Halaman

16 November 2022

MANAJEMEN RISIKO PROYEK DALAM SEBUAH PROYEK KONSTRUKSI

 

Oleh : Nur Qalby Nabila Haswadi (@A18-NABILA)
ABSTRAK

Resiko secara umum didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan. Makin besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi dikatakan makin besar resiko usaha tersebut. Kegagalan atau kerugian dalam jasa konstruksi sebagian  besar di-sebabkan oleh ketidak tepatan dalam mengambil keputusan dalam menangani risiko. Idealnya keputusan diambil  berdasarkan data dan informasi yang lengkap, sehingga dapat diharapkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun kenyataannya dalam dunia usaha jasa konstruksi sebagian besar  kepu-tusan harus diambil dengan cepat dan tanpa data serta informasi yang lengkap. Hal ini menimbulkan ketidakpastian yang identik dengan risiko atas keputusannya. Setiap kegiatan usaha jasa konstruksi akan selalu muncul risiko menderita kerugian. Risiko  yang terjadi pada proyek dapat berpengaruh buruk pada sasaran proyek yaitu jadwal, biaya atau anggaran dan mutu, serta sekaligus  merupakan kendala dalam pelaksanaan proyek. Kesuksesan proyek konstruksi sangat tergantung dari kemampuan manajer proyek dalam mengelola risiko yang terjadi.
 
Kata kunci : Resiko, Kesuksesan Proyek, konstruksi 

PENDAHULUAN

Risiko adalah kemungkinan akan terjadinya kerugian yang bersifat negative. Risiko Proyek diartikan sebagai ketidakpastian yang dapat berdampak positif ataupun negatif  sedangkan Manajemen Proyek berarti memahami masalah masalah yang mungkin terjadi pada suatu proyek dan bagaimana masalah-masalah tersebut akan menghalangi atau menghambat keberhasilan dari suatu proyek.
 
Defenisi konseptual mengenai risiko menurut Roger S. Pressman yaitu, Manajemen risiko adalah rangkaian langkah langkah yang membantu suatu perangkat lunak untuk memahami dan mengatur ketidak pastian. Menurut McIntyre, Gentges & Crenly (2013) kesuksesan proyek konstruksi sangat tergantung dari kemampuan manajer proyek dalam menge-lola risiko yang terjadi. Tidak sedikit usaha jasa konstruksi yang mengalami kegagalan maupun kerugian. Kegagalan atau kerugian dalam jasa konstruksi sebagian  besar di-sebabkan oleh ketidak tepatan dalam me-ngambil keputusan dalam menangani risiko. Idealnya keputusan diambil  berdasarkan data dan informasi yang lengkap, sehingga dapat diharapkan tingkat keberhasilan yang tinggi. Namun kenyataannya dalam dunia usaha jasa konstruksi sebagian besar  kepu-tusan harus diambil dengan cepat dan tanpa data serta informasi yang lengkap. Hal ini menimbulkan ketidakpastian yang identik dengan risiko atas keputusannya.

Dalam manajemen proyek, yang dimaksud dengan manajemen risiko proyek adalah seni dan ilmu untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan merespon risiko selama umur proyek dan tetap menjamin tercapainya tujuan proyek. (Budi Santosa, 2009)

PEMBAHASAN

Resiko secara umum didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya peristiwa di luar yang diharapkan. Makin besar kemungkinan rendahnya keuntungan atau bahkan rugi dikatakan makin besar resiko usaha tersebut. Menurut Budi Santosa, manajemen risiko pada dasarnya adalah proses menyeluruh yang dilengkapi dengan alat, teknik, dan sains yang diperlukan untuk mengenali, mengukur, dan mengelola risiko secara lebih transparan. Sebagai sebuah proses menyeluruh Manajemen Risiko menyentuh hampir setiap aspek aktivitas sebuah entitas bisnis, mulai dari proses pengambilan keputusan untuk menginvestasikan sejumlah uang, sampai pada keputusan untuk menerima seorang karyawan baru.

