Rajib fahmi(@A16-Rajib)
ABSTRAK
Dalam setiap proyek selalu terdapat
faktor-faktor risiko baik dari faktor internal maupun dari faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi kinerja proyek dan sasaran proyek tersebut. Dampak yang
dihasilkan dari risiko yang terjadi mempengaruhi produktifitas, anggaran biaya,
kualitas dan prestasi atau pencapaian proyek. Oleh sebab itu perlu adanya
manajemen komunikasi proyek untuk menghindari atau meminimalisir risiko-risiko
yang terjadi. Manajemen komunikasi proyek adalah suatu proses yang diperlukan
untuk memastikan bahwa informasi dalam proyek dibuat dengan tepat dan cepat,
baik dalam segi pengumpulan, penyaluran, pencarian keterangan, penyimpanan, dan
perpindahan informasi di dalam proyek. Suatu proyek bisnis perlu adanya
manajemen komunikasi agar dapat menyediakan informasi kepada para anggota yang
dibutuhkan untuk kesuksesan proyek. Setiap orang yang terlibat dalam proyek
harus memahami bagaimana berkomunikasi yang efektif didalam pelaksanaan proyek.
Kata Kunci: Manajemen Komunikasi, Manajemen
Risiko Pada Manajemen Proyek.
PENDAHULUAN
Manajemen
komunikasi proyek adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer
proyek dengan tujuan utama adalah agar adanya jaminan bahwa semua informasi
mengenai proyek akan sampai tepat pada waktunya, dibuat dengan tepat,
dikumpulkan, dibagikan, disimpan dan diatur dengan tepat pula.
PEMBAHASAN
Salah satu faktor utama penentu
keberhasilan sebuah proyek adalah manajemen komunikasi. Banyak penelitian
menyatakan bahwa faktor tertinggi penyebab kegagalan proyek adalah buruknya
manajemen komunikasi. Rata-rata, seorang Manajer Proyek menghabiskan waktu
sekitar 85-90% dari waktu keseluruhan proyek dalam melakukan komunikasi. Oleh
karena itu, sangat penting bagi Manajer Proyek untuk mengetahui strategi
terbaik dalam mengelola komunikasi selama berjalannya proyek.
Manajemen Komunikasi Proyek sendiri
merupakan salah satu kompetensi penting yang perlu dimiliki seorang Manajer
Proyek dengan tujuan agar semua informasi mengenai proyek akan sampai tepat
pada waktunya, dibuat, disimpan dan diatur dengan tepat. Berdasarkan PMBOK
(Project Management Book of Knowledge) Guide – Sixth Edition, Manajemen
Komunikasi Proyek adalah proses penting untuk memastikan efektifnya pengelolaan
komunikasi/informasi proyek antara pelaksana proyek dan stakeholders. Manajemen
Komunikasi Proyek juga merupakan salah satu dari 10 key knowledge areas
rel="noopener noreferrer" pada PMBOK. Terdapat tiga proses utama pada
manajemen komunikasi proyek, yakni:
·
Plan Communications Management, yakni membuat project
communication management plan/perencanaan pola manajemen komunikasi yang
dibutuhkan antara pelaksana proyek dan para stakeholders. Pada tahap ini, perlu
juga dilakukan analisis stakeholder untuk menentukan pola komunikasi yang
paling tepat. Langkah yang dilakukan pada proses ini adalah menentukan tujuan
komunikasi, orang-orang yang akan menerima informasi tersebut, daftar
informasi/message yang akan dikomunikasikan, metode yang digunakan dalam
penyampaian informasi, serta frekuensi/jadwal penyampaian informasi. Pada
proses ini juga dapat dilakukan penentuan metode untuk memperbaharui rencana
komunikasi, metode penyelesaian masalah serta daftar istilah/terminologi.
Project Communcation Management plan sebaiknya dibuat sedetil atau lebih
spesifik sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dengan baik dan
menyeluruh.
