Metode Kurva S Dalam Penjadwalan Proyek
Disusun
oleh: Dinda Damarisa Anggadewi (@A07-DINDA)
Absrak
Pada
manajemen proyek, tahap perencanaan dan penjadwalan adalah tahap yang paling
menentukan berhasil/tidaknya suatu proyek, karena penjadwalan adalah tahap
ketergantungan antar aktivitas yang membangun proyek secara keseluruhan. Kurva S merupakan salah satu metode perencanaan dan
pengendalian waktu proyek yang banyak digunakan dalam perencanaan dan monitoring schedule pelaksanaan proyek. Kurva
S dapat menunjukkan kemajuan proyek berdasarkan kegiatan, waktu dan bobot
pekerjaan yang direpresentasikan sebagai persentase kumulatif dari seluruh
kegiatan proyek dan visualisasi Kurva S dapat memberikan informasi mengenai
kemajuan proyek dengan membandingkannya terhadap jadwal rencana.
Kata
Kunci: Penjadwalan proyek, Kurva S, Metode
Abstract
In
project management, the planning and scheduling stage is the stage that most
determines the success or failure of a project, because scheduling is the stage
of dependence between activities that build the project as a whole. The S-curve
is a method of planning and controlling project time that is widely used in
planning and monitoring project execution schedules. S-Curves can show project
progress based on activities, time and workload represented as a cumulative
percentage of all project activities and S-Curve visualizations can provide
information about project progress by comparing it to the planned schedule.
Keywords:
Project scheduling, S Curve, Method
Pendahuluan
Penjadwalan
proyek adalah kegiatan menetapkan jangka waktu penyelesaian proyek, bahan baku,
tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan untuk setiap aktivitas. Penjadwalan
proyek dapat memberikan informasi tentang jadwal rencana dan kemajuan proyek
dalam hal kinerja sumber daya berupa biaya, tenaga kerja, peralatan dan
material serta rencana durasi proyek dan progres waktu yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan proyek. Dalam proses penjadwalan, penyusunan kegiatan dan
hubungan antar kegiatan dibuat lebih terperinci dan sangat detail.
Pembahasan
Salah
satu metode penjadwalan proyek adala Kurva S. Kurva S secara grafis adalah
penggambaran kemajuan kerja (bobot %) kumulatif terhadap sumbu vertikal
terhadap waktu pada sumbu horizontal. Kemajuan kegiatan biasanya diukur
terhadap jumlah uang yang tidak dikerluarkan oleh proyek. Pembandingan Kurva S
rencana dengan kurva pelaksanaan memungkinkan dapat diketahuinya kemajuan
pelaksanaan proyek apakah sesuai, lambat, ataupun dapat lebih dari yang
direncanakan.
Pembuatan
Kurva S dilakukan pada tahap awal sebelum proyek dimulai dengan menerapkan
asumsi sehingga dihasilkan rencana kegiatan yang rasional. Instrumen ini
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek berlangsung. Untuk membuat Kurva
S, jumlah persentase kumulatif bobot masing-masing kegiatan pada suatu periode
di antara durasi proyek diplotkan terhadap sumbu vertikal sehingga bila
hasilnya dihubungkan dengan garis, akan membentuk Kurva S. Untuk menentukan
bobot pekerjaan pendekatan yang dilakukan dapat berupa perhitungan persentase
berdasarkan biaya per item pekerjaan/kegiatan dibagi dengan total anggaran atau
berdasarkan volume rencana dari kegiatan terhadap volume total kegiatan.
Secara
terperinci, langkah-langkah menyusun Kurva S adalah sebagai berikut :
1. Tetapkan
waktu pelaksanaan pekerjaan;
Terkait waktu pelakanaan
Pekerjaan dapat dihitung berdasarkan target waktu penyelesaian pekerjaan atau
berdasarkan volume pekerjaan didapatkan waktu kebutuhan dalam menyelesaikan
suatu pekerjaan.
2. Buat
Tabel Uraian Pekerjaan, Durasi Pekerjaan, Biaya, Bobot, dan Waktu
Tabel yang dibuat, secara
garis besar :
· Kolom
paling kiri dituliskan item-item pekerjaan;
· Kolom
kedua berisi harga setiap item pekerjaan;
· Kolom
ketiga berisi bobot setiap pekerjaan;
· Kolom
keempat dituliskan durasi setiap item pekerjaan.
3. Tetapkan
urutan pelaksanaan kegiatan
Untuk mengurutkan tahapan
pelaksanaan kegiatan setiap item pekerjaan, berdasarkan karakteristik pekerjaan
dan saling ketergantungan antar pekerjaan.
