Oleh : Shazfa Zakirah Yasmeenah (@13-SHAZFA)
Abstrak
Dalam manajemen proyek, terdapat 3
pilar yang menaunginya, yakni People, Process, dan Tools.
Sebagai ujung tombak dari sebuah proyek, project manager tentu
harus mengoptimalkan tiga aspek ini pada proyek yang dikelolanya. Manajemen
memiliki pengertian sebuah proses perencanaan, organisasi koordinasi, dan
kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Proyek
dapat didefinisikan sebagai kegiatan sekali lewat yang dibatasi oleh anggaran,
jadwal dan mutu. Maka Manajemen Proyek sendiri dapat diartikan sebagai usaha
pengerjaan suatu proyek yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu dengan
tujuan tercapainya proyek tersebut secara efisien dan efektif. Salah satu
faktor keberhasilan suatu proyek yaitu dengan memiliki Manajer
proyek berpengalaman. Manajer proyek yang sukses harus memiliki dan
mengembangkan banyak ketrampilan dan memimpin tim mereka melalui contoh.
Kata Kunci : Manajemen, Proyek, Manajemen Proyek
Abstract
In project management, there are 3 pillars that
overshadow it, namely People, Processes, and Tools. As the spearhead of a
project, the project manager must of course optimize these three aspects of the
project he manages. Management has the meaning of a process of planning,
coordinating organization, and controlling resources so that goals are achieved
effectively and efficiently. A project can be defined as a one-off activity
constrained by budget, schedule, and quality. So Project Management itself can
be interpreted as an effort to work on a project that is limited by budget,
schedule, and quality with the aim of achieving the project efficiently and
effectively. One of the success factors of a project is to have an experienced
project manager. Successful project managers must possess and develop many
skills and lead their teams by example.
Keywords : Management, Project, Project Management
PENDAHULUAN
Memahami Manajemen
Proyek bisa dikatakan penting jika digunakan
pada proyek-proyek di ranah bisnis, industri hingga konstruksi. Hal ini
disebabkan karena sebuah perusahaan harus tahu dengan baik cara mengelola dan
menyukseskan sebuah proyek yang sedang anda garap. Di mana, pengetahuan
manajemen proyek yang mumpuni berperan besar di sana.
Dalam manajemen proyek, terdapat 3
pilar yang menaunginya, yakni People, Process, dan Tools.
Sebagai ujung tombak dari sebuah proyek, project manager tentu
harus mengoptimalkan tiga aspek ini pada proyek yang dikelolanya. Namun,
memastikan ketika pilar ini agar dapat berjalan dinamis tentu membutuhkan usaha,
pikiran, dan waktu yang bisa jadi tidak sedikit. Karenanya, project
manager dapat memanfaatkan tools yang memudahkan
pekerjaannya. Manajemen project adalah sebuah seni, yakni seni mengelola constraints. Di
mana, mengerjakan sebuah proyek bukanlah hal mudah dan sederhana. Di baliknya,
ada runtutan proses yang rumit dan panjang, belum lagi contraints yang
mengelilinginya. Mulai dari sumber daya yang terbatas, sampai sistem yang belum
terintegrasi.
PEMBAHASAN
Menurut Ricky W.Griffin, manajemen
adalah sebuah proses perencanaan, organisasi koordinasi, dan kontrol pada
sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Arti kata efektif
di sini diartikan sebagai keadaan di mana tujuan tercapai sesuai rencana, dan
kata efisien diartikan sebagai kegiatan manajemen yang dilakukan secara cermat,
terorganisir, dan tepat waktu. Secara umum, manajemen dapat diartikan sebagai
sebuah seni dalam ilmu dan pengorganisasian yang terdiri dari menyusun rencana,
membangun organisasi dan pengorganisasiannya, hingga pengendalian dan
pengawasan. Sedangkan Proyek sendiri dapat didefinisikan sebagai kegiatan
sekali lewat yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, (triple
constraint). Berbeda dengan kegiatan operasional umum perusahaan, kegiatan
proyek memiliki sifat yang khusus sehingga membuat kedua jenis kegiatan ini
terpisah. Perbedaannya antara lain terletak pada sifat kegiatan proyek yang
tidak rutin, siklusnya pendek, bersifat dinamis, dan terdiri dari banyak
pekerjaan dengan intensitas yang mudah berubah-ubah.
Dari pengertian diatas maka dapat
disimpulkan Manajemen Proyek adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang dibatasi
oleh anggaran, jadwal, dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek tersebut
secara efisien dan efektif. Usaha pengerjaan yang di maksud di atas meliputi
proses Planning (Perencanaan), Organizing (Pengaturan), dan Controlling (Pengendalian).
