Manajemen Komunikasi Proyek
Pentingnya Komunikasi
faktor
utama kegagalan proyek itu terletak pada komunikasi yang buruk dalam suatu proyek
tertentu. Karakteristik dan sifat orang yang berbeda – beda seperti ada orang
yang pendiam atau bukan komunikator yang baik, jika suau proyek ingin sukses
maka komunikasi dalam suatu proyek tersebut harus efektif. Manajemen komunikasi
proyek merupakan aspek yang pentig dalam proyek, hal ini dikarenakan komunikasi
yang efektif merupakan jembatan yang menghubungkan stakeholder dengan budaya
dan latar belakang organisasi yang berbeda dimana akan berpengaruh terhadap
pelaksanaan proyek.
Terdapat 3 Proses manajemen komunikasi proyek yaitu:
1. Plan
Communications Management, yakni membuat project communication management
plan/perencanaan pola manajemen komunikasi yang dibutuhkan antara pelaksana
proyek dan para stakeholders. Pada tahap ini, perlu juga dilakukan analisis
stakeholder untuk menentukan pola komunikasi yang paling tepat. Langkah yang
dilakukan pada proses ini adalah menentukan tujuan komunikasi, orang-orang yang
akan menerima informasi tersebut, daftar informasi/message yang akan
dikomunikasikan, metode yang digunakan dalam penyampaian informasi, serta
frekuensi/jadwal penyampaian informasi Pada proses ini juga dapat dilakukan
penentuan metode untuk memperbaharui rencana komunikasi, metode penyelesaian
masalah serta daftar istilah/terminologi Project Communcation Management plan sebaiknya
dibuat sedetil atau lebih spesifik sehingga informasi yang disampaikan dapat
diterima dengan baik dan menyeluruh.
2. Manage Project
Communications, yakni bagaimana Manajer Proyek membuat dan mendistribusikan
informasi yang diperlukan untuk stakeholders tepat pada waktunya. Pada proses
ini perlu adanya pertimbangan penting seperti penggunaan teknologi untuk
meningkatkan distribusi informasi serta metode formal/informal untuk
mendistribusikan informasi. Isu penting yang perlu diperhatikan pada proses ini
adalah pengumpulan dan analisis data, penyusunan informasi, metode
pendistribusian, storage untuk setiap dokumen, pengambilan informasi, serta
pemusnahan informasi. Para proses ini juga dapat dilakukan analisis penanganan
informasi agar didistribusikan dengan efektif dan tepat waktu, pemilihan media
komunikasi, pemahaman akan teknik komunikasi, teknik penyampaian berita
"buruk" serta pengaturan jumlah jalur komunikasi. Pada proses ini,
Manajer Proyek bertanggungjawab untuk mengumpulkan dan mendistribusikan
informasi kinerja, termasuk laporan proyek, proses pengukuran dan perencanaan.
Pelaporan kinerja yang dibuat antara lain laporan status proyek, laporan
kemajuan proyek, serta laporan prakiraan
3. Monitor Project
Communication, yakni mengelola komunikasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
dari stakeholders proyek serta menyelesaikan masalah yang ada. Pada proses ini,
beberapa hal yang perlu dipastikan adalah kesesuaian pola komunikasi aktual
dengan yang sudah direncanakan, diterimanya informasi proyek dengan baik oleh
stakeholders, dipahaminya informasi proyek yang disampaikan kepada seluruh
bagian proyek, serta penyelesaian konflik/ feedback dari seluruh anggota
proyek. Hal penting lain yang perlu diperhatikan pada proses ini adalah
mengelola stakeholders. Dua alat penting yang dapat digunakan untuk memahami
kebutuhan stakeholders adalah matriks manajemen harapan dan catatan isu.
Matriks manajemen harapan memuat informasi daftar ekspektasi pemangku
kepentingan, prioritas serta guideline dalam mencapai ekspektasi. Sedangkan
catatan isu memuat informasi daftar isu yang terjadi selama proyek berjalan,
prioritas, target penyelesaian, pertanggung jawab serta status isu. Catatan isu
akan terus diperbarui pada setiap rapat terjadwal.