·
Manage Project Communications, yakni bagaimana Manajer
Proyek membuat dan mendistribusikan informasi yang diperlukan untuk
stakeholders tepat pada waktunya. Pada proses ini perlu adanya pertimbangan
penting seperti penggunaan teknologi untuk meningkatkan distribusi informasi
serta metode formal/informal untuk mendistribusikan informasi. Isu penting yang
perlu diperhatikan pada proses ini adalah pengumpulan dan analisis data,
penyusunan informasi, metode pendistribusian, storage untuk setiap dokumen,
pengambilan informasi, serta pemusnahan informasi. Para proses ini juga dapat
dilakukan analisis penanganan informasi agar didistribusikan dengan efektif dan
tepat waktu, pemilihan media komunikasi, pemahaman akan teknik komunikasi,
teknik penyampaian berita “buruk” serta pengaturan jumlah jalur komunikasi.
Pada proses ini, Manajer Proyek bertanggungjawab untuk mengumpulkan dan
mendistribusikan informasi kinerja, termasuk laporan proyek, proses pengukuran
dan perencanaan. Pelaporan kinerja yang dibuat antara lain laporan status
proyek, laporan kemajuan proyek, serta laporan prakiraan.
·
Monitor Project Communication, yakni mengelola
komunikasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan dari stakeholders proyek serta
menyelesaikan masalah yang ada. Pada proses ini, beberapa hal yang perlu
dipastikan adalah kesesuaian pola komunikasi aktual dengan yang sudah
direncanakan, diterimanya informasi proyek dengan baik oleh stakeholders,
dipahaminya informasi proyek yang disampaikan kepada seluruh bagian proyek,
serta penyelesaian konflik/ feedback dari seluruh anggota proyek. Hal penting
lain yang perlu diperhatikan pada proses ini adalah mengelola stakeholders. Dua
alat penting yang dapat digunakan untuk memahami kebutuhan stakeholders adalah
matriks manajemen harapan dan catatan isu. Matriks manajemen harapan memuat
informasi daftar ekspektasi pemangku kepentingan, prioritas serta guideline
dalam mencapai ekspektasi. Sedangkan catatan isu memuat informasi daftar isu
yang terjadi selama proyek berjalan, prioritas, target penyelesaian,
penanggungjawab serta status isu. Catatan isu akan terus diperbaharui pada
setiap rapat terjadwal.
Dalam pelaksanaan tiga proses utama
manajemen komunikasi di atas, terdapat beberapa hal yang dapat meningkatkan
komunikasi yang baik, diantaranya adalah pengelolaan konflik yang efektif,
pengembangan keterampilan komunikasi yang lebih baik, pelaksanaan rapat yang
efektif, penggunaan media komunikasi yang efektif, serta penggunaan
template/format untuk komunikasi proyek.
Dalam proses penanganan konflik, terdapat
beberapa metode yang dapat digunakan:
·
Confrontation or problem solving, yakni langsung
menyelesaikan konflik dengan menggunakan pendekatan pemecahan akar masalah.
·
Compromise, yakni menggunakan pendekatan give and
take.
·
Smoothing, yakni menekankan perbedaan dan menekankan
kesepakatan.
·
Forcing, yakni pendekatan win-lose.
· Withdrawal, yakni menarik dari ketidaksetujuan/perbedaan aktual atau potensial.
Berikut beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam meningkatkan efektivitas manajemen komunikasi proyek selama masa pandemi:
·
Communication Tools & Collaboration
Pemilihan media komunikasi menjadi hal penting di masa pandemi mengingat seluruh anggota proyek akan mengandalkan media tanpa harus tatap muka. Saat Manajer Proyek atau anggota proyek membutuhkan sebuah informasi, maka perlu diperhatikan seberapa penting dan seberapa banyak informasi tersebut, sehingga dapat diputuskan apakah komunikasi dilakukan melalui chat, telepon, email atau diperlukan sesi conferece call. Komunikasi perlu dilakukan sesegera mungkin jika terdapat urgensi keterlambatan proyek. Manajer Proyek perlu memastikan bahwa isu yang ada dapat segera terselesaikan dengan baik.
·
Meeting Management
Hal yang perlu diperhatikan adalah bagaimana menjalankan rapat yang efektif. Poin-poin yang perlu menjadi perhatian adalah menentukan urgensi dari rapat, menetapkan tujuan dan hasil yang diharapkan, menentukan siapa peserta yang tepat untuk menghadiri rapat, menyampaikan agenda rapat kepada peserta sebelum pelaksanaan rapat, mempersiapkan materi dan bantuan visual/ ogistik yang dibutuhkan, menjalankan rapat secara profesional serta membangun hubungan yang baik diantara peserta rapat.