4. Tetapkan
Durasi Tiap Item Pekerjaan
Durasi pekerjaan
ditetapkan berdasarkan perkiraan waktu pelaksanaan tiap item pekerjaan dengan
mempertimbangkan volume pekerjaan, metode kerja/pelaksanaan sumberdaya yang
tersedia, keadaan lingkungan dan cuaca, serta asumsi-asumsi lainnya.
5. Hitung
Bobot Pekerjaan
Hitung bobot tiap item pekerjaan
terhadap nilai total kontrak, yaitu berdasarkan perhitungan perbandingan antara
biaya per item pekerjaan dengan biaya total pekerjaan.
Persamaan
:
Bobot
(%) = (Biaya setiap pekerjaan/Biaya total)x100%
6.
Buat Diagram Batang
Selanjutnya buat diagram batang, panjangnya sesuai dengan durasi pekerjaan (hari kerja/hari kalender atau minggu/bulan)
7.
Tentukan Persentase
Kemajuan Pekerjaan
Bila
bobot setiap pekerjaan telah dihitung, kemudian dapat ditentukan persentase
pekerjaan harian/mingguan/bulanan dengan membagi jumlah bobot berdasarkan
durasi waktu yang telah ditetapkan sebagaimana angka 4. Bobot
harian/mingguan/bulanan tidak selalu terbagi merata akan tetapi Ketika
dijumlahkan nilainya sama dengan nilai bobot per item pekerjaan yang telah
dihitung sebelumnya. Plotting persentase tersebut pada diagram batang yang
telah dibuat.
8.
Jumlahkan secara
Vertikal Kemajuan Pekerjaan Per Satuan Waktu
Jumlahkan
bobot rencana pelaksanaan fisik setiap satuan waktu harian/mingguan/bulanan
secara vertical.
9.
Akumulatif secara
Horizontal Kemajuan Pekerjaan Per Satuan Waktu
Kumulatif
persentasi kemajuan pekerjaan per satuan waktu harian/mingguan/bulan secara
horizontal dimana pada akhir jadwal harus 100%. Hubungan antara persentase
kumulatif (sumbu x) dengan nilai persentase 0 s.d 100% (sumbu y) ditarik sebuah
kurva yang membentuk huruf S. Kurva yang dihasilkan inilah yang disebut dengan
kurva S tidak termasuk pajak pertambahan nilai (ppn)
Kurva
S memiliki kelemahan dan kelebihan. Kelemahan dari peggunaan Kurva S yaitu Kurva
S tidak dapat menunjukkan secara spesifik hubungan ketergantungan antara satu
kegiatan dengan kegiatan yang lain sehingga sulit mengetahui dampak yang
diakibatkan oleh keterlambatan terhadap jadwal keseluruhan proyek, sulit
mengadakan perbaikan atau pembaharuan dan untuk proyek dalam skala sedang dan
besar yang memiliki sifat kompleks, penggunaan Kurva S akan sulit digunakan
karena akan mengurangi kemampuan penyajian secara sistematis.
Manfaat
dari Kurva S yang dapat diaplikasikan di proyek yaitu sebagai alat yang
diperlukan untuk membuat EVM (Earned Value Methods), alat prediksi atau
forecast penyelesaian proyek, alat untuk mereview dan membuat program kerja
pelaksanaan proyek dalam satuan waktu mingguan atau bulanan untuk melakukan
percepatan, dasar perhitungan eskalasi proyek, alat bantu perhitungan cash
flow, mengetahui perkembangan program percepatan serta dasar evaluasi kebijakan
manajerial secara makro.
Kesimpulan
Ditinjau
dari jumlah pekerjaan yang disampaikan, Kurva S mengukur besarnya unit
pekerjaan yang telah diselesaikan pada suatu waktu bila dinilai berdasarkan
jumlah anggaran yang disediakan untuk pekerjaan tersebut. Dengan perhitungan
ini diketahui hubungan antara apa yang sesungguhnya telah dicapai secara fisik
terhadap jumlah anggaran yang dialokasikan dan melakukan pendekatan kemajuan
pekerjaan dengan biaya yang direncanakan.
Daftar
Pustaka
Suparno, S.
(2016). Perencanaan Dan Penjadwalan Proyek Pada Pembangunan Gedung. Bangun Rekaprima: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa, Sosial dan
Humaniora, 1(2, Oktober).
Miftah Fauza, N. K. (2020). ANALISIS
PENGENDALIAN PROYEK MENGGUNAKAN KURVA-S DAN METODE EARNED VALUE PADA PROYEK
PEMBANGUNAN TROTOAR DI RUAS JALAN CISAAT KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI.
Yessa, D. (2021). Retrieved from ulp.pu.go.id:
https://ulp.pu.go.id/berita/81/langkah-menyusun-kurva-s
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.