Halaman

16 November 2022

Manajemen Resiko dalam Proyek



 Oleh: Vanie Cahyani Rachmanindya (@A17-VANIE)

PENDAHULUAN

                Setiap proyek direncanakan, dianggarkan, dijadwalkan, dan dikendalikan sebagai tugas yang unik, bersifat multidisiplin dan harus melihat batasan-batasan antar departemen. Karena melintasi batas departemen ini, maka suatu proyek memiliki kecenderungan terjadinya konflik antar kelompok karena adanya faktor ketidakpastian. Gray dan Larson (2003) mendefiniskan proyek sebagai suatu sistem bersifat komplek, tidak rutin, dikerjakan pada satu titik waktu yang dibatasi oleh anggaran, sumberdaya, dan spesifikasi kinerja yang didesain untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Oleh karena itu proyek tidak dapat diperlakukan sebagai sesuatu yang bersifat statis dalam jangka panjang tetapi sebagai sebuah sistem yang bersifat dinamis penuh ketidakpastian, beresiko, dan penuh tekanan baik secara internal maupun eksternal. Dengan banyaknya faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu proyek, maka suatu proyek tidak dapat lepas dari resiko proyek

                Meyer et.al (2002) mendefinisikan manajemen resiko proyek sebagai faktor ketidakpastian, dapat bersifat positif atau negatif yang secara signifikan mempengaruhi pencapaian kinerja proyek. Manajemen resiko adalah suatu praktek mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengendalikan faktor-faktor tersebut untuk menghindari atau mengurangi potensi pengaruh negatif. Barki et al. (2001) mendefinisikan manajemen resiko proyek sebagai sebuah konstruk yang bersifat multidimensional diukur dengan perencanaan formal, integrasi internal, dan partisipasi pengguna. Perencanaan formal didefiniskan sebagai kaitan antara perencanaan, penjadwalan, dan anggaran yang menjamin efisisensi dan waktu pelaksanaan proyek. Integrasi internal didefiniskan sebagai interaksi mutual antara anggota pelaksana proyek.

 

PEMBAHASAN

Konsep Project risk

Berbagai definisi mengenai resiko proyek dilihat dari berbagai sudut pandang oleh peneliti. Resiko adalah kemungkinan bahwa terjadinya kesalahan selama periode waktu terbentuknya proyek (Royal Society dalam Edward and Bowen, 1998). Hillson (2003) mendefinisikan manajemen resiko sebagai pendekatan manajemen dalam mencapai keselarasan antara kondisi yang tidak pasti untuk meminimalisasi ancaman dan memaksimalkan kesempatan ketika proyek fokus pada usaha pencapaian tujuan. Analisis resiko menurut Edward and Bowen (1998) adalah penilaian secara sistematik terhadap variabel keputusan yang merupakan subyek dari resiko dan ketidakpastian. Proses analisis resiko adalah membentuk kemungkinan terjadinya kesalahan proyek; membentuk batasan asumsi yang dihubungkan dengan ketidakpastian; mengukur pengaruh potensial dari outcome proyek yang beresiko.
Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Proyek

Process performance sebagai keberhasilan dari proses yang dikembangkan (seperti proyek dapat selesai tepat waktu pada anggaran yang sudah ditetapkan. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proyek menurut Cafasso dalam Jiang et al., 2000:

·         Identifikasi dari keterlibatan pengguna proyek.

·         Dukungan management eksekutif/manager proyek.

·         Perencanaan proyek yang tepat.

·         Harapan yang realistis mengenai proyek.

·         Pernyataan yang jelas mengenai kebutuhan mengenai lima factor utama yang mempengaruhi keberhasilan proyek.

Manajemen resiko sebagai aktivitas untuk mengkompensasi adanya ketidakpastian yang melekat pada manajemen proyek, dan sebagai aktivitas yang proaktif dan bukan reaktif dalam usaha untuk mencapai performance proyek. Manajemen resiko ini akan mengurangi kejadian yang tidak diharapkan dan membawa pengertian yang lebih baik mengenai outcome dari kejadian negatif. Dimana kemampuan mengidentifikasi resiko proyek pada semua level manajemen proyek akan berpengaruh pada perbaikan performance proyek. Manajemen resiko dapat menghandel resiko sebelum proyek berjalan atau ketika resiko terjadi, dapat meminimalkan biaya, penundaan, tekanan, dan ketidaktahuan suatu proyek sehingga akan menjamin proyek berjalan sesuai dengan yang diharapkan atau memenuhi spesifikasi tertentu.

Proses Manajemen Resiko

                Proses manajemen resiko (Gray and Larson, 2003) meliputi empat fase proses, yaitu:

·         Identifikasi resiko. Menganalisis proyek untuk mengidentifikasi sumber resiko.

·         Penilaian resiko. Penilaian mengenai pengaruh yang ditimbulkan, kemungkinan yang terjadi, dan pengendaliannya.

·         Mengembangkan respon terhadap resiko termasuk kemungkinan untuk mengurangi kerusakaan, dan mengembangkan perencanaan kontingensi.

·         Mengendalikan respon terhadap resiko yang meliputi perbaikan strategi resiko, monitoring dan melakukan penyesuaian perencanaan untuk resiko baru, serta melakukan perubahan manajemen.

 

KESIMPULAN

                Suatu proyek tidak lepas dari resiko yang bersumber dari internal dan external organisasi karena adanya ketidakpastian. Manajemen proyek bertujuan agar tercapai penyelesaian proyek yang tepat waktu, tepat anggaran, tepat spesifikasi dengan kata lain performance proyek sangat dipengaruhi oleh kriteria atau spesifikasi performance yang ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu diperlukan manajemen resiko yang baik untuk mencapai performance proyek. Performance proyek akan meningkat jika organisasi mampu membentuk fit yang tinggi antara risk exposure dan risk management profile.

 

DAFTAR PUSTAKA

Barki, H; Rivard, S; and Tablot, J. 2001. An integrative contingency model of software project risk management. Journal of Management Information Syatem, 17, 4, 37-69.

Gray, F Clifford and Erik W. Larson, 2003. Project Management J@TI Undip, Vol II, No 2, Mei 2007 83 the Managerial Process, international edition, Mc Graw Hill.

Edwards, P.J and P.A Bowen, 1998. Risk and risk management in construction: a review and future directions for research. Engineering Construction and Architectur Management, 6, 4, 339- 349.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manajemen Proyek (Kumpulan Video Semester Ganjil 22-23)

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK PENGEMBANGAN ORGANISASI PROYEK PEMBIAYAAN PROYEK RUANG LINGKUP ...