·
Touchpoints & Social Interaction
Di masa pandemi, anggota proyek bekerja mandiri di lokasi kerja masing-masing. Terlebih lagi banyak aktivitas yang dilakukan di rumah. Hal ini dapat memicu terjadinya stres, kebosanan dan bahkan kehilangan fokus dalam menjalankan proyek. Penting bagi Manajer Proyek untuk memastikan bahwa seluruh anggota proyek dalam keadaan fokus mencapai tujuan proyek dan mengerjakan tugas dan tanggungjawab sebagaimana mestinya. Selain itu, dalam setiap rapat atau pertemuan internal dapat dilakukan selingan percakapan ringan dan menyenangkan, atau juga permainan ringan agar anggota proyek mendapatkan happy hours di sela pekerjaan.
·
Data Centralization
Salah satu hal yang seringkali menjadi kendala pada pelaksanaan proyek adalah perbedaan data atau informasi yang dimiliki setiap anggota proyek. Hal ini dapat memicu terjadinya kesalahan deliverables yang diterima oleh klien. Oleh karenanya, Manajer Proyek perlu membuat satu pusat data storage agar dapat diakses oleh anggota proyek secara real time serta memastikan penggunaannya oleh seluruh anggota proyek. Dan tentunya, Manajer Proyek perlu melakukan pengecekan setiap kali mengirimkan deliverables kepada klien agar sesuai dengan data terakhir yang disepakati.
·
Efficient Monitoring
Masa pandemi menuntut Manajer Proyek untuk
melakukan monitoring jarak jauh dengan efektif. Salah satu alternatif untuk
memastikan anggota proyek bekerja sesuai dengan target adalah adanya daily
project monitoring serta dibuatnya dashboard untuk monitoring. Hal ini
dilakukan untuk memastikan milestone setiap harinya dan memastikan anggota
proyek menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang ada. Selain itu, aktivitas
ini dapat menjaga fokus anggota proyek agar tetap berada pada jalur yang tepat
untuk mencapai tujuan proyek.
Masa pandemi memang memunculkan beberapa
tantangan dalam manajemen komunikasi proyek, namun jika seluruh anggota proyek
berkolaborasi dengan baik maka proyek dapat diselesaikan dengan baik dan dapat
sesuai dengan ekspektasi.
Kesimpulan
Di masa pandemi COVID-19 seperti ini,
Manajer Proyek maupun seluruh pelaksana proyek menghadapi tantangan tersendiri
mengenai manajemen komunikasi proyek karena adanya batasan dalam pertemuan
tatap muka. Kondisi ini menuntut adanya penyesuaian secara cepat terhadap
teknologi dan metode komunikasi yang digunakan. Jika proyek berlangsung dengan
tanpa adanya tatap muka sama sekali, maka komunikasi yang dilakukan sepenuhnya
mengandalkan teknologi dan kepercayaan pada setiap orang yang terlibat selama
pelaksanaan proyek. Hal ini dapat mengakibatkan adanya kendala yang terkadang
sulit untuk dihindari, seperti keterbatasan koneksi internet, kesulitan dalam pemantauan
jarak jauh, kesulitan dalam melakukan follow up terhadap kinerja tim, serta
terjadinya delay dalam pemecahan masalah. Hal ini seringkali dapat menjadi
penyebab utama gagalnya atau terlambatnya penyelesaian proyek. Salah satu upaya
yang dapat dilakukan adalah melakukan perencanaan manajemen komunikasi yang
tepat. Hal ini menuntut Manajer Proyek dan tim melakukan pemilihan metode
komunikasi yang paling tepat digunakan agar informasi yang ada selama proyek
berlangsung dapat dikelola dan didistribusikan secara efektif dan tepat waktu.
Referensi:
https://tomps.id/perhatikan-7-hal-penting-ini-saat-mengelola-proyek-di-tengah-pandemi-covid-19/
Tantangan Implementasi Manajemen Proyek
Teknologi Informasi Dalam Masa Pandemi Covid-19, Bangkit Indonesia, Vol. 09,
No.02, Bulan Oktober 2020
https://repository.dinus.ac.id/docs/ajar/Chapter_10_Manajemen_komunikasi_proyek.pdf
https://www.dictio.id/t/apa-yang-dimaksud-manajemen-komunikasi-proyek/123857/4
https://manprountel.wordpress.com/project-communication/
https://www.lucidchart.com/blog/project-management-communication-plan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.