ABSTRAK
Manajemen Proyek adalah
merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh,
manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan)
vertikal dan horizontal (H.Kerzner, 1982). Beberapa aspek yang dapat
diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek serta membutuhkan
penanganan yang cermat adalah sebagai berikut : aspek keuangan, aspek anggaran
biaya, aspek manajemen SDM, aspek manajemen produksi, aspek harga, dll. Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Dalam
pengerjaannya, selalu ada batasan (time, scope dan budget) yang mempengaruhi
kesuksesan pelaksanaan proyek. Perubahan terhadap salah satu faktor akan
mempengaruhi faktor yang lain. Seluruh aktivitas yang terdapat pada proyek
merupakan sebuah mata rantai yang dimulai sejak dituangkannya ide,
direncanakan, kemudian dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil yang
sesuai dengan perencanaannya semula. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita
lihat berbagai jenis kegiatan proyek. Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut
secara garis besar terkait dengan pengkajian aspek ekonomi, keuangan,
permasalahan lingkungan, desain engineering, marketing, manufaktur, dan lain-lain.
Namun, pada kenyataannya, kita tidak dapat membagi-bagi proyek pada satu jenis
tertentu saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek merupakan kombinasi dari
beberapa jenis kegiatan sekaligus.
ABSTRACT
Project Management is planning, organizing, leading, and
controlling company resources to achieve predetermined short-term goals.
Furthermore, project management uses a vertical and horizontal system and
hierarchy (activity flow) approach (H.Kerzner, 1982). Some aspects that can be
identified and become problems in project management and require careful
handling are as follows: financial aspects, budget aspects, HR management
aspects, production management aspects, price aspects, etc. Projects are
temporary activities. In the process, there are always limitations (time, scope
and budget) that affect the success of project implementation. Changes to one
factor will affect other factors. All activities contained in the project are a
link that starts from the idea being poured, planned, then implemented, until
it actually gives results in accordance with the original plan. In everyday
life, we can see various types of project activities. The types of project
activities are broadly related to the study of economic aspects, finance,
environmental issues, engineering design, marketing, manufacturing, and others.
However, in reality, we cannot divide projects into one particular type,
because in general project activities are a combination of several types of
activities at once.
KATA KUNCI
Manajemen Proyek, Proyek, Manajemen
PENDAHULUAN
Tantangan utama sebuah
proyek adalah mencapai sasaran-sasaran dan tujuan proyek dengan menyadari
adanya batasan-batasan yang telah dipahami sebelumnya. Pada umumnya
batasan-batasan itu adalah ruang lingkup pekerjaan, waktu pekerjaan dan
anggaran pekerjaan. Dan hal ini biasanya disebut dengan "triple
constrains" atau "tiga batasan". Dengan semakin meningkatnya
kesadaran akan harkat dan martabat individu dalam menjalankan proyek, maka
batasan ini kemudian berkembang dengan ditambahkan dengan batasan keempat yaitu
faktor keselamatan. Tantangan selanjutnya adalah bagaimana mengoptimasikan dan
pengalokasian semua sumber daya dan mengintegrasikannya untuk mencapai tujuan
proyek yang telah ditentukan.
Manajemen sebagai ilmu
mengelola suatu kegiatan yang skalanya dapat berskala kecil atau bahkan sangat
besar, mempunyai ukuran tersendiri terhadap hasil akhir. Dengan menrapkan
prinsip-prinsip dasar manajemen yang sama oleh individu atau organisasi yang
berbeda, hasil akhir proses manajemen dapat berbeda satu sama lain. Ini karena
ada perbedaan-perbedaan budaya, pengalaman, lingkunga, kondisi social, tingkat
ekonomi, karakter sumber daya manusia serta kemampuan untuk menguasai
prinsip-prinsip dasar manajemen.
PEMBAHASAN
Manajemen Proyek adalah
merencanakan, mengorganisir, memimpin, dan mengendalikan sumber daya perusahaan
untuk mencapai sasaran jangka pendek yang telah ditentukan. Lebih jauh,
manajemen proyek menggunakan pendekatan sistem dan hierarki (arus kegiatan)
vertikal dan horizontal (H.Kerzner, 1982).
Menurut (Siswanto,agus.
