Luthfia Hamidah (@A19-LUTHFIA)
Abstrak
Proses manajemen resiko seperti perencanaan serta mekanisme pengendalian dan penggabungan skill anggota tim proyek dapat memediasi pengaruh potensial resiko proyek terhadap kinerja proyek. Dan strategi manajemen risiko juga sangat penting ditetapkan pada awal proyek dan risiko ditujukan pada seluruh daur hidup proyek secara menerus. Resiko managemen mencakup beberapa kegiatan : memperkirakan risiko, menganalisis risiko, menangani risiko, belajar dari pengalaman.
Kata kunci : Manajemen Resiko, Proyek, Strategi
Pendahuluan
Gray dan Larson (2003) mendefiniskan proyek sebagai suatu sistem bersifat komplek, tidak rutin, dikerjakan pada satu titik waktu yang dibatasi oleh anggaran, sumberdaya, dan spesifikasi kinerja yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu proyek tidak dapat diperlakukan sebagai sesuatu yang bersifat statis dalam jangka panjang tetapi sebagai sebuah sistem yang bersifat dinamis penuh ketidakpastian, beresiko, dan penuh tekanan baik secara internal maupun eksternal.
Bila risiko terjadi akan berdampak pada pada terganggunya kinerja proyek secara keseluruhan sehingga dapat menimbulkan kerugian terhadap biaya, waktu dan kualitas pekerjaan. Para pelaku dalam industri konstruksi sekarang ini makin menyadari akan pentingnya memperhatikan permasalahan risiko pada proyekproyek yang ditangani, karena kesalahan dalam memperkirakan dan menangani risiko akan menimbulkan dampak negatif, baik langsung maupun tidak langsung pada proyek konstruksi.
Pembahasan
Manajemen risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang positif dan meminimalisir peluang negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi dalam proyek kita.
Manajemen risiko memiliki andil penting untuk kesuksesan sebuah proyek. Melalui manajemen risiko proyek yang baik, kita dapat mengidentifikasi kekuatan (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunity), dan ancaman (threat) (SWOT) dalam proyek kita. Selain itu, ada beberapa alasan lainnya mengapa manajemen risiko penting untuk sebuah proyek:
1. 1. Membantu kita menghindari masalah besar yang tidak terkendali di masa depan.
2. 2. Membantu kita menemukan peluang (positive risk) baru yang menguntungkan.
3. 3. Meningkatkan rasa tanggung jawab dan nilai akuntabilitas.
4. 4. Mengoptimalkan anggaran proyek karena biaya pengeluaran yang lebih terkontrol.
5. 5. Meningkatkan peluang kesuksesan proyek
Proses manajemen risiko dimulai dari mengenali resiko dari perencanaan, kemudian berusaha untuk menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin dapat mempengaruhi proyek, membuat langkah penilaian risiko, menyusun respon risiko, dan mengendalikan respon risiko. Berikut proses manajemen risiko:
1. 1. Perencanaan Manajemen Risiko (Risk Management Planning)
2. 2. Identifikasi Resiko
3. 3. Common-Risk Checking
4. 4. Analisis risiko Kualitatif
5. 5. Analisis risiko kuantitatif
6. 6. Perencanaan Respon Risiko
7. 7 Pengendalian dan Monitoring Risiko
Kesimpulan
Manajemen Resiko Proyek adalah proses sistematis untuk merencanakan, mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon resiko proyek. Manajemen risiko proyek sangat membatu perusahaan dalam melindungi perusahaan dari risiko signifikan yang dapat menghambat pencapaian tujuan perusahaan. Memberikan kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten atas risiko yang ada pada proses bisnis dan fungsi-fungsi dalam perusahaan.
Daftar pustaka
Aprilliani, M. (2021). Apa Itu Manajemen Risiko Proyek dan bagaimana Melakukannya? Dalam : https://tomps. id?apa -itu-Managemen-risiko-Proyek-dan-bagaimana-melakukannya/
Maralis, R., & Triyono, A. (2019). Manajemen resiko. Deepublish.
Suwinardi, S. (2016). Manajemen risiko proyek. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan Rekayasa dan Sosial, 12(3).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.