Halaman

16 November 2022

MANAJEMEN RISIKO PROYEK UNTUK MENCEGAH KETERLAMBATAN PROYEK

 MANAJEMEN RISIKO PROYEK UNTUK MENCEGAH KETERLAMBATAN PROYEK

Oleh: Dinda Damarisa Anggadewi (@A07-DINDA)

Abstrak

Pelaksanaan proyek harus dilakukan secara terencana agar kegiatan yang dilakukan dapat berjalan efektif dan efisien. Terdapat banyak risiko dimana keuntungan yang diterima menjadi berkurang karena adanya risiko-risiko dan ketidakpastian yang dihadapi. Risiko-risiko yang terjadi menyebabkan waktu penyelesaian proyek mundur serta berkurangnya keuntungan. Untuk mengantisipasi risiko yang dapat mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek, maka dibutuhkan manajemen risiko proyek.

Kata kunci: Proyek, Manajemen risiko

 

Abstract

The implementation of the project must be carried out in a planned manner so that the activities carried out can run effectively and efficiently. There are many risks where the benefits received are reduced due to the risks and uncertainties faced. The risks that occur cause project completion time to be delayed and profits to decrease. To anticipate risks that may result in delays in project completion, project risk management is required.

Keywords: Project, Risk Management

 

Pendahuluan

Setiap proyek bagi seorang manajer proyek akan melekat dengan risiko yang akan terjadi, karena proyek tidak dapat dipisahkan dengan risiko. Tujuan manajemen risiko adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui menghindari risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut.

 

Pembahasan

Menurut Budi Santosa, manajemen risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang positif dan meminimalisir peluang negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi dalam proyek kita. Bukan hanya negatif, risiko sendiri memang ada yang dikategorikan positif, dimana risiko positif ini juga sering kali disebut peluang (opportunities). Penanganan respon untuk jenis risiko positif dan risiko negatif pun tentu berbeda, dan inilah yang harus dipersiapkan dengan baik lewat manajemen risiko proyek.

Proses manajemen risiko dimulai dari mengenali resiko dari perencanaan, kemudian berusaha untuk menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin dapat mempengaruhi proyek, membuat langkah penilaian risiko, menyusun respon risiko, dan mengendalikan respon risiko. Berikut proses manajemen risiko:


1.   Perencanaan Manajemen Risiko (Risk Management Planning)

Perencanan manajemen risiko merupakan aktifitas awal proses manajemen risiko untuk proyek. Melalui lingkup proyek, rencana manajemen proyek dan faktor lingkungan perusahaan, tim proyek bisa mendiskusikan dan menganalisis aktivitas manajemen risiko untuk proyek-proyek tertentu. Hasil dari proses ini adalah rencana manajemen risiko (risk management plan). Output dari rencana manajemen risiko adalah Risk management plan yang berisi bagaimana identifikasi risiko, analisis kualitatif dan kuantitatif, rencana respon, monitoring dan pengendalian akan disusun dan dikerjakan selama siklus hidup proyek.

2.     Identifikasi Risiko

Identifikasi risiko adalah rangkaian proses pengenalan yang seksama atas risiko dan komponen risiko yang melekat pada suatu aktivitas atau transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran serta pengelolaan risiko yang tepat. Identifikasi risiko dimulai dengan pemahaman tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai risiko. Tahapan selanjutnya dari proses identifikasi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko yang mungkin (dan umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis. Hasil utama dari proses ini adalah risk register.

3.     Common-Risk Checking

Ada beberapa daftar risiko yang sudah biasa terjadi dan di sini dilakukan pemilihan mana yang sesuai untuk proyek yang ditangani. Common-risk checking, dapat dilakukan dengan menggunakan teknik pengumpulan informasi melalui Brainstorming, Interviewing, Delphi Technique, dan Checklist.

4.     Analisis risiko Kualitatif

Analisis Risiko adalah rangkaian proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami signifikansi dari akibat yang akan ditimbulkan suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio, terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan proyek. Pemahaman yang akurat tentang signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi pengelolaan risiko yang terarah dan berhasil guna.

5.     Analisis risiko kuantitatif

Analisa risiko secara kuantitatif adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kerusakan atau kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis kuantitatif adalah proses menganalisis secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan konsekuensinya terhadap tujuan proyek.

6.     Perencanaan Respon Risiko

Risk response planning adalah proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi sampai pada batas yang dapat diterima. Secara umum teknik yang diterapkan untuk menangani risiko dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu menghindari risiko, reduksi risiko, menerima risiko, dan transfer risiko.

7.     Pengendalian dan Monitoring Risiko

Langkah ini adalah proses mengawasi risiko yang sudah diidentifikasi, memonitor risiko yarig tersisa, dan mengidentifiksikan risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management plan dan mengevaluasi kefektifannya dalam mengurangi risiko.

 

Kesimpulan

Proses manajemen risiko dimulai dari mengenali resiko dari perencanaan, kemudian berusaha untuk menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin dapat mempengaruhi proyek, membuat langkah penilaian risiko, menyusun respon risiko, dan mengendalikan respon risiko.

 

Saran

Dalam menangani manajemen risiko, tanggung jawab risiko dan memastikan rencana-rencana penanganan yang efektif harus jelas siapa penanggungjawabnya. Tanggungjawab dan peran terhadap proses manajemen risiko berbeda tingkatan untuk setiap bagian/stakeholder dari manajemen proyek.

 

Daftar Pustaka

Suwinardi, S. (2016). Manajemen risiko proyek. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan

Rekayasa dan Sosial, 12(3).

 

Pertiwi, H. (2017). Implementasi Manajemen Risiko Berdasarkan PMBOK Untuk

Mencegah Keterlambatan Proyek Area Jawa Timur (Studi Kasus: PT. Telkom). Jurnal Studi Manajemen Dan Bisnis, 4(2), 96-108.

 

Aprilliani, M. (2021, Juli 13). tomps.id. Retrieved from Apa Itu Manajemen Risiko Proyek

dan Bagaimana Melakukannya?: https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-dan-bagaimana-melakukannya/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manajemen Proyek (Kumpulan Video Semester Ganjil 22-23)

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK PENGEMBANGAN ORGANISASI PROYEK PEMBIAYAAN PROYEK RUANG LINGKUP ...