Rajib Fahmi (@A16-Rajib)
Abstrak
Manajemen proyek adalah
ilmu yang berkaitan dengan sebuah proses yang dilakukan untuk mencapai suatu
target dengan melakukan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian sesuai
dengan batasan waktu yang telah ditentukan. Peranan manajemen proyek dalam
suatu pelaksanaan proyek konstruksi sangatlah penting, mengingat proses
pelaksanaan proyek konstruksi ini bersifat dinamis. Hal ini dilatarbelakangi
dengan selalu berubahnya kebutuhan sumber daya, baik jenis maupun jumlah yang
dibutuhkan.
Kata Kunci: Proyek,
Manajemen Proyek
Pendahuluan
Manajemen proyek berasal
dari dua kata dasar, manajemen dan proyek. Secara umum, manajemen dapat
diartikan sebagai sebuah seni dalam ilmu dan pengorganisasian yang terdiri dari
menyusun rencana, membangun organisasi dan pengorganisasiannya, hingga pengendalian
dan pengawasan. Menurut Ricky W.Griffin, manajemen adalah sebuah proses
perencanaan, organisasi koordinasi, dan kontrol pada sumber daya agar tujuan
tercapai secara efektif dan efisien. Arti kata efektif di sini diartikan
sebagai keadaan di mana tujuan tercapai sesuai rencana, dan kata efisien
diartikan sebagai kegiatan manajemen yang dilakukan secara cermat,
terorganisir, dan tepat waktu.
Sedangkan, proyek adalah
kegiatan sekali lewat yang dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu, (triple
constraint). Berbeda dengan kegiatan operasional umum perusahaan, kegiatan
proyek memiliki sifat yang khusus sehingga membuat kedua jenis kegiatan ini
terpisah. Perbedaannya antara lain terletak pada sifat kegiatan proyek yang
tidak rutin, siklusnya pendek, bersifat dinamis, dan terdiri dari banyak
pekerjaan dengan intensitas yang mudah berubah-ubah.
Melansir PMI, manajemen
proyek dapat diartikan sebagai penggunaan pengetahuan, keterampilan, alat, dan
teknik khusus untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada suatu pihak.
Manajemen proyek dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu dengan tujuan
tercapainya proyek tersebut secara efisien dan efektif. Kemampuan manajemen
proyek penting untuk dikuasai bukan tanpa alasan kuat. Lewat kemampuan
manajemen proyek yang memadai, anda bisa mengelola risiko trial dan error
dengan tenang dan tepat, memaksimalkan potensi anggota dan tim, mampu membuat
sketsa perencanaan proyek yang tepat, jeli memanfaatkan peluang, dan mampu
menjaga integrasi proyek agar terus berkesinambungan.
Pembahasan
8 Fungsi Utama Manajemen
Proyek
1. Scoping
Fungsi scoping adalah
kegiatan melingkupkan batasan-batasan ranah pekerjaan yang harus dikerjakan
agar proyek terselesaikan.
2. Planning
Fungsi planning adalah
kegiatan mengidentifikasi tujuan proyek yang diinginkan, mengurangi peluang
munculnya resiko, mengantisipasi pekerjaan agar selesai tepat waktu, hingga
akhirnya dapat menghasilkan produk atau layanan yang sudah disepakati bersama.
3. Estimating
Fungsi estimating adalah
bagian dari bentuk perencanaan proyek yang kegiatannya mencakup perkiraan pada
biaya proyek secara kuantitatif, sumber daya yang digunakan, hingga durasi
penyelesaian proyek.
4. Scheduling
Fungsi scheduling adalah
kegiatan penyusunan daftar kegiatan yang mencakup waktu mulai dan selesai dari
tiap pekerjaan, durasi penyelesaian yang ideal, dan penanggung jawab untuk
setiap jenis pekerjaan. Penjadwalan yang efektif adalah faktor penting untuk
menciptakan manajemen waktu yang baik.
5. Organizing
Fungsi organizing adalah
kegiatan mengonfirmasi atau memastikan seluruh anggota tim apakah sudah paham
betul terkait peran dan tanggung jawabnya masing-masing dan hubungan mereka
dengan anda selaku project manager.
6. Directing
Fungsi directing berpusat
gaya kepemimpinan atas sebuah proyek. Kegiatan directing ini mencakup
penginstruksian, pembimbingan, dan melatih komunikasi tim agar meraih tujuan
proyek yang harus mereka dicapai.
