ABSTAK
Dewasa ini, kebutuhan perusahaan terhadap
fungsi manajemen proyek tidak dapat dipandang hanya dengan sebelah mata. Hal
ini disebabkan karena dalam melakukan proses produksi, perusahaan harus mampu
menghasilkan suatu produk baik berupa barang ataupun jasa yang sesuai dengan
kriteria ,waktu dan besarnya biaya yang telah ditetapkan. Perubahan terhadap
salah-satu dari ketiga faktor tersebut dapat mempengaruhi dua faktor lainnya
yang tentunya juga akan berdampak pada besar kecilnya nilai keuntungan yang
dapat diperoleh perusahaan. Lalu seberapa besar pentingnya penerapan manajemen
proyek dalam suatu perusahaan? Manajemen proyek mulai dianggap penting saat
bangsa Amerika mengalami kegagalan yang sangat serius dalam kegiatan mega
proyek mereka
Manajemen proyek adalah
ilmu yang berkaitan dengan sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai suatu
target dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sesuai dengan
batasan waktu yang telah ditentukan. Peranan manajemen proyek dalam suatu pelaksanaan
proyek konstruksi sangatlah penting, mengingat proses pelaksanaan proyek
konstruksi ini bersifat dinamis. Hal ini dilatarbelakangi dengan selalu
berubahnya kebutuhan sumber daya, baik jenis maupun jumlah yang dibutuhkan.
Kata
Kunci: Proyek, Manajemen Proyek, S-Curve, Cause and
Effect Diagram
PENDAHULUAN
Proyek merupakan suatu
kegiatan usaha yang kompleks, sifatnya tidak rutin, memiliki keterbatasan
terhadap waktu, anggaran dan sumber daya serta memiliki spesifikasi tersendiri
atas produk yang akan dihasilkan. Dengan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam
mengerjakan suatu proyek, maka sebuah organisasi proyek sangat dibutuhkan untuk
mengatur sumber daya yang dimiliki agar dapat melakukan aktivitas-aktivitas
yang sinkron sehingga tujuan proyek bisa tercapai. Organisasi proyek juga
dibutuhkan untuk memastikan bahwa pekerjaan dapat diselesaikan dengan cara yang
efisien, tepat waktu dan sesuai dengan kualitas yang diharapkan.
Menurut Larson yang
diterjemahkan oleh Dimyati & Nurjaman (2014:3-4), menjelaskan tujuan utama
proyek adalah memuaskan kebutuhan pelanggan. Disamping kemiripan, karakteristik
dari sebuah proyek membantu membedakan proyek tersebut dari yang lainnya dalam
organisasi.
Karakteristik utama
proyek adalah:
• Penetapan tujuan
• Masa hidup yang
terdefinisi mulai dari awal hingga akhir
• Melibatkan beberapa
departemen dan profesional
• Melakukan sesuatu
yang belum pernah dilakukan sebelumnya
• Waktu, biaya dan
kebutuhan yang spesifik
PEMBAHASAN
Proyek
Konstruksi
Salah satu dari jenis
proyek adalah Proyek Konstruksi. Komponen kegiatan utama proyek jenis ini
terdiri dari pengkajian kelayakan, desain engineering, pengadaan dan
konstruksi. Produknya berupa pembangunan jembatan, gedung, pelabuhan, jalan
raya, dan sebagainya.
Di dalam suatu proyek
konstruksi, terdapat beberapa pihak yang terlibat di dalamnya. Pihak-pihak yang
terlibat tersebut secara garis besar dapat dikategorikan atas :
•
Pemilik Proyek (Owner)
Pemilik Proyek betindak sebagai badan
atau orang yang mempunyai gagasan dan berkewajiban membiayai proyek secara
keseluruhan.
•
Konsultan Proyek
Konsultan proyek mempunyai tugas dan
tanggung jawab menangkap ide dan gagasan dari pemilik proyek melalui manajemen konstruksi,
kemudian melakukan pengelolaan tahap demi tahap sampai ide tersebut terwujud. Konsultan
berfungsi sebagai penasehat terhadap pemilik proyek dan mewujudkan gagasan
tersebut.