2019) Dalam manajemen proyek, yang perlu dipertimbangkan agar output proyek
sesuai dengan sasaran dan tujuan yang direncanakan adalah mengidentifikasi
berbagai masalah yang mungkin timbul ketika proyek dilaksanakan. Beberapa aspek
yang dapat diidentifikasi dan menjadi masalah dalam manajemen proyek serta
membutuhkan penanganan yang cermat adalah sebagai berikut :
1.
Aspek Keuangan : Masalah ini berkaitan
dengan pembelanjaan dan pembiayaan proyek. Biasanya berasal dari modal sendiri
dan/atau pinjaman dari Bank atau investor dalam jangka pendek atau jangka
panjang. Pembiayaan proyek menjadi sangat krusial bila proyek berskala besar
dengan tingkat kompleksitas yang rumit, yang membutuhkan analisis keuangan yang
cepat dan terencana.
2.
Aspek Anggaran Biaya : Masalah ini
berkaitan dengan perencanaan dan pengendalian biaya selama proyek berlangsung.
Perencanaan yang matan dan terperinci akan menudahkan proses pengendallian biaya,
sehingga biaya yang dikeluarkan sesuai dengan anggaran yang direncanakan. Jika
sebaliknya, akan terjadi peningkatan biaya yang besar dan merugikan bila proses
perencanaannya salah.
3.
Aspek Manajemen Sumber Daya Manusia :
Masalh ini berkaitan dengan kebutuhan dan alokasi SDM selama proyek berlangsung
yang berfluktuatif. Agar tidak menimbulkan masalah yang kompleks, perencanaan
SDM didasarkan atas organisasi proyek yeng dibentuk sebelumnya dengan melakukan
langkah-langkah, proses staffing SDM, deskripsi kerja, perhitungan beban kerja,
deskripsi wewenang dan tanggung jawab SDM serta penjelasan tentang sasaran dan
tujuan proyek.
4.
Aspek Manajemen Produksi : Masalah ini
berkaitan dengan hasil akhir dari proyek; hasil akhir proyek negative bila
proses perencanaan dan pengendaliannya tidak baik. Agar hal ini tidak terjadi,
maka dilakukan berbagai usaha untuk meningkatkan produktivitas SDM,
meningkatkan efisiensi prose produksi dan kerja, meningkatkan kualitas produksi
melalui jaminan mutu dan pengendalian mutu.
5.
Aspek Harga : Masalah ini timbul karena
kondisi eksternal dalam hal persaingan harga, yang dapat merugikan perusahaan
karena produk yang diahasilkan membutuhkan biaya produksi yang tinggi dan kalah
bersaing dengan produk lain.
6.
Aspek Efektifitas dan Efisiensi : Masalah
ini dapat merugikan bila fungsi produk yang dihasilakn tidak terpenuhi/tidak
efektif atau dapat juga terjadi bila factor efisiensi tidak terpenuhi, sehingga
usah produksi membutuhkan biaya yang besar.
7.
Aspek Pemasaran : Masalah ini timbul
berkaitan dengan perkembangan factor eksternal sehubungan dengan persaingan harga,
strategi promosi, mutu produk serta analisi pasar yang salah terhadap produksi
yang dihasilkan.
8.
Aspek Mutu : Masalah ini berkaitan dengan
kualitas produk akhir yang nantinya dapat meningkatkan daya saing serta
memberikan kepuasan bagi pelanggan.
9.
Aspek Waktu : Masalah waktu dapat
menimbulkan kerugian biaya bila terlambat dari yang direncanakan serta akan
menguntungkan bila dapat dipercepat.
Tujuan dari manajemen
proyek menurut Gie, 2020 seperti berikut:
1.
Menyelesaikan tepat waktu
Pada
manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus
dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu
dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan
seperti ini melancarkan pengerjaan proyek.
2.
Menjaga anggaran
Anggaran
merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan pengkajian
tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih dapat
menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif
dan efisien).
3.
Menjaga kualitas
Sebagaimana
telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan di awal
harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari
suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.
4.
Melancarkan proyek
Pada
akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan
perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen
ini membantu pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan
rencana awal.