Tujuan manajemen risiko adalah mencegah atau meminimisasi pengaruh yang tidak baik akibat kejadian yang tidak terduga melalui menghindari risiko atau mempersiapkan rencana kontingensi yang berkaitan dengan risiko tersebut. Menurut Budi Santosa, ada tiga kunci yang perlu diperhatikan dalam manajemen risiko agar bisa efektif: 
a) Identifikasi, analisis dan penilaian risiko pada awal proyek secara sistematis dan mengembangkan rencana untuk menanganinya
b) Mengalokasikan tanggungjawab kepada pihak yang paling sesuai untuk mengelola risiko 
c) Memastikan bahwa biaya penanganan risiko cukup kecil dibanding dengan nilai proyeknya

    Project Management Institute (2012) dan Kerzners (2005)  menyebutkan  bahwa manajemen risiko merupakan salah satu komponen penting dari manajemen proyek secara keseluruhan. Untuk melaksanakan manajemen risiko yang efektif dan efesien diperlukan strategi yang tepat, pengetahuan dan lebih-lebih pengalaman (Serpella, Fer-rada, Howard, and  Rubio. 2014). Tanpa adanya strategi yang tepat, pengetahuan dan pengalaman yang memadai, seorang manajer proyek akan sulit berhasil dalam mengatasi risiko yang muncul dalam pelaksanaan proyek. Perencanaan risiko merupakan langkah awal dari aktivitas manajemen risiko. Perencanaan yang hati-hati dan dilakukan se-cara eksplisit akan mampu meningkatkan keberhasilan  terhadap   proses  lainnya dalam manajemen risiko (Anderson, 2009). Tahap perencanaan risiko akan meng-hasilkan dokumen rencana  risiko yang menjelaskan tentang bagaimana manajemen risiko disusun dan dilaksanakan dalam proyek konstruksi. Rencana risiko menjadi sub bagian dari rencana proyek konstruksi secara keseluruhan. Risiko di kategori-kan menjadi empat jenis yaitu:  risiko teknis, risiko eksternal, risiko organ-isasi dan risiko manajemen. Dari masing -masing kategori risiko tersebut dipilah-pilah menjadi beberapa sub kategori, sesuai dengan kompleksitas proyek.

    Identifikasi risiko adalah kegiatan untuk menentukan jenis-jenis risiko yang mung-kin berpengaruh  terhadap proyek, Tim yang menjadi anggota dalam identifikasi risiko antara lain  manajer pro-yek, tim proyek, tim manajemen risiko, ahli dari luar proyek, pelanggan, pengguna akhir produk, stakeholder, ahli manajemen risiko. Identifikasi risiko merupakan kegiatan yang bersifat iteratif  dimana risiko yang  muncul  baru akan diketahui pada siklus proyek yang sedang berjalan.  

KESIMPULAN

    Manajemen Risiko pada proyek meliputi langkah memahami & mengidentifikasi masalah potensial yang mungkin terjadi, mengevaluasi bagaimana risiko ini mempengaruhi keberhasilan proyek, monitoring dan penanganan risiko. Penanganan resiko dapat dilakukan dengan menghindari risiko, mereduksi risiko, menerima risiko, dan atau transfer risiko. Perencanaan risiko merupakan langkah awal dari aktivitas manajemen risiko, untuk melaksanakan manajemen risiko yang efektif dan efesien diperlukan strategi yang tepat. 

DAFTAR PUSTAKA

Kerzner, H. 2005. Project Management: A System Approach to Planning,    Scheduling,   and Controlling.  New York: Van Nostrand Reinhold

Budi Santosa, 2009. Manajemen Proyek Konsep & Implementasi. Yogyakarta : Graha Ilmu

Reinhard, G.  2012.  Studi  Mengenai  Manajemen  Resiko  dada  Kontraktor di  Provinsi  Daerah  Istimewa  Yogyakarta. Yogyakarta: Tesis Konsentrasi Manajemen Konstruksi, Program Studi  Magister Teknik Sipil, Program Pascasarjana, Universitas Atmajaya Yogyakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

Manajemen Proyek (Kumpulan Video Semester Ganjil 22-23)

MANAJEMEN KUALITAS PROYEK MANAJEMEN KOMUNIKASI PROYEK PENGEMBANGAN ORGANISASI PROYEK PEMBIAYAAN PROYEK RUANG LINGKUP ...