7. Controlling
Fungsi controlling adalah
kegiatan pengendalian seluruh pekerjaan yang berlangsung dalam proyek agar
berjalan sesuai rencana atau tidak menyimpang. Manajer proyek akan menggunakan
standar pengukuran matriks untuk memantau setiap kegiatan yang sedang berjalan.
Fungsi ini dapat dikatakan sebagai fungsi yang paling sulit dan penting karena
menentukan efektivitas dan kesuksesan proyek.
8. Closing
Terakhir, ada fungsi
closing. Fungsi ini merupakan kegiatan evaluasi dan penilaian terhadap hasil
akhir dari proyek yang telah berakhir dijalankan.
5 Tahapan Manajemen
Proyek
1. Project Initiation
Phase (Tahap Inisiasi Proyek)
Pada tahap ini, sebuah
proyek secara resmi dimulai, diberi nama, dan dideskripsikan. Karena itu, anda
harus membuat dokumen project charter yang berisikan informasi rinci seperti
ruang lingkup proyek, ruang lingkup produk, tujuan, besaran anggaran, jadwal
kerja, dan lain-lain. Selain itu, anda juga harus mengidentifikasi stakeholder
penting yang terlibat dalam proyek ini.
2. Project Planning Phase
(Tahapan Perencanaan Proyek)
Beberapa kegiatan yang
dilakukan dalam tahap ini antara lain membuat struktur rincian kerja,
menetapkan jadwal, tenggat waktu, membuat milestone atau gantt chart,
mengestimasikan sumber daya, hingga membangun pola komunikasi yang baik dengan
para stakeholder.Selama tahap ini, akan ada kemungkinan perubahan ruang lingkup
proyek yang sudah ditentukan di tahap sebelumnya. Namun, project manager harus
menyetujui lebih dulu perubahan itu. Dalam tahap ini pula, project manager juga
bertanggung jawab untuk memberikan visualisasi struktur rincian kerja dengan
berbagai divisi berbeda secara jelas kepada seluruh tim.
3. Project Execution
Phase (Tahap Pelaksanaan Proyek)
Pada tahap inilah proses
pengerjaan proyek benar-benar berjalan. Sebagai project manager, tugas anda
adalah memastikan alur kerja tetap efisien dengan memantau performansi tim
dengan cermat. Selain itu, anda juga harus secara konsisten memelihara
komunikasi kolaboratif yang baik dengan stakeholder dan memastikan bahwa proyek
berjalan sesuai rencana awal. Untuk mempermudah pekerjaan anda di tahap ini,
bantuan aplikasi manajemen proyek akan sangat meringkas waktu dan tenaga anda
untuk memantau jalannya proyek secara real time.
4. Project Monitoring
& Control Phase (Tahap Pemantauan dan Pengendalian Proyek)
Tahap monitoring ini
berjalan bersamaan dengan tahap executing untuk memastikan bahwa tujuan dan
hasil proyek yang diinginkan terpenuhi. Oleh karena itu, anda harus memastikan
tim bekerja dengan menetapkan Critical Success Factors (CSF) dan Key Performance
Indicators (KPI). Dalam tahap ini, anda juga harus memantau pekerjaan yang
berjalan dan biaya yang dikeluarkan secara kuantitatif. Hal ini untuk
memastikan bahwa pengerjaan proyek sesuai dengan anggaran yang ditetapkan di
awal.
5. Project Closure Phase
(Tahap Penutupan Proyek)
Terakhir, tahap project
closure adalah kegiatan memberikan penilaian atau evaluasi terhadap hasil akhir
proyek dan apresiasi kepada setiap anggota tim yang sudah bekerja sama. Selain
itu, laporan proyek secara terperinci harus dilengkapi untuk nantinya disimpan
di tempat yang aman dan dapat diakses kembali oleh project manager.
Kesimpulan
manajemen proyek dapat
diartikan sebagai penggunaan pengetahuan, keterampilan, alat, dan teknik khusus
untuk memberikan sesuatu yang bernilai kepada suatu pihak. Manajemen proyek
dibatasi oleh anggaran, jadwal, dan mutu dengan tujuan tercapainya proyek
tersebut secara efisien dan efektif
Refrensi
https://tomps.id/manajemen-proyek-definisi-fungsi-tahapan-dan-cara-optimalisasinya/
https://repository.unair.ac.id/3306/1/gdlhub-gdl-s1-2014-karismatar-33497-5.abstr-k.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.