Oleh: Zahra Anisa (@A06-Zahra)
Abstrak
Pengenalan atau penggantian sistem informasi dan organisasi
dampak perilaku sangat rumit. Perubahan dalam cara informasi didefisinikan,
diakses dan digunakan untuk mengelola sumber daya organisasi sering kali
menghasilkan pembagian kekuasaan dan kekuatan. Kondisi ini biasanya disebabkan
oleh kesalahan dalam mengelola fase transisi. Sebuah proses perubahan dan
implementasi memiliki dampak psikologis bagi mereka yang terkena dampak
perubahan (internal), dimana jika perubahan itu benar-benar terjadi, akan menimbulkan
dampak situasional bagi orang lain yang terkait dengan organisasi. Kendalikan
faktor risiko proyek untuk sampai batas tertentu dengan pendekatan untuk
berjaga-jaga. Menggunakan konsep terintegrasi manajemen proyek dengan
pendekatan solusi total, keseluruhan desain sitem informasi dan proses
implementasi harus dikelola sebagai perubahan organisasi yang direncakan. Kunci
sukses manajemen dan implementasi perubahan juga sangat tergantung pada
komitmen, keterampilan komunikasi, fokus pada penerapan perubahan dan tidak
diganggu dengan hal lain, Dan memanfaatkan sumberdaya manusia untuk dapat melaksanakan
proses perubahan dan implementasi.
Kata kunci: manajemen perubahan implementasi, organisasi,
pendekatan solusi total.
PENDAHULUAN
Manajemen perubahan dan implementasi proyek sistem informasi
yang berhasil akan mendatangkan banyak keunggulan kompetitif bagi perusahaan
dalam hal biaya, waktu dan kualitas. Hal ini hanya akan terjadi jika dilakukan
usaha secara sungguh-sungguh dan fokus. Sisi lain ketidakberhasilan melakukan
inovasi karena pendekatan yang dilakukan hanyalah sifat jangka pendek seperti
mencoba mengembangkan proses baru, mencari ide-ide baru menggati struktur
organisasi, dan ide-ide sejenis lainnya. Seluruh pendekatan ini terlihat
hanyalah bersifat parsial dan tidak memiliki fokus yang jelas dan isu yang
lebih bersifat strategis.
John M. Keynes pernah mengatakan bahwa hal yang paling sulit
bukanlah mengajak orang untuk dapat menerima ide-ide baru, namun mengajak orang
untuk meninggalkan kebiasaan hidup dengan cara-cara lama (Chan, et.al 2004). Diperkenalkan
atau digantinya suatu sistem informasi membawa dampak keperilakuan dan
organisasional yang sangat rumit. Perubahan cara informasi didedinisikan,
diakses, dan digunakan untuk mengelola sumberdaya organisasi sering menghasilkan
pembagian kekuasaan dan kekuatan baru. Peruabahan organisasional internal ini
menumbuhkan penolkan dan perlawanan dan dapat mengarah pada kegagalan suatu
sistem yang seharusnya dapat berjalan dengan baik. Sebagian besar proyek sistem
informasi terhambat karena proses perubahan organisasional di seputar pembuatan
sistemnya tidak ditangani dengan baik.
Saat ini pernyataan tersebut sangat relevan sehubungan
banyaknya perusahaan yang gagal menerapkan sistem teknologi informasi. Kurangnya
dukungan dan disiplin dari seluruh jajaran pengguna di dalam perusahaan untuk
memanfaatkan teknologi informasi, semuanya akan berjalan secara percuma. Keengganan
seorang pengguna dalam memutakhirkan data akan bermuara pada ketidak sempurnaan
informasi. Kenyataan ini memperlihatkan penerapan sistem teknologi informasi gagal
bukan kerena desainya buruk atau tidak sesuai dengan yamg dibutuhkan, tetapi
karena adanya elemen sumberdaya manusia yang tidak tahu cara dalam mengelola
sebuah transisi dari sistem lama ke dalam lingkungan kerja sisitem baru. Kondisi
ini biasanya disebabkan karena kesalahan dalam mengelola fase transisi. Sebuah proses
transisi memiliki dampak psikologis terhadap mereka yang terkena akibat perubahan
(internal). Seiring dengan kondisi perusahaan dapat melalukan kegiatan
manajemen perubahan dan implementasi proyek sistem informasi agar dapat
berjalan dengan baik? Untuk mengetahui instrumen-instrumen penting yang mempengaruhi
dan berperan penting serta upaya untuk menjamin kelancaran manajemen perubahan
dan implementasi proyek sistem informasi.
PEMBAHASAN
Pengertian manajemen proyek
Manajemen proyek adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang
dibatasi oleh anggran, jadwal, dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek
tersebut secara efisien dan efektif. Usaha pengerjaan yang dimaskud di atas
meiliputi proses planning (perencanaan), Organizing (pengaturan), dan
controlling (pengendalian). Skill manajemen proyek penting untuk dikuasi bukan
tanpa alasan kuat.
