Oleh: Laykha Fitriani Az Zahra (@A05-LAYKHA)
ABSTRAK
Dalam keberlangsungan
sebuah proyek maka perlu adanya sebuah pengadaan ketersediaan barang
perlengkapan agar proyek berjalan dengan lancar. Agar barang perlengkapan dapat
membantu kelancaran aktivitas proyek maka diperlukan manajemen pengadaan barang
yang baik. Barang perlengkapan memiliki peranan yang besar yaitu sebagai
pendukung dalam setiap aktivitas proyek. Kegiatan-kegiatan yang berkaitan
dengan manajemen pengadaan barang perlengkapan adalah yang berkenaan dengan
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Dalam artikel ini
penulis akan membahas lebih dalam apa itu manajemen pengadaan, proses perencanaan
manajemen pengadaan, tujuan dari manajemen pengadaan, tahap-tahapan dalam
proses manajemen pengadaan, hingga tugas umus manajemen pengadaan.
Kata kunci: Manajemen
pengadaan, proyek, aktivitas
PENDAHULUAN
Proses
perencanaan manajemen pengadaan merupakan proses yang dimana pembeli menentukan
apakah untuk memperoleh barang dan jasa dilakukan dengan pengadaan dari luar
proyek atau bisa dilakukan pengadaan sendiri. Proses tersebut kemudian
dilakukan analisa mengenai beberapa hal seperti bagaimana dan kapan untuk
mendapatkannya. Hal ini bertujuan untuk mengakomodir project goals yang mengandung
target kontrak yang perlu dipenuhi. Komponen rencana manajemen proyek tidak
terbatas pada rencana manajemen lingkup, manajemen mutu, dan manajemen sumber
daya. Perencanaan manajemen pengadaan terdiri atas input, tools dan output.
Masukkan/input
dalam proses perencanaan manajemen pengadaan adalah project charter, rencana
manajemen proyek yang terdiri atas manajemen lingkup, mutu, dan sumberdaya,
dokumen proyek yang terdiri atas kebutuhan sumber daya, register risiko, dan
register pemangku kepentingan.Tools dalam proses pengolahan input yaitu
penilaian pakar, proses penelitian pasar, proses analisa dari data mengenai
analisa buat atau beli, dan analisis pemilihan sumber.Keluaran yang
direncanakan adalah dokumen rencana manajemen pengadaan, strategi pengadaan,
dokumen penawaran, pernyataan pekerjaan pengadaan, kriteria pemilihan sumber,
keputusan buat atau beli, estimasi biaya, permintaan perubahan, pembaharuan
dokumen proyek dan asset proses organisasi.
PEMBAHASAN
Pengertian
Menurut
Van Weele, Rozemeijer (1996) mendefinisikan pengadaan merupakan semua aktivitas
yang dibutuhkan dalam proses pemesanan suatu produk dari supplier sampai dengan
pengiriman dimana produk tersebut dibutuhkan. Hal tersebut melingkupi fungsi
pembayaran, transportasi, inspeksi dan control terhadap kualitas dan
penjaminannya. Pada sektor perkeretaapian, strategi manajemen pengadaan harus
mengandung efisiensi dan inovasi.
Pengadaan
adalah proses memperoleh barang ataupun jasa dari pihak di luar organisasi.
Manajemen Pengadaan adalah proses –proses yang dilakukan untuk mendapatkan
barang dan/atau jasa yang dibutuhkan sebuah proyek dari luar organisasi yang
“didukungnya”. Manajemen pengadaan proyek merupakan memperoleh barang atau jasa
dari pihak luar untuk memproleh barang ataupun jasa dari luar atau pun
organisasi. Manajemen pengadaan sendiri adalah proses proses yang dilakukan
untuk emndapatkan barang atau jasa untuk bisa dibutuhkan dari sebuah proyek
dari luar organisasi dan yang didukung nya. Manajemen pengadaan diperlukan pada
proses perencanaan, pelaksanaan dan proses penyerahan proyek.
Tujuan Manajemen
Pengadaan
Tujuan
Bagian Pengadaan yaitu menyediakan barang maupun jasa dengan harga yang murah,
berkualitas, dan terkirim tepat waktu, tugas-tugas bagian pengadaan tidak
terbatas hanya pada kegiatan rutin pembelian. Secara strategis dapat
menciptakan keunggulan dari segi ongkos (dengan mendapatkan sumber-sumber bahan
baku, komponen, dll dengan harga yang murah). Bagian pengadaan juga berperan
mendapatkan sumber-sumber bahan baku dan komponen yang berkualitas dan/atau
menjadi jembatan dalam membina supplier-supplier yang ada dengan berbagai
program peningkatan kualitas. Bagian pengadaan juga dituntut untuk bisa
menciptakan keunggulan dari segi waktu. Untuk mendukung keunggulan dari segi
waktu, bagian pengadaan tentunya bisa memilih supplier yang memiliki kemampuan
untuk mengirim barang dalam waktu yang lebih pendek tanpa harus mengorbankan
kualitas dan meningkatkan harga.
Tahapan untuk Manajemen
Pengadaan
1). Perencanaan
pembelanjaan dan pengadaan
Maksud dari tahapan ini yaitu
menentukan apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan dan bagaimana proses untuk
melakukan pengadaannya. Dalam melakukan perencanaan ini anda arus memutuskan
apa yang bisa diambil dari luar, tipe kontrak dan menggambarkan kerja apa yan
harus dilakukan distributor kelaknya.