•
Pelaksana (Kontraktor)
Kontraktor adalah sebagai pelaksana proyek
yang diberikan oleh pemilik proyek dengan pengarahan dan pengendalian yang
dilakukan oleh manajemen konstruksi, sehingga pelaksanaan sesuai dengan
perencanaan yang telah digariskan, dan mempunyai tanggung jawab dalam melaksanakan
gagasan atau ide menjadi nyata.
Pengertian
Manajemen Proyek
Manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota
serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang
telah ditentukan.
Dari berbagai
pengertian tersebut, manajemen adalah usaha manusia untuk mencapai tujuan
dengan cara yang paling efektif dan efisien. Usaha ini merupakan bagian dari
proses manajemen, yaitu rangkaian kegiatan yang dilakukan secara berurutan atau
kronologis. Rangkaian kegiatan meliputi penetapan tujuan (goal setting),
perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating)
dan pengawasan atau pengendalian (controlling).
Proyek adalah usaha
yang mempunyai awal dan akhir dan dijalankan untuk memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan dalam biaya, jadwal, dan sasaran kualitas. Dari definisi ini,
manajemen proyek dapat diartikan sebagai proses kegiatan untuk melakukan
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas sumber daya
organisasi yang dimiliki perusahaan untuk mencapai tujuan tertentu dalam waktu
dan sumber daya tertentu pula.
Tujuan
Manajemen Proyek
Tujuan pokok manajemen
adalah mengelola fungsi-fungsi manajemen sedemikian rupa sehingga diperoleh
hasil optimum sesuai dengan persyaratan yang telah ditetapkan serta penggunaan
sumber daya yang efisien dan efektif.
Untuk mencapai tujuan
manajemen, perlu diusahakan pengawasan terhadap mutu, biaya, dan waktu. Oleh karena
itu, dilakukan pelaksanaan pengawasan mutu (quality control), pengawasan biaya
(cost control), dan pengawasan waktu pelaksanaan (time control). Ketiga
pengawasan ini dilakukan secara bersamaan.
Fungsi
Manajemen Proyek
Fungsi manajemen proyek
sebagai suatu proses, manajemen mengenal urutan pelaksanaan yang logis, yang
menggambarkan bahwa tindakan manajemen diarahkan pada pencapaian sasaran yang
telah ditetapkan karena penetapan tujuan (sasaran) merupakan tindakan manajemen
yang pertama, diikuti tindakan perencanaan (planning), organisasi (organizing)
dan koordinasi (coordinating), pelaksanaan (actuating) dan pengawasan dan pengendalian
(controlling) dengan pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efisien dan
efektif.
KESIMPULAN
Manajemen proyek
merupakan suatu usaha merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan,
mengkoordinasi, dan mengawasi kegiatan dalam proyek sedemikian rupa sehingga
sesuai dengan jadwal waktu dan anggaran yang telah ditetapkan. Suatu pekerjaan
rutin biasanya berlangsung secara kontinu, berulang-ulang dan berorientasi ke
proses. Sebagai suatu proses yang terus menerus, pekerjaan yang rutin tidak
dianggap suatu proyek. Suatu proyek pasti mempunyai suatu tujuan yang ingin
dicapai. Dalam mencapai tujuan tersebut,suatu proyek biasanya mempunyai
kegiatan yang berlangsung dalam waktu tertentu dengan hasilakhir tertentu.
Proyek dapat dibagi-bagi menjadi sub-sub pekerjaan yang harus diselesaikan
dengan batas waktu tertentu untuk mencapai tujuan proyek secara keseluruhan dengan
tepat waktu.
DAFTAR
PUSTAKA
Dipohusodo,
Istimawan.1996.Manajemen Proyek dan Konstuksi jilid I,Yogyakarta:Kanisius
Modul Perkuliahan Mata Kuliah Manajamenen Proyek Industri. 2022. Universitas Mercu Buana
Husen, Abrar MT.2009.
Manajemen Proyek.Yogyakarta: C.V Andi Offeset
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.