Pengertian manajemen proyek sistem informasi
Manajemen proyek sistem informasi adalah kegiatan
mengorganisasi informasi yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah proyek sistem
informasi. Tujuan dari manajemen proyek sistem informasi itu sendiri adalah
agar proyek dapat berhasil berjalan dengan lancar.
Fase- fase manajemen perubahan
Untuk menjamin pelaksanaan manajemen perubahan yang efektif,
dibutuhkan aktivitas manajemen perubahan yang sistematis, terencana, dan
termonitor dengan baik. Manajemen perubahan memiliki sejumlah fase yang harus
menjadi perhatia orang. Pertama, fase keberakgiran, meruapak fase utnuk
meninggalkan sistem lama. Fase ini memperlihatkan suatu keadaan dimana terjadi
suasana depresi atau hiperaktif di dalam organisasi dan kondisi para pimpinan
harus mulai mencoba merencanakan dan mengkomunikasikan perubahan keseluruhan
unit kerja dengan kesadaran yang tinggi. Kedua, fase netral, merupakan fase
untuk memperoleh dukungan sebanyak mungkin orang di dalam organisasi agar mau
segera melakukan perubahan secara signifikan. Fase ini merujuk pada keadaan
dimana berbagai inisiatif perubahan dilakuakn oleh sejumlah besar orang-orang
di dalam organisasi untuk berbagai level manajemen dengann sejumlah tantanfan berupa
konflik, pertengkaran, kegagaln, dan keberhasilan yang tidak signifikan.
Kesuksesan manajemen perubahan dan implementasi
Kunci sukses manajemen perubahan dan implementasi proyek
sistem informasi terletak pada beberapa faktor utama yang masing-masing terkait
dengan keberhasilan proses, yaitu harus memiliki perencanaan strategi eksekusi
yang jelas sehingga dapat menjadi sebuah katalisator ampuh dalam menjalankan
proses transisi yang efektif dan efisien, membuat orang paham akan dampak luas
dari dilakukannya perubahan, mengkomunikasikan perubahan melalui penjelasan
yang menyentuh aspek rasional maupun emosional, melanjutkan terus proses
komunikasi ke berbagai pihak yang berkepentingan hingga benar-benar diperoleh
pemahaman yang jelas mengenai proses perubahan yang akan dilaksanakn, menjaga
agar orang-orang di dalam organisasi benar-benar fokuas dalam melaksanakan
perubahan dan tidak diganggu dengan hal-hal lainnya, mendaya gunakan sumberdaya
manusia di dalam organisasi agar masing-masing dari mereka mampu untuk melaksanakan
proses perubahan, mengajak sponsor, agen perubahan, dan mereka yang
berkepentingan dengan proses perubahan agar tetap memiliki komitmen tinggi dan
selalu sejalan dalam mengeksekusi proses perubahan, memperlihatkan komitmen
penuh dari berbagai pihak untuk melakukan perubahan dalam bentuk pengalokasian
sumberdaya yang memadai dan pemberian petunjuk yang jelas akan arah perubahan.
KESIMPULAN
Dukungan dan pengendalian dari pihak manajemen atas proses manajemen perubahan dan implementasi juga penting, begitu pula mekanisme untuk menghadapi tingkat resiko dari setiap proyek sistem informasi yang baru. Faktor-faktor resiko proyek dapat dikendalikan hingga batas tertentu dengan pendekatan berjaga-jaga terhadap manajemen proyek sistem informasi. Tingakt resiko untuk setiap proyek menjadi penentu dari campuran antara perangkat integrasi internal, eksternal dan perangkat perencanaan dan pengendalian formal yang akan diterapkan. Strategi yang tepat dapat diterapkan untuk memastikan keterapkan tingkat keterlibatan pengguna dalam proses pengembangan sistem dan untuk meminimalisasi penolakan dari pengguna. Rancangan sistem informasi dan keseluruhan proses implementasi sebaiknya dikelola sebagai perubahan organisasional yang terencana. Rancangan sosioteknis bertujuan untuk medapatkan gabungan yang optimal dari solusi-solusi rancangan sosial dan teknis. Kunci keberhasilan manajemen perubahan dan implementasinya sangat bergantung kepada komitmen perubahaan. Kemampuan mengkomunikasikan perubahan melalui penjelasan yang menyentuh aspek rasional maupun emosional. Melanjutkan terus proses komunikasi ke berbagai pihak yang berkepentingan. Benar-benar fokus dalam melaksanakan perubahan dan tidak diganggu dengan hal-hal lainnya. Mendaya gunakan sumberdaya manusia agar mampu melaksanakan proses perubahan dan implementasinya.
DAFTAR PUSTAKA
https://tomps.id/ini-pengertian-manajemen-proyek-besera-contohnya-kenal-lebih-dekat-yu/
https://fairuzelsaid.upy.ac.id/uncategorized/konsep-manajemen-proyek-teknologi-informasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.