MANAJEMEN RISIKO PROYEK UNTUK MENCEGAH KETERLAMBATAN PROYEK
Oleh: Dinda Damarisa Anggadewi (@A07-DINDA)
Abstrak
Pelaksanaan proyek harus dilakukan secara terencana agar kegiatan yang dilakukan
dapat berjalan efektif dan efisien. Terdapat banyak risiko dimana keuntungan yang
diterima menjadi berkurang karena adanya risiko-risiko dan ketidakpastian yang
dihadapi. Risiko-risiko yang terjadi menyebabkan waktu penyelesaian proyek mundur
serta berkurangnya keuntungan. Untuk mengantisipasi risiko yang dapat
mengakibatkan keterlambatan penyelesaian proyek, maka dibutuhkan manajemen
risiko proyek.
Kata kunci: Proyek, Manajemen risiko
Abstract
The implementation of the project must be carried out in a planned
manner so that the activities carried out can run effectively and efficiently.
There are many risks where the benefits received are reduced due to the risks
and uncertainties faced. The risks that occur cause project completion time to
be delayed and profits to decrease. To anticipate risks that may result in
delays in project completion, project risk management is required.
Keywords: Project, Risk Management
Pendahuluan
Setiap proyek bagi seorang manajer
proyek akan melekat dengan risiko yang akan terjadi, karena proyek tidak dapat
dipisahkan dengan risiko. Tujuan manajemen risiko adalah mencegah atau
meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga
melalui menghindari risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang
berkaitan dengan risiko tersebut.
Pembahasan
Menurut Budi Santosa, manajemen risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. manajemen risiko proyek dilakukan untuk meningkatkan peluang positif dan meminimalisir peluang negatif atau merugikan yang mungkin benar-benar terjadi dalam proyek kita. Bukan hanya negatif, risiko sendiri memang ada yang dikategorikan positif, dimana risiko positif ini juga sering kali disebut peluang (opportunities). Penanganan respon untuk jenis risiko positif dan risiko negatif pun tentu berbeda, dan inilah yang harus dipersiapkan dengan baik lewat manajemen risiko proyek.
Proses
manajemen risiko dimulai dari mengenali resiko dari perencanaan, kemudian
berusaha untuk menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin dapat mempengaruhi
proyek, membuat langkah penilaian risiko, menyusun respon risiko, dan
mengendalikan respon risiko. Berikut proses manajemen risiko:
1. Perencanaan
Manajemen Risiko (Risk Management Planning)
Perencanan
manajemen risiko merupakan aktifitas awal proses manajemen risiko untuk proyek.
Melalui lingkup proyek, rencana manajemen proyek dan faktor lingkungan
perusahaan, tim proyek bisa mendiskusikan dan menganalisis aktivitas manajemen
risiko untuk proyek-proyek tertentu. Hasil dari proses ini adalah rencana manajemen
risiko (risk management plan). Output dari rencana manajemen
risiko adalah Risk management plan yang berisi bagaimana identifikasi risiko,
analisis kualitatif dan kuantitatif, rencana respon, monitoring dan
pengendalian akan disusun dan dikerjakan selama siklus hidup proyek.
2. Identifikasi
Risiko
Identifikasi risiko adalah rangkaian
proses pengenalan yang seksama atas risiko dan komponen risiko yang melekat
pada suatu aktivitas atau transaksi yang diarahkan kepada proses pengukuran
serta pengelolaan risiko yang tepat. Identifikasi risiko dimulai dengan
pemahaman tentang apa sebenarnya yang disebut sebagai risiko. Tahapan
selanjutnya dari proses identifikasi risiko adalah mengenali jenis-jenis risiko
yang mungkin (dan umumnya) dihadapi oleh setiap pelaku bisnis. Hasil utama dari
proses ini adalah risk register.
3. Common-Risk
Checking
Ada beberapa daftar risiko yang sudah
biasa terjadi dan di sini dilakukan pemilihan mana yang sesuai untuk proyek
yang ditangani. Common-risk checking, dapat dilakukan dengan menggunakan
teknik pengumpulan informasi melalui Brainstorming, Interviewing, Delphi
Technique, dan Checklist.
4. Analisis
risiko Kualitatif
Analisis Risiko adalah rangkaian
proses yang dilakukan dengan tujuan untuk memahami signifikansi dari akibat
yang akan ditimbulkan suatu risiko, baik secara individual maupun portofolio,
terhadap tingkat kesehatan dan kelangsungan proyek. Pemahaman yang akurat
tentang signifikansi tersebut akan menjadi dasar bagi pengelolaan risiko yang
terarah dan berhasil guna.
5. Analisis
risiko kuantitatif
Analisa risiko secara kuantitatif
adalah salah satu metode untuk mengidentifikasi risiko kemungkinan kerusakan
atau kegagalan sistem dan memprediksi besarnya kerugian. Analisis kuantitatif
adalah proses menganalisis secara numerik probabilitas dari setiap risiko dan
konsekuensinya terhadap tujuan proyek.
6. Perencanaan
Respon Risiko
Risk response planning
adalah proses yang dilakukan untuk meminimalisasi tingkat risiko yang dihadapi
sampai pada batas yang dapat diterima. Secara umum teknik yang diterapkan untuk
menangani risiko dikelompokkan dalam beberapa kategori, yaitu menghindari
risiko, reduksi risiko, menerima risiko, dan transfer risiko.
7. Pengendalian
dan Monitoring Risiko
Langkah ini adalah proses mengawasi
risiko yang sudah diidentifikasi, memonitor risiko yarig tersisa, dan
mengidentifiksikan risiko baru, memastikan pelaksanaan risk management plan
dan mengevaluasi kefektifannya dalam mengurangi risiko.
Kesimpulan
Proses manajemen risiko
dimulai dari mengenali resiko dari perencanaan, kemudian berusaha untuk
menghasilkan daftar semua risiko yang mungkin dapat mempengaruhi proyek,
membuat langkah penilaian risiko, menyusun respon risiko, dan mengendalikan
respon risiko.
Saran
Dalam
menangani manajemen risiko, tanggung jawab risiko dan memastikan
rencana-rencana penanganan yang efektif harus jelas siapa penanggungjawabnya. Tanggungjawab
dan peran terhadap proses manajemen risiko berbeda tingkatan untuk setiap
bagian/stakeholder dari manajemen proyek.
Daftar Pustaka
Suwinardi, S.
(2016). Manajemen risiko proyek. Orbith: Majalah Ilmiah Pengembangan
Rekayasa dan
Sosial, 12(3).
Pertiwi, H.
(2017). Implementasi Manajemen Risiko Berdasarkan PMBOK Untuk
Mencegah
Keterlambatan Proyek Area Jawa Timur (Studi Kasus: PT. Telkom). Jurnal Studi
Manajemen Dan Bisnis, 4(2), 96-108.
Aprilliani, M.
(2021, Juli 13). tomps.id. Retrieved from Apa Itu Manajemen Risiko Proyek
dan Bagaimana Melakukannya?:
https://tomps.id/apa-itu-manajemen-risiko-proyek-dan-bagaimana-melakukannya/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.