Ruang lingkup atau
tahapan dari manajemen proyek ada lima. Pertama kali kita harus mengidentifikasi
masalah terlebih dahulu, kedua harus membuat alternatif penyelesaian masalah,
ketiga pemiliha alternatif dan juga design, keempat eksekusi proyek, dan yang
terakhir operasi dan evaluasi. (Widjoyono,Taufik. 2020)
Proyek merupakan aktivitas yang bersifat temporer. Dalam pengerjaannya,
selalu ada batasan (time, scope dan budget) yang mempengaruhi kesuksesan
pelaksanaan proyek. Perubahan terhadap salah satu faktor akan mempengaruhi
faktor yang lain. Seluruh aktivitas yang terdapat pada proyek merupakan sebuah
mata rantai yang dimulai sejak dituangkannya ide, direncanakan, kemudian
dilaksanakan, sampai benar-benar memberikan hasil yang sesuai dengan
perencanaannya semula. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita lihat berbagai
jenis kegiatan proyek. Jenis-jenis kegiatan proyek tersebut secara garis besar
terkait dengan pengkajian aspek ekonomi, keuangan, permasalahan lingkungan,
desain engineering, marketing, manufaktur, dan lain-lain. Namun, pada
kenyataannya, kita tidak dapat membagi-bagi proyek pada satu jenis tertentu
saja, kerena pada umumnya kegiatan proyek merupakan kombinasi dari beberapa
jenis kegiatan sekaligus. Akan tetapi, jika ditinjau dari aktivitas yang paling
dominan yang dilakukan pada sebuah proyek, maka kita dapat mengkategorikan
proyek sebagai berikut :
1. Proyek Engineering Kontruksi Dalam kegiatannya, aktivitas yang paling
dominan yang dilakukan dalam proyek ini adalah pengkajian kelayakan, desain engineering,
pengadaan dan konstruksi.
2. Proyek engineering Manufacture Secara garis besar, kegitan proyek ini
meliputi seluruh kegitan yang bersifat untuk menghasilkan produk baru.
3. Proyek Pelayanan Manajemen Dalam pengerjaannya, aktivitas utama dalam proyek
ini adalah merancang system informasi manajemen, merancang program efisiensi
dan penghematan, diversifikasi, penggabungan dan pengambilalihan, memberikan
bantuan emergency untuk daerah yang terkena musibag, merancang strategi untuk
mengurangi kriminalitas dan penggunaan obat-obat terlarang dan lain-lain.
4. Proyek Penelitian dan Pengembangan. Adapun aktivitas utama yang
dilakukan dalam pelaksanaan proyek ini meliputi melakukan penelitian dan
pengembangan suatu produk tertentu.
5. Proyek Kapital Secara umum, kegiatan yang dilakukan dalam proyek ini
biasanya digunakan oleh sebuah badan usaha atau pemerintah, misalnya pembebasan
tanah, penyiapan lahan dan pembelian material.
KESIMPULAN
Supaya suatu proyek bisa
berjalan lancar menuju tujuan proyek dengan spesifikasi yang telah ditentukan
di awal, diperlukan manajemen proyek yang baik. Pada proses ini, banyak hal
seperti anggaran, tenggat waktu, dan lingkup proyek harus direncanakan.
Pada setiap proyek
terdapat risiko. Terlebih lagi pada proyek-proyek besar, banyaknya keputusan
yang harus diambil membuat banyaknya kemungkinan hambatan dan risiko yang akan
muncul. Untuk menghindari risiko-risiko tersebut, Anda bisa mencari jalan
keluar dengan mempertimbangkan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
DAFTAR PUSTAKA
Siswanto, B agus. & Salim, M afif. 2019. MANAJEMEN
PROYEK, Pilar Nusantara, Semarang.
Gie.2020. Manajemen proyek. https://accurate.id/marketing-manajemen/pengertian-manajemen-proyek/
(diakses 5 Sep 2022)
Widjoyono, Taufik. 2020. DASAR – DASAR MANAJEMEN
PROYEK DAN PENGENDALIAN PROYEK. https://simantu.pu.go.id/personal/img-post/197212301998031003/post/20200921064925__F__7.Dasardasar_Manajemen_Proyek_dan_Pengendalian_Proyek.pdf
(diakses 5 sep 2022)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.