Menurut Dimyati
dan Nurjaman (2014) manajemen proyek memiliki beberapa fungsi, diantaranya
adalah:
1. Fungsi
perencanaan (Planning) Fungsi ini bertujuan dalam pengambilan keputusan yang
mengelola data dan informasi yang dipilih untuk dilakukan di masa mendatang,
seperti menyusun rencana jangka panjang dan jangka pendek, dan lain-lain.
2. Fungsi
Organisasi (Organizing) Fungsi organisasi bertujuan untuk mempersatukan
kumpulan kegiatan manusia, yang memiliki aktivitas masing-masing dan saling
berhubungan, dan berinteraksi dengan lingkungannya dalam rangka mencapai tujuan
organisasi, seperti menyusun lingkup aktivitas, - lain.
3. Fungsi
Pelaksanaan (Actuating) Fungsi pelaksanaan bertujuan untuk menyelaraskan
seluruh pelaku organisasi terkait dalam melaksanakan kegiatan/ proyek, seperti
pengarahan tugas serta motivasi, dan lain-lain.
4. Fungsi
Pengendalian (Controlling) Fungsi pengendalian bertujuan untuk mengukur
kualitas penampilan dan penganalisisan serta pengevaluasian kegiatan, seperti
memberikan saran-saran perbaikan, dan lain-lain.
Prinsip-prinsip
Manajemen Proyek meliputi :
·
menggambarkan fokus
suatu proyek;
·
penghargaan terhadap
kegiatan produksi;
·
tercakup dalam fungsi
organisasi;
·
mengikuti perubahan
teknologi;
·
pengendalian dan
perencanaan terhadap semua aktivitas;
·
mencakup otoritas,
sumber daya, dan responsibilitas;
·
interaksi waktu, anggaran,
dan kualitas kerja;
·
proses fungsi
organisasi;
·
kerja sama dalam suatu
tim kerja;
·
berorientasi kepada
konsumen.
Faktor keberhasilan suatu proyek dapat dilihat dari Dukungan
eksekutif, Keterlibatan pengguna, Manajer proyek berpengalaman, Tujuan bisnis
yang jelas, Lingkup yang diminimalisasi, Infrastruktur perangkat lunak standar,
Kebutuhan dasar yang mantap, Metodologi formal, Estimasi yang handal, Kriteria
lain , seperti milestones, perencanaan yang tepat, staf yang kompeten, dan
kepemilikan.
Peran kerja manajer proyek pun bervariasi tapi
sebagian besar mencakup tanggung jawab seperti perencanaan, penjadwalan,
koordinasi, dan bekerja sama untuk mencapai sasaran proyek. Kebanyakan
proyek-proyek yang sukses dipimpin oleh manajer proyek yang berpengalaman. Manajer
proyek yang sukses harus memiliki dan mengembangkan banyak ketrampilan dan
memimpin tim mereka melalui contoh. Profesi manajemen proyek terus berkembang
ketika lebih banyak orang mempunayi sertifikasi dan lebih banyak tools
diciptakan.
KESIMPULAN & SARAN
Manajemen
Proyek adalah usaha pengerjaan suatu proyek yang dibatasi oleh anggaran,
jadwal, dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek tersebut secara efisien dan
efektif. Usaha pengerjaan yang di maksud di atas meliputi proses Planning (Perencanaan),
Organizing (Pengaturan), dan Controlling (Pengendalian).
Prinsip manajemen proyek meliputi banyak hal mulai
dari gambaran fokus terhadap suatu proyek hingga orientasi terhadap konsumen.
Faktor keberhasilan manajemen proyek juga beragam, salah satunya ialah
manajemen yang berpengalaman. Oleh karena itu suatu perusahaan harus memiliki
seorang manajer proyek yang memiliki keterampilan dalam memimpin. Manajer
proyek yang sukses harus memiliki dan mengembangkan banyak ketrampilan dan
memimpin tim mereka melalui contoh.
Daftar Pustaka
Dimyati, D. H., & Nurjaman, K. (2014). Manajemen
Proyek. Yogyakarta: Pustaka Setia.
Modul 1. (2022). Mata Kuliah Manajemen Proyek Industri. Universitas Mercu Buana. Jakarta.
https://tomps.id/6-masalah-manajemen-proyek-yang-harus-dihadapi-project-manager/
https://tomps.id/ini-pengertian-manajemen-proyek-beserta-contohnya-kenal-lebih-dekat-yuk/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.