Kunci Komunikasi yang Baik
1. Manajer
proyek menghabiskan sebanyak 90 persen waktu mereka untuk berkomunikasi
2. Perlu
focus pada kebutuhan komunkasi kelompok dan individu
3. Gunakan
metode formal dan informal untuk berkomunikasi
4. Bagikan
informasi penting secara efektif dan tepat waktu
5. Siapkan
panggung untuk mengkomunikasikan kabar buruk
6. Tentukan
jumlah saluran komunikasi
Berikut ini beberapa hal yang dapat diperhatikan dalam
meningkatkan efektivitas manajemen proyek:
1. Communication
Tools & Collaboration
Pemilihan media
komunikasi menjadi hal penting di masa pandemi mengingat seluruh anggota proyek
akan mengandalkan media tanpa harus tatap muka. Saat Manajer Proyek atau
anggota proyek membutuhkan sebuah informasi, maka perlu diperhatikan seberapa
penting dan seberapa banyak informasi tersebut, sehingga dapat diputuskan
apakah komunikasi dilakukan melalui chat, telepon, email atau diperlukan sesi
conferece call. Komunikasi perlu dilakukan sesegera mungkin jika terdapat
urgensi keterlambatan proyek. Manajer Proyek perlu memastikan bahwa isu yang
ada dapat segera terselesaikan dengan baik.
2. Meeting
Management
Hal yang perlu
diperhatikan adalah bagaimana menjalankan rapat yang efektif. Poin-poin yang
perlu menjadi perhatian adalah menentukan urgensi dari rapat, menetapkan tujuan
dan hasil yang diharapkan, menentukan siapa peserta yang tepat untuk menghadiri
rapat, menyampaikan agenda rapat kepada peserta sebelum pelaksanaan rapat,
mempersiapkan materi dan bantuan visual/ ogistik yang dibutuhkan, menjalankan
rapat secara profesional serta membangun hubungan yang baik diantara peserta
rapat.
3. Touchpoints
& Social Interaction
Di masa pandemi,
anggota proyek bekerja mandiri di lokasi kerja masing-masing. Terlebih lagi
banyak aktivitas yang dilakukan di rumah. Hal ini dapat memicu terjadinya
stres, kebosanan dan bahkan kehilangan fokus dalam menjalankan proyek. Penting
bagi Manajer Proyek untuk memastikan bahwa seluruh anggota proyek dalam keadaan
fokus mencapai tujuan proyek dan mengerjakan tugas dan tanggungjawab
sebagaimana mestinya. Selain itu, dalam setiap rapat atau pertemuan internal
dapat dilakukan selingan percakapan ringan dan menyenangkan, atau juga
permainan ringan agar anggota proyek mendapatkan happy hours di sela pekerjaan.
4. Data
Centralization
Salah satu hal yang
seringkali menjadi kendala pada pelaksanaan proyek adalah perbedaan data atau
informasi yang dimiliki setiap anggota proyek. Hal ini dapat memicu terjadinya
kesalahan deliverables yang diterima oleh klien. Oleh karenanya, Manajer Proyek
perlu membuat satu pusat data storage agar dapat diakses oleh anggota proyek
secara real time serta memastikan penggunaannya oleh seluruh anggota proyek.
Dan tentunya, Manajer Proyek perlu melakukan pengecekan setiap kali mengirimkan
deliverables kepada klien agar sesuai dengan data terakhir yang disepakati.
5. Efficient
Monitoring
Masa pandemi
menuntut Manajer Proyek untuk melakukan monitoring jarak jauh dengan efektif.
Salah satu alternatif untuk memastikan anggota proyek bekerja sesuai dengan
target adalah adanya daily project monitoring serta dibuatnya dashboard untuk
monitoring. Hal ini dilakukan untuk memastikan milestone setiap harinya dan
memastikan anggota proyek menyelesaikan tugas sesuai dengan target yang ada.
Selain itu, aktivitas ini dapat menjaga fokus anggota proyek agar tetap berada
pada jalur yang tepat untuk mencapai tujuan proyek.
Klasifikasi Untuk Metode Komunikasi:
·
Interaktif communication
Dua orang atau lebih berinteraksi
untuk bertukar informasi melalui rapat, panggilan telpon, atau video merupakan
cara yang paling efektif.
·
Push communication
Informasi dikirim ke penerima tanpa
permintaan mereka melalui laporan, email, fax, dan lainnya. Memastikan bahwa
informasi didistribusikan.
·
Pull communication
Informasi dikirim ke penerima atas
permintaan mereka melalui situs web, Gudang pengetahuan seperti blog dan cara
lainnya.
DAFTAR
PUSTAKA
Djajalaksana,
Yenni. 2021. Manpro10 Manajemen Komunikasi Proyek. Dalam https://www.youtube.com/watch?v=XxZkiMLz_00
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.