(@A08-FAUZI)
Abstrak
manajemen pengadaan
adalah sebuah proses perencanaan, pengelolaan, pengoordinasian seluruh
aktivitas terkait pembelian barang dan jasa yang dibutuhkan untuk mencapai
tujuan perusahaan. Jadi manajemen pengadaan adalah proses perencanaan dan
pengelolaan pembelian/pengadaan barang dan jasa. Menurut Siahaya (2013)
manajemen pengadaan merupakan bagian dari supply chain management yang secara
sistematik dan strategis memproses pengadaan barang dan jasa mulai dari sumber
barang sampai dengan tempat tujuan berdasarkan kualitas, jumlah, harga, waktu,
sumber, dan tempat yang tepat dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Dari beberapa
pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa manajemen pengadaan adalah suatu
metode untuk menekan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam proses pengadaan
material yang meliputi proses forecasting/peramalan kebutuhan, pemilihan
supplier, pemesanan material, pengendalian persediaan serta proses lainnya yang
merupakan bagian dari proses pengadaan. Sesuai dengan pengertian diatas, maka
manajemen pengadaan mempunyai fungsi untuk menyediakan bahan baku untuk
memenuhi kebutuhan produksi dalam jumlah yang cukup dengan standar mutu yang
telah ditetapkan.
Kata Kunci : Manajemen
Pengadaan, supply chain management
PENDAHULUAN
Sebelum tahun 1970-an,
bagian pengadaan hanya memiliki peran pasif dalam suatu proses bisnis, sifatnya
hanya merupakan kegiatan administratif, tanpa adanya muatan strategis. Pada era
tahun 1980-an peran tersebut mulai berubah dan berkembang, seiring dengan
meningkatnya persaingan bisnis, terutama perusahaan manufaktur yang semakin
berkembang. Pelaku bisnis perlu mencari terobosan baru dalam meningkatkan
efisiensi serta menambah value creation dalam bisnisnya, selain pada bagian
produksi. Dengan berkembangnya peningkatan efisiensi pada bagian pengadaan,
maka berkembang pula cara dan metode pelaku bisnis dalam mencari penambahan
nilai tersebut, sehingga menciptakan terobosan-terobosan baru. Pada akhirnya,
bagian pengadaan telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam meningkatkan
strategi bersaing perusahaan dalam persaingannya dengan pelaku bisnis lainnya.
Hal ini, telah memberikan pengaruh yang baik untuk meningkatkan peran bagian
pengadaan dari yang semula hanya kegiatan administratif menjadi salah satu
faktor penting dalam peningkatan kompetensi bersaing perusahaan.
PEMBAHASAN
Pengadaan Barang dan Jasa
Pengadaan
memiliki peran penting bagi perusahaan dalam melakukan aktivitas guna mencapai
tujuan perusahaan. Agar pengadaan barang/jasa dapat terlaksana lengan baik,
maka pihak pengguna dan penyedia harus tunduk kepada etika dan norma pengadaan
barang dan jasa yang berlaku. Pengadaan barang/jasa diartikan sebagai suatu
kegiatan lembaga atau instansi dalam memperoleh barang/jasa dari pihak lain
dengan melakukan suatu perjanjian antara kedua belah pihak yang bersangkutan.
Pengadaan dapat berupa pengadaan barang, pengadaan jasa atau pengadaan barang
dan jasa sekaligus oleh suatu lembaga baik swasta maupun lembaga pemerintah
(Jati, 2016).
Pengadaan merupakan
kegiatan untuk mendapatkan barang atau jasa secara transparan, efektif dan
efisien sesuai dengan kebutuhan dan keinginan penggunanya. Adapun yang dimaksud
dengan barang meliputi peralatan maupun bangunan, baik untuk kepentingan publik
maupun kepentingan privat (Novitaningrum, 2014).
Perencanaan pengadaan
Agar permintaan
barang/jasa dari pengguna (user) kepada pelaksana pengadaan/ pengelola terjamin
pemenuhannya, maka perlu dilakukan langkah awal seperti mengidentifikasikan
kebutuhan barang/jasa dari penggunanya dan diakhiri dengan diketahui besarnya
jumlah kebutuhan barang selama horizon perencanaannya, dan anggaran yang
dibutuhkan. Identifikasi kebutuhan ini meliputi informasi yang berkaitan dengan
jenis barang, spesifikasi barang, harga, jumlah barang yang diperlukan, dan
lokasi penggunaan barang.
Manajemen pengadaan
mempunyai berbagai macam fungsi yang dapat dikelompokkan menjadi:
1. Pembelian (Purchasing),
adalah kegiatan yang difokuskan kepada pembelian barang (material) dan
peralatan (equipment).
2. Penyewaan (Leasing),
adalah kegiatan sewa-menyewa baik secara sewa murni atau sewa dengan opsi untuk
membeli.
3. Konstruksi
(Construction), adalah kegiatan membangun wujud fisik.
4. Konsultasi
(Consultation), adalah kegiatan jasa keahlian profesional.
5. Inspeksi (Inspection),
adalah kegiatan pemeriksaan dan pengujian. 6. Swakelola (Self Management),
adalah kegiatan yang dilaksanakan sendiri (internal)
7. Tukar Tambah
(Trade-in), adalah kegiatan tukar-menukar barang dengan membayar selisih harga
untuk memperoleh barang yang sesuai dengan kebutuhan operasi, untuk menghindari
kerugian perusahaan.
8. Beli Kembali (Factory
Buy-back), adalah kegiatan pembelian kembali oleh pabrik pembuat terhadap
barang yang tidak terpakai untuk mengurangi kerugian perusahaan.
Supply chain management
roses supply chain
management diawali dari bahan mentah, produk setengah jadi dan produk jadi yang
diperoleh, diubah dan dijual melalui berbagai fasilitas yang saling berhubungan
sepanjang arus material dan produk. Terdapat beberapa pemain utama dalam supply
chain.
Di mana, para pemain
utama tersebut mempunyai kepentingan di dalam arus barang (Indrajit dan
Djemopranoto, 2003, yaitu:
1. Supplier
2. Manufacturer
3. Distributor /
wholesaler
4. Retailer
5. Customer
KESIMPULAN
Kegiatan-kegiatan yang berkaitan dengan manajemen pengadaan barang
perlengkapan adalah yang berkenaan dengan perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan. Proses perencanaan manajemen pengadaan merupakan
proses yang dimana pembeli menentukan apakah untuk memperoleh barang dan jasa
dilakukan dengan pengadaan dari luar proyek atau bisa dilakukan pengadaan
sendiri. Tugas utama manajemen pengadaan adalah menyediakan input, berupa
barang maupun jasa, yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan
lain dalam perusahaan. Manajemen pengadaan proyek merupakan memperoleh barang
atau jasa dari pihak luar untuk memproleh barang ataupun jasa dari luar atau
pun organisasi.
REFERENSI
Kuswandi, S., Banjarnahor, A. R., Surya, C. M., Mardia, M., Purba, B., Manullang, S. O., ... & Sudarmanto, E. (2021). Manajemen Aset dan Pengadaan. Yayasan Kita Menulis.
Arsana, I. P. J.
(2016). Manajemen pengadaan barang dan jasa pemerintah. Deepublish.
Handini,
A. Analisis Pengaruh Penerapan Supply Chain Management Pengadaan Material
Terhadap Kinerja Waktu Proyek Konstruksi (Studi Kasus: Proyek Menara Pegadaian
Di Jakarta).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.