2). Perencanaan
kontrak untuk melakukan kerja sama
Tahapan ini menggambarkan kebutuhan
produk atau sevis agar bisa diperlukan dan digambarkan dalam RFP, kriteria
evaluasi dan SOW.
3). Permintaan
respon dari ditributor
Tahapan ini paling penting dalam
pengadaan, karen aporses ini lah anda bisa mendapatkan informasi, tanggapan dan
penwaran atau proposal apa yang bisa dijual.
4). Memilih
distributor
Setelah melakukan dan mencari
informasi mengenai distribut, selanjutnya adalah memilih distributor yang
tepat. Proses memilih supiler ini yang paling potensial melalu proses analisi
adalah sipiler potensia; dan negosisasi.
5). Administrasi
dan melakukan kontrak kerja sama
Selanjutnya anda harus
menadministrasi dan melakukan kontrak kerja sama agar perjanjian dan
kesepakatan bisa sesuai dengan pemikiran bersama.
6). Penutupan
Kontral
Setelah melakukan pengadaan dan lain
lain, tutplah kontrak jika hasil sudah keluar. dan evaluasi dengan membuat
rencana pengadaan, alat dan teknik serta rencaman manajemen pengadaan.
Tugas Utama
Manajemen Pengadaan
Tugas
dari manajemen pengadaan adalah menyediakan input, berupa barang maupun jasa,
yang dibutuhkan dalam kegiatan produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan.
Selain itu bagian pengadaan biasanya bertugas menyediakan jasa seperti jasa
transportasi dan pergudangan, jasa konsultasi, dan sebagainya. Secara Umum,
tugas-tugas yang dilakukan mencakup:
a) Merancang
hubungan yang tepat dengan supplier.
Hubungan dengan supplier bisa
bersifat kemitraan jangka panjang maupun hubungan transaksional jangka pendek.
Baik berupa model hubungan, relationship, berapa jumlah supplier.
b) Memilih
Supplier.
Kegiatan memilih supplier bisa
memakan waktu dan sumber daya yang tidak sedikit apabila supplier yang dimaksud
adalah supplier kunci. Kesulitan akan lebih tinggi kalau supplier-supplier yang
akan dipilih berada di mancanegara (global suppliers). Supplier-supplier kunci
yang berpotensi untuk menjalin hubungan jangka panjang, proses pemilihan ini
bisa melibatkan evaluasi awal, mengundang mereka untuk presentasi, kunjungan
lapangan (site visit) dan sebagainya. Pemilihan supplier-supplier kunci harus
sejalan dengan strategi supply chain.
c) Memilih
dan mengimplentasikan teknologi yang cocok.
Kegiatan pengadaan selalu membutuhkan
bantuan teknologi. Teknologi yang lebih tradisional dan lumrah digunakan adalah
telepon dan fax. Saat ini banyak perusahaan yang menggunakan electronic
procurement (e-procurement) yakni aplikasi internet untuk kegiatan pengadaan.
d) Memelihara
data item yang dibutuhkan dan data supplier.
Bagian pengadaan harus memiliki data
lengkap tentang item-item yang dibutuhkan maupun data tentang supplier-supplier
mereka. Beberapa data supplier yang penting untuk dimiliki adalah nama dan
alamat masing-masing supplier, item apa yang mereka pasok, harga per unit, lead
time pengiriman, kinerja masa lalu, serta kualifikasi supplier termasuk juga
kualifikasi seperti ISO.
e) Melakukan
proses pembelian.
Proses pembelian bisa dilakukan
dengan beberapa cara, misalnya pembelian rutin dan pembelian dengan melalui
tender atau lelang, (auction). Pembelian rutin dan pembelian dengan tender
melewati prosesproses yang berbeda.
f) Mengevaluasi
kinerja supplier.
Hasil penilaian ini digunakan sebagai
masukan bagi supplier untuk meningkatkan kinerja mereka. Kriteria yang
digunakan untuk menilai supplier seharusnya mencerminkan strategi supply chain
dan jenis barang yang dibeli.
KESIMPULAN
Kegiatan-kegiatan
yang berkaitan dengan manajemen pengadaan barang perlengkapan adalah yang
berkenaan dengan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengawasan. Proses
perencanaan manajemen pengadaan merupakan proses yang dimana pembeli menentukan
apakah untuk memperoleh barang dan jasa dilakukan dengan pengadaan dari luar
proyek atau bisa dilakukan pengadaan sendiri. Tugas utama manajemen pengadaan
adalah menyediakan input, berupa barang maupun jasa, yang dibutuhkan dalam kegiatan
produksi maupun kegiatan lain dalam perusahaan. Manajemen pengadaan proyek merupakan
memperoleh barang atau jasa dari pihak luar untuk memproleh barang ataupun jasa
dari luar atau pun organisasi.
DAFTAR PUSTAKA
Bagasworo,
W. Manajemen Pengadaan.
Kuswandi,
S., Banjarnahor, A. R., Surya, C. M., Mardia, M., Purba, B., Manullang, S. O.,
... & Sudarmanto, E. (2021). Manajemen Aset dan Pengadaan. Yayasan
Kita Menulis.
PPT
Pertemuan 12 Mata Kuliah Manajemen Proyek Industri. 2022. Universitas Mercu
Buana
Utojo,
H. I. (2019). Manajemen Pengadaan Barang dan Jasa. Deepublish.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.