu penyelesaian proyek, namun tidak dapat berdiri sendiri dalam menentukan hubungan ketergantungan antar kegiatan maupun dalam menentukan jalur kritis sehingga dalam operasionalnya selalu membutuhkan metode CPM atau PDM.

Dalam kenyataannya, prosedur penjadwalan melalui proses estimasi mengandung unsur ketidakpastian. Hal ini sesuai dengan karakteristik proyek konstruksi, yaitu tingkat risiko yang tinggi terhadap setiap perubahan yang terjadi, baik perubahan sistem politik, cuaca, ketergantungan buruh, kegagalan konstruksi, ketergantungan pihak lain, dan lain sebagainya.

Untuk mengantisipasi ketidakpastian dari durasi konstruksi dan penjadwalan, dikembangkan metode penjadwalan dengan mempertimbangkan ketidakpastian tersebut. Ada dua cara pendekatan penjadwalan dengan ketidakpastian, yaitu:

a. Cara pertama adalah mengabaikan ketidakpastian durasi, digunakan penjadwalan dengan ekspektasi durasi (most likely). Kerugian dari cara ini adalah schedule yang bersifat optimistik, penggunaan durasi tunggal akan menghasilkan schedule yang kaku (inflexible schedule), sehingga dibutuhkan monitoring dan updating secara kontinyu (terus-menerus) secara ketat.

b. Cara kedua adalah dengan memasukan kontingensi (contingency) dengan tujuan menghindari schedule yang terlalu optimis. Contohnya durasi yang diharapkan 2 hari, dalam schedule digunakan durasi 2,2 persen hari (10% kontingensi) (Ervianto, 2004:35).

 

KESIMPULAN

Tujuan penjadwalan proyek konstruksi secara umum adalah untuk menentukan waktu mulai dan selesainya proyek, menunjukan hubungan ketergantungan antar kegiatan, menentukan jalur kritis, memperkirakan probabilitas waktu penyelesaian proyek, menginvestigasi keterlambatan suatu kegiatan yang mempengaruhi waktu penyelesaian proyek, memungkinkan keseimbangan operasi sehingga setiap kegiatan dapat terus berlangsung, mengatur penggunaan sumber daya,memberikan gambaran luas dan nyata untuk status proyek secara keseluruhan.

 

DAFTAR PUSTAKA

Modul Perkuliahaan Mata Kuliah Manajemen Proyek Industri. Universitas Mercu Buana: Jakarta.

Erivianto, W, I. 2002. Manajemen Proyek Kosntruksi. Yogyakarta.

 Husen, Abrar. 2012. Manajemen proyek. Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manajemen Proyek (Kumpulan Video Semester Ganjil 22-23)

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK PENGEMBANGAN ORGANISASI PROYEK PEMBIAYAAN PROYEK RUANG LINGKUP ...