Oleh: Vanie
Cahyani Rachmanindya (@A17-VANIE)
PENDAHULUAN
Dalam
dunia nyata selalu terjadi perubahan yang sifatnya dinamis, sehingga selalu
terdapat ketidakpastian. Risiko timbul karena adanya ketidakpastian, dan risiko
akan menimbulkan konsekuensi tidak menguntungkan. Jika risiko tersebut menimpa
suatu proyek, maka proyek tersebut bisa mengalami kerugian yang signifikan.
Dalam beberapa situasi, risiko tersebut bisa mengakibatkan terbengkalainya
proyek tersebut. Karena itu risiko penting untuk dikelola. Manajemen risiko
bertujuan untuk mengelola risiko sehingga proyek tersebut dapat bertahan, atau
barangkali mengoptimalkan risiko. (Hanafi, 2006).
Manajemen risiko proyek mencakup proses melakukan
perencanaan manajemen risiko, identifikasi, analisa, perencanaan respon, dan
pemantauan dan pengendalian proyek. Tujuan manajemen risiko proyek adalah untuk
meningkatkan kemungkinan dan dampak dari kegiatan positif dan mengurangi
kemungkinan dan dampak dari sesuatu yang merugikan dala proyek tersebut. Dengan
demikian melalui manajemen risiko yang baik dapat menghindari/mengurangi
besarnya kerugian yang diderita akibat risiko. Secara langsung manajemen risiko
yang baik dapat menghindari semaksimal mungkin dari biaya-biaya yang terpaksa
harus dikeluarkan akibat terjadinya suatu peristiwa yang merugikan dan
menunjang peningkatan keuntungan usaha. (Soemarno, 2007).
PEMBAHASAN
Risiko
Pelaksanaan Proyek
Risiko bisa
didefenisikan dengan berbagai sudut pandang. Dari sudut pandang ‘hasil’ atau
‘keluaran’, risiko adalah sebuah hasil atau keluaran-keluaran yang tidak dapat
diprediksikan dengan pasti, yang tidak disukai karena akan menjadi kontra-
produktif. Sedangkan dari sudut pandang ‘proses’, risiko adalah faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi pencapaian tujuan, sehingga terjadinya konsekuensi yang
tidak diinginkan. (Alijoyo, 2006).
Risiko dapat dimaknai sebagai ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa. Pengertian lain menjelaskan bahwa risiko adalah
kondisi dimana terdapat kemungkinan keuntungan/kerugian ekonomi atau finansial,
kerusakan atau cedera fisik, keterlambatan, sebagai konsekuensi ketidakpastian
selama pelaksanaan suatu proyek.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
risiko adalah suatu kondisi yang timbul karena ketidakpastian dengan peluang
kejadian tertentu yang jika terjadi akan menimbulkan konsekuensi tidak
menguntungkan.
Tahapan-Tahapan
Manajemen Risiko
a. Perencanaan
(Planning)
Proses
pengembangan dan dokumentasi strategi dan metode yang terorganisasi,
komprehensif, dan interaktif, untuk keperluan identifikasi dan penelusuran
isu-isu risiko, pengembangan rencana penanganan risiko, penilaian risiko yangn
kontinyu untuk menentukan perubahan risiko, serta mengalokasikan sumber daya
yang memenuhi.
b. Penilaian
(Assesment)
Terdiri
atas proses identifikasi dan analisa area-area dan prosesproses teknis yang
memiliki risiko untuk meningkatkan kemungkinan dalam mencapai sasaran biaya,
kinerja/performance, dan waktu penyelesaian kegiatan.
c. Penanganan
(handling)
Merupakan
proses identifikasi, evaluasi, seleksi, dan implementasi penanganan terhadap
risiko dengan sasaran dan kendalam masing-masing program, yang terdiri atas
menahan risiko, menghindari risiko, mencegah risiko, mengontrol risiko, dan
mengalihkan risiko.
d. Pemantauan /
monitoring risiko
Merupakan
proses penelusuran dan evaluasi yang sistematis dari hasil kerja proses
penanganan risiko yang telah dilakukan dan digunakan sebagai dasar dalam
penyusunan strategi penanganan risiko yang lebih baik di kemudian hari.
e. Pengukuran Potensi
Risiko
Risiko
suatu kegiatan pemanfaatan sumber daya lahan ditandai oleh faktor- faktor : 1.
Peristiwa risiko (menunjukkan dampak negatif yang dapat terjadi pada proyek) 2.
Probabilitas terjadinya risiko (frekuensi) 3. Keparahan (severity) dampak
negative/impact/konsekuensi negative dari risiko yang akan terjadi.
KESIMPULAN
Manajemen
risiko pada proyek meliputi langkah memahami dan mengidentifikasi masalah
potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi,memonitoring dan menangani risiko.
Manajemen risiko yang proaktif artinya menjawab bagaimana orang secara aktif
berusaha mengurangi risiko serta memperbaiki tingkat probabilitas keberhasilan
pelaksanaan proyek. Tujuan dari manajemen risiko adalah untuk mengenali risiko
dalam sebuah proyek dan mengembangkan strategi untuk mengurangi atau bahkan
menghindarinya, dilain sisi juga harus dicari cara untuk memaksimalkan peluang
yang ada.
DAFTAR PUSTAKA
Hanafi,
M. 2006. Manajemen Risiko, Yogyakarta: Unit Penerbit Dan Percetakan Sekolah
Tinggi Manajemen YKPN.
Soemarno,
M.S, 2007, Risiko Pengunaan Lahandan Analisisnya Laboratorium PPJP Jurusan
Tanah. FPUB, Malang.
Alijoyo,
A. 2006. Enterprise Risk Management. Jakarta